Bab14

1.1K 104 9
                                    

"Dari mana saja kamu,ini sudah jam 11 malam"teriak Donghae segera dari sofa saat melihat Hyukjae membuka pintu rumah. Hyukjae kaget dengan suara marah Donghae.

Hyukjae gugup,sangat gugup dia tidak tahu cara untuk memberitahu Donghae.

"Apa pedulimu,kau bahkan mengabaikan telponku"Hyukjae senang berpikir Donghae mungkin sudah mulai peduli padanya dan dia akan mudah memberitahu berita kehamilanya karena sunnguh dia tak bisa menerima penolakan Donghae setelah kematian ibunya.

"Kau bermimpi jika aku memperdulikanmu,
Hanya jika sesuatu yang buruk terjadi padamu maka ayah akan marah dan tak akan membayar pendidikanku"

"Dan aku tak bisa kehilangan pendidikanku hanya untuk seorang nerd,pria culun sepertimu aku tak akan terima jika itu terjadi"kata Donghae dengan gigi terkatup.

Hyukjae sakit hati mendengar kata kasa Donghae untuknya.

"Sekarang beritahu padaku,Dimana saja kau hari ini"kata Donghae sedikit kasar.

Hyukjae berdeham akan menjawab pertanyaan Donghae.

"A-aku...."ucap Hyukjae, Tapi segera dipotong oleh Suaminya itu.

"Baiklah,aku tak peduli dimana dan apa saja yang kau lakukan,sekarang naiklah keatas aku akan datang setelah beberapa menit"ucap Donghae berdiri dan berjalan ke arah dapur.

"Aku tak akan melakukanya lagi" ucap Hyukjae.

Donghae jelas menatap Hyukjae dengan penuh kemarahan.

"Apa" Geram Donghae.

"Aku bilang aku tidak akan melakukanya lagi, dan aku tak ingin jadi boneka pemuas nafsumu dan hentikan proposal ini".ucap Hyukjae tegas membuat Donghae kaget.

"Apa kau bercanda" ucap Donghae menelusuri mata Hyukjae yang tak ada kebohongan hanya penuh dengan keseriusan.

"Apa kau berfikir bahwa aku benar benar senang melakukan seks denganmu,kau salah. Jalang, jika aku diberi pilihan maka aku tak pernah meniduri tubuh menjijikkanmu"ucap Donghae.

"Tapi kau menusukku"kata Hyukjae dengan amarah, dia tak habis pikir bagiamana bisa dia mencintai pria yang berdiri di depannya saat ini.

"Karena aku tak punya pilihan, kau bahkan tak pantas disentuh, Tubuh sialanmu itu ku harap akan membusuk di neraka, ohh aku lupa bahwa kau adalah Pria yang baik bagaimana bisa kau pergi ke neraka maka ku harap tubuhmu itu membusuk di surga"ucap Donghae tersenyum remeh saat melihat Hyukjae sudah berlinang air mata.

"Lihat betapa menyedihkanya dirimu, saat ini kau bahkan menangis hanya karena sebuah hinaan. Ya tuhan mengapa si homo dan nerd ini menjadi suamiku"ucap Donghae tanpa ada keraguan untuk menyakiti Hyukjae.

Hyukjae merasakan Jantungnya berhenti berdetak, dan yang dilakukan Hyukjae selanjutnya mengangkat tangan dan menampar pipi Donghae dengan keras bahkan tangannya terasa panas dan memerah .

"PLAKKKKK,Cukup dengan semua Hinaan,suamimu ini yang kau bilang homo dan menyedihkan akan segera menjadi ayah dari anakmu".ucap Hyukjae dengan lelehan air mata sedangkan Donghae masih memegangi pipinya yang terasa perih dan panas oleh tamparan suaminya itu membelalak kaget bahkan dia mengertakkan gigi.

"Itu pasti tidak benar"kata Donghae marah

"Ini kebenaran yang harus kau terima"ucap Hyukjae

"Gugurkan,aku tidak siap untuk membesarkan seorang anak"kata Donghae melipatkan tangan di dadanya.

"Aku tidak akan melakukanya"

"DASAR KAU KUTU BUKU SIALAN,KAU TAHU APA HAHH?DAN JANGN BERANI-BERANINYA KAU MEMBERIKAN ANAK ITU NAMA MARGAKU DAN KELUARGAKU. Dan jangan berharap kau meminta bantuanku".

"Baik,aku tak akan memberikan anak ini nama dari margamu,dan aku tak akan pernah meminta bantuanmu. Aku akan merawat dan membesarkanya sendiri".

Donghae terkejut bahwa Hyukjae akan merawat bayi itu seorang diri,tapi dia tidak peduli bahkan dia pikir situasi ini menguntungkan untuk membatalkan pernikahan ini.

"Seterah kau,dan siapa yang menginginkan seorang anak dari orang aneh sepertimu"kata Donghae.

Hyukjae mengangguk.

"Baiklah dalam satu jam kau akan mendapatkan surat perceraian kita dan kau juga harus menandatangani surat hak asuh anak yang sepenuhnya menjadi milikku"ucap Hyukjae berlari ke lantai atas tapi terhenti oleh kata Donghae.

"Satu jam,apa maksudmu" Donghae bertanya menatap punggung Hyukjae.

"Aku akan meninggalkan rumah ini dan pernikahan ini. Segera surat cerai akan datang, dan kau bisa mendapatkan kehidupan lamamu kembali. Kau bisa bebas membawa Para Jalangmu sebanyak-banyaknya di rumah ini".ucap Hyukjae berlari ke kamarnya.

Donghae terkejut dan tak percaya bahwa dia akan mendapatkan kebebasannya kembali,dia akan berpesta dan membawa wanita-wanitanya disini bahkan dia tak bisa menunggu lebih lama waktu itu.

Pikirannya pecah saat dia mendengar sebuah koper dan tangisan Hyukjae sudah berada di depanya.

Hyukjae menatap mata Donghae dalam jarak 1 meter dia mendekat dan menundukkan kepalanya.

"Hae"

Tapi Donghae mengira bahwa Hyukjae akan berubah pikiran dan menyesal akan keputusannya untuk mengakhiri pernikahan ini. Jadi dia dengan emosi mengatakan.

"Apa yang kau inginkan dariku agar kau meningalkanku untuk selamanya"Donghae meludahi Hyukjae

"Satu ciuman terakhir"bisik Hyukjae dengan kepala yang ditundukkan .

"Hanya itu?"Donghae mengatakan dengan mengatupkan gigi membuat Hyukjae menatapnya.

"Hanya satu ciuman penuh kasih,bisik Hyukjae ,sekarang menatap suaminya dengan mata berkaca-kaca.

"Kamu berjanji akan pergi kalau begitu?"Donghae bertanya dengan suara kesal yang membuat Hyukjae mengangguk.

"Baik"Donghae berjalan menghampirinya dan memegang pingangnya erat-erat.menangis Hyukjae melingkarkan lenganya di leher dan mencondongkan tubuh.Donghae terlalu dekat untuk pertama kalinya,Dia merasakan betapa harumnya Hyukjae.Dia menghembuskan nafas dan membungkuk sedikit.

Dan bibir mereka terhubung dalam ciuman yang lambat.Mula-mula Donghae berpikir untuk mematuknya sedikit kemudian mundur,tetapi ketika dia merasakan air mata Hyukjae membasahi bibirnya,dia tidak bisa dan tak ingin melepaskanya.

Donghae mulai mengerakkan bibirnya ke arah suaminya dan dia menyukainya,dia menyukai perasaan bibir Hyukjae terhadap bibirnya.tetapi dia tak tahu mengapa?sangat membenci Hyukjae.Dia membenci semua tentang Hyukjae,tetapi perasaan ini luar biasa lebih kuat dari kebencianya.

Ketika Donghae ingin mencium lebih dalam lagi.Hyukjae menarik diri.Donghae membuka matanya dan melihat aliran air mata di pipi Hyukjae.Hyukjae mematuk sekali lagi membuat Donghae kaget.

"Maaf dan terima kasih untuk itu".aku berjanji kita tak akan menganggumu lagi.Selamat tinggal kata hyukjae dengan nada rendah,tersenyum sedih.

"Y-ya E-selamat tinggal.Donghae tergagap,masih kaget

Dan dengan itu Hyukjae berbalik mengambil kopernya dari lantai.Hyukjae berbalik sekali lagi untuk melihat wajah Suaminya.tapi yang membuat hyukjae kecewa donghae sudah pergi meninggalkan tempat itu.dan untuk terakhir kalinya hyukjae menatap sekeliling sebelum keluar dari pintu,Dia senang Donghae tak menanyakan kemana dia pergi.

Sekarang Hyukjae bisa memulai hidup yang baru.Dia dan bayinya.

Akhirnya selesai

Aku sangat bosan hanya diam di rumah dan karna itu aku memutuskan memperbarui.

Dan jangan lupa aku membuat cerita baru.

WRONG PASSION ku harap kalian suka





DEFEND METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang