32. Tsun?🦊

3.8K 327 4
                                    


.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Rendezvous (?)

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Oh, hyung? Baru pulang?" tanya Jisung yang kini memegang segelas susu hendak menuju pintu kamarnya.

Lelaki ber-hoodie hitam itu mengangguk, "Seperti yang kau lihat. Kenapa belum tidur? Sudah jam sepuluh lebih jika kau lupa.."

Si bungsu hanya cengengesan, "Hehe, tadi aku ketiduran si sofa. Sebelumnya menonton televisi sama Jaemin-hyung sih,"

"Aku akan tidur sekarang-loh, Jeno-hyung juga?" tambah pengisi konten Chenji's This and That sembari menunjuk lelaki berpakaian serba hitam di belakang Renjun yang sibuk membawa dua plastik besar.

Pengganti Mark sebagai leader grup itu mengangguk tanpa memberi jawaban verbal, terlalu lelah mungkin. Memosisikan diri tepat sebelah sang kekasih, Jeno menurunkan barang bawaannya.

"Tidurlah atau aku akan laporkan ke manajer-hyung.." dan belum sempat membalas perkataan yang lebih tua, Jisung sudah mengubur dalam-dalam kalimatnya setelah tak sengaja memergoki tangan kiri si kelahiran April merengkuh hangat pinggang yang lebih mungil.

Jisung jengah, tak bisakah mereka lakukan di kamar saja? Hei, ia belum cukup umur tahu!

"Baiklah, aku akan tidur. Selamat malam Renjun-hyung, Jeno-hyung.."

Sepasang kekasih di tengah ruangan dorm mengangguk patuh, "Hmm, mimpi indah Jisungiee.." itu Renjun. Lambaian tangan masih sempat pemuda itu layangkan demi mengiringi langkah sang adik untuk pergi tidur.

"Ck, cukup, Jisung sudah pergi. Kenapa masih melambaikan tangan padanya?"

Ah, dapat si Huang rasakan dagu runcing dari yang lebih muda bertumpu di pundaknya. Berat sekaligus menggelitik, di tambah ujaran manja sari bibir yang biasa tersenyum dengan candaan garing pun terkesan tidak lucu menjadi pertanda. Jeno kembali menjadi bayi saat anggota lainnya tidak ada!

"Ish, jangan peluk-peluk! Kamu belum mandi.." gerutu si mungil sambil melepaskan diri. Namun tidak semudah itu, delapan di pinggangnya semakin mengerat ketika ia mencoba meloloskan badan.

"Ey, siapa yang di mobil tadi malah minta peluk dengan alasan kedinginan?"

"Berisik!"

__

Anggota tertua di antara kelima lainnya sudah enteng tubuhnya sebab mandi selama hampir setengah jam yang barusan ia lakoni. Surai abu-abu cerah di kepala masih nampak lepek lantaran tadi ia keramasi. Bau shampoo seakan memenuhi ruangan, membangunkan kesadaran eksistensi lelaki yang lain dari sibuknya memainkan jemari.

"Sudah selesai mandi?" basa-basinya bebarengan dengan mengangkat pandang.

Anggukan dari Renjun menjadi jawaban, "Umm, mandilah. Kamu bau.."

"Aku sudah mandi sebelum menjemputmu tadi, sayang. Haruskah aku mandi lagi?" sedihnya.

Yang memakai celana pendek di atas lutut, kaos kebesaran, serta handuk yang sibuk mengeringkan rambut mendekat. Menaiki ranjang. Awalnya hanya duduk-duduk saja namun lama-lama jadi menyender pada bahu yang lebih muda.

[✓] Rendezvous | Oneshoot CollectionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang