Bab2

1.9K 129 14
                                    

Hyukjae berjalan menyusuri jalan tangan-tangan disaku celana jeans yang longar rambut biru yang menutup dahinya dan kacamata kutu buku yang menutupi sebagian wajahnya.kepalanya terangkat rendah dia tak ingin diperhatikan lagi pula tak ada orang yang memerhatikanya.

Dia pergi ke toko medis membeli obat-obatan untuk ibunya yang sakit. Dia berterima kasih pada Tuhan karena telah mendapatkan gaji pertamanya jika tidak dia tak akan bisa membeli obat.Dia mencintai ibunya dia akan memberikan segalanya untuk ibunya tetapi dia tidak bisa dia hanya menjadi penjaga kasir di cafe dan pengantar makanan di malam hari.

Hyukjae bahkan kesulitan untuk membiayai pendidikanya dan leukimia yang di derita ibunya.semua uang yang didapatkan hanya cukup membeli obat dan dia membiarkan dirinya kelaparan asal ibunya makan dengan teratur 3x sehari.

Hyukjae sangat kurus hingga dia setiap hari menjadi bahan ejekan temanya di sekolah.bahkan Hyukjae sudah terbiasa dengan pukulan dan hinaan dimanapun dia berada di lingkungan sekolah.

"Hei homo kerjakan tugasku karena aku akan bersenang-senang aku bosan"

Hyukjae menghela nafas, pengertaknya ini selalu menariknya dalam masalah.

Hyukjae tak bisa mengeluh tak akan pernah bisa karena Dia adalah anak dari pemilik sekolah.

Tapi Hyukjae senang karena semua akan berakhir.Ya Hyukjae lulus dengan nilai tertinggi dia bersyukur bisa menyelesaikan pendidikan SMA.

"Kau bukan teman baikku lagi"Hyukjae berhenti berjalan dia melihat seorang bocah berusia 6 tahun yang mengatakan itu pada temanya yang sudah mengeluarkan air mata.Hyukjae benar-benar bergemuruh tapi melihat mereka berdua hanya anak-anak maka Hyukjae tak bisa mengumpat.

Hyukjae menghampiri kedua bocah itu dengan tersenyum membuat kedua bocah itu binggung.Dia perlahan mengusap air mata dari salah satu kedua bocah itu"Hei aku Hyukjae"

Bocah yang menangis itu tersenyum namaku"mingyu"Hyukjae tersenyum nama yang bagus mingyu-ah. dan bagaimana denganmu siapa namamu bocah?

"Namaku chris"dia mendengus membuat hyukjae tersenyum pada bocah yang  merengut itu."apa kalian berdua berteman"tanya hyukjae. Mingyu mengatakan ya sedangkan chris mengatakan tidak yang membuat mingyu sedih.

"Apa kau marah pada mingyu,chris?"

"Dia berbicara dengan daehan dan dia bukan sahabatku lagi"kata chris dengan bibir cemberut.

Berbicara dengan teman laki atau perempuan bukan berarti bukan temanmu lagi.akan lebih bagus kita memiliki pertemanan yang banyak tapi kalian tetap sahabat selamanya.

"Benarkah"tanya chris.

"Ya tentu"kata hyukjae tegas.

"Aku sahabatmu"tanya chris pada mingyu yang menganguk seketika.

"Dan chris jangan pernah membuat sahabat terbaikmu menangis karena itu buruk"jika kau melakukanya lagi maka monster akan mendatangimu di malam hari.

"Chris berjanji tak akan mengulanginya lagi tapi jangan monster,chris takut.

"Jangan khawatir monster tak akan datang jika chris tetap menjadi anak yang baik tapi jika kau melakukanya lagi maka monster itu akan datang kau mengerti"hyukjae bertanya pada kedua bocah itu yang langsung mengangukkan kepalanya.

"Sekarang dimana pelukanku"

"Kedua bocah itu memeluk Hyukjae "kami mencintaimu kak hyuk"

Hyukjae melanjutkan perjalananya ke rumah tapi ada yang tidak disadari olehnya bahwa dia dari tadi sedang diperhatikan oleh seorang Pria tua yang turun dari Mercedes hitamnya dari seberang taman yang tersenyum geli dengan senyum di bibirnya.

Um bagaimana? apa ini bagus? Disinilah awal Hyukjae menjadi suami dari lee Donghae..
TERIMA KASIH BANYAK TELAH MEMBACA FANFIC ABAL-ABALKU..
DISINI HYUKJAE AKAN KUBUAT MENDERITA😂😂KARENA MEMILIKI SUAMI YANG TAMPAN SEPERTI DONGHAE😄






DEFEND METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang