Setelah beberapa menit diperjalanan pulang,akhirnya Qilla dan Ari sampai di depan rumah yang lumayan megah,bernuansa modern yang bercat putih abu.
"Makasih ya,ri"ucap Qilla.
"Iya sama-sama"
"yaudah gue masuk ya,lo hati-hati dijalan"ucap Qilla dan melangkah masuk ke dalam rumahnya. Tetapi langkahnya terhenti,karena Ari mencekal pergelangan tangan Qilla.
Qilla tersentak kaget,sejujurnya dia belum move-on dari Ari,toh dia berpacaran sudah 2 tahun lamanya.
"Kenapa ri?"tanya Qilla.
"Mmm,,, lo ga ada gitu niattan buat ajak gue masuk dulu ke rumah lo?gue kangen suasana rumah lo."ucap Ari kikuk,sebenarnya saat ia berpacaran Ari sering bermain ke rumah Qilla,bahkan sudah dekat dengan orang rumah.
"Euuu,,, yaudah,mampir dulu ri."ajak Qilla dan melepaskan cekalan tangan Ari.
"Serius nih?"tanya Ari meyakinkan.
"Iya,ayo!"ucap Qilla seraya melangkahkan kaki nya ke dalam pekarangan rumahnya.
Ari sedari tadi tersenyun sendiri,dirinya merasa bahagia ketika Qilla mengajaknya.
"Eh kok ga dikunci ya."ucap Qilla
"Coba lo tanya ke Mang Ujang"ujar Ari.
"Oh iya ya. Mang Ujang,ini kok pintu rumah ga dikunci?"tanya Qilla.
"Oh iya non,barusan bi irah bilang,katanya mau keluar sebentar."ucap mang Ujang.
"oh begitu"
"Iya non,wah apa kabar Den Ari sehat selalu kan?"tanya Mang Ujang.
Ari yang disapa pun menyalami tangan Mang Ujang. "Iya mang,Ari sehat kok. Mang Ujang sendiri sehat?"tanya Ari.
"Alhamdulilah atu ya,sehat den mamang mah"ucap Mang Ujang antusias.
"Yaudah,silahkan masuk den"lanjut mang ujang.
"Ah iya mang"
"Gue ke atas dulu ya,ganti baju."ucap Qilla.
Ari hanya menganggukkan kepalanya.
"Ga berubah-ubah ya ni rumah"gumam Ari seraya menatap dalam rumah itu.
"Eh ada Ari,apa kabar?kenapa jarang ke sini?"tanya wanita paruh baya yang diketahui adalah bunda nya Qilla.
"Iya tante,Ari sehat,Ari jarang ke sini juga ada kesibukkan tan."ucap Ari sambil menyalami Zahra.
"Ah bohong tu mam dia,sejak kapan jadi orang sok sibuk."timpal Qilla yg sudah dengan pakaian rumahnya.
"Ish,Qilla. Jangan kayak gitu!"ucap Zahra.
"Adilla... Adilla... Ini ada Ari loh"teriak Zahra."Ngapain mama kasih tau kakak?"tanya Qilla.
"Ya gapapa,yaudah kamu buattin Ari minum dulu sana."ucap Zahra.
"Ah gak usah repot-repot tan---"ucapan ari terpotong karena Adilla datang tiba-tiba.
"Eh haiii... Ari... Duh adik iparku apa kabar hm?"tanya Adilla antusias.
"Baik kak,kakak sendiri gimana?"tanya Ari.
"Mau minum apa?"tanya Qilla datar.
"Gausah datar-datar kek gitu dong Aqilla."ucap Adilla.
"Iya deh iya maaf. Mau minum apa ri?"tanya Qilla dengan senyuman manisnya yang ia terpaksa buat.
"Nah gitu dong"
KAMU SEDANG MEMBACA
COOL GIRL'S | IDR
Teen Fiction"LO YANG TERLALU DINGIN,ATAU GUE YANG TERLALU INGIN?"