4》The Real Devil

33 6 0
                                    

                            -_-_-_-

Seehi dan Jiyoon sudah tidak berada di tempat kemarin. Sekarang mereka berdua ditempatkan di sebuah kamar berukuran sedang yang untungnya lebih layak dari tempat sebelumnya.

"Sebenarnya sudah berapa lama mereka menjadikanmu tawanan?" Seehi memulai percakapan dengan Jiyoon. Mereka berdua sudah tidak dalam keadaan terikat. Siang tadi, Taehyung dan Jungkook tiba-tiba masuk ke dalam ruangan penyekapan Seehi dan Jiyoon. Diawali Taehyung yang melepaskan ikatan di tubuh Jiyoon dan perlahan mengangkat Jiyoon dengan sangat hati-hati. Dan setelahnya baru Jungkook yang melepaskan ikatan di tubuh Seehi dan mengangkat tubuh Seehi perlahan.

Dan di sini mereka sekarang.

"Belum lama. Mungkin sekitar dua minggu?" Seehi membelalak mendengar jawaban Jiyoon yang terdengar santai.

"Aku mengenal mereka berdua. Sangat. Itu bukan mereka. Aku masih anggap mereka kerasukan. Tapi kelamaan, mereka seperti menikmati peran. Mereka tersesat, Seehi."

"Rara yang kau maksud kemarin, mungkin yang aku tau sebagai Hana. Dulu dia disekap di sini. Aku beberapa kali berusaha berbicara dengannya, tapi dia tidak meresponku sama sekali. Sampai Taehyung dan Jungkook melepaskan Hana yang kau sebut Rara itu."

Seehi kaget mendengar penjelasan Jiyoon barusan.

"Aku bukan orang baik Seehi. Dulu aku hanya diam melihat mereka berdua bertindak kelewat jahat."

"Kenapa kau berada di sini Jiyoon?" Seehi bertanya dengan pandangan menuntut.
"Aku pengkhianat Seehi. Aku kabur, aku berusaha menghindari mereka berdua terutama Taehyung. Aku melarikan diri dengan membawa uang hasil kerja kotor mereka. Aku bersembunyi sampai rasanya mau mati. Hana yang waktu itu membantuku bersembunyi dari mereka saat aku mulai merasa terancam. Aku menginap di tempatnya, dan aku sudah berada di tempat ini saat sebelumnya Hana memukul kepalaku sampai pingsan."

"Kenapa kau melakukan semua itu? Dan kenapa mereka membalasmu dengan menyekapmu di sini?" Seehi makin penasaran.

"Aku membawa kabur uang mereka untuk membantu seseorang. Temanku yang lain, teman mereka juga. Park Jimin. Dia bercerita tentang dia yang terlilit hutang. Aku sudah berusaha meminta bantuan Taehyung dan Jungkook dengan cara yang baik, tapi mereka menolak untuk membantu. Jimin berjanji akan mengganti uang yang nantinya aku pinjami dengan cepat. Sampai akhirnya aku nekat melakukan itu semua. Mereka berdua benci itu, Seehi."

"Itu sudah jadi alasan yang cukup untuk mereka menyekapmu?" Seehi masih terus menanyakan alasan penyekapan Jiyoon. Menurutnya, alasan itu kurang logis sampai Taehyung dan Jungkook tega menyekap Jiyoon, teman mereka sendiri.

"Aku akan bertunangan dengan Taehyung, sekiranya itu yang akan terjadi sebelum aku membawa kabur uang mereka. Dan pergi dengan Jimin. Lagi-lagi aku berkhianat, Seehi." Jiyoon terisak di akhir kalimatnya. Jantungnya seperti diremas. Menyesal setelah menukar kebahagiaan Taehyung saat mereka menjalin hubungan, dengan pengkhianatan.

Seehi menegang setelah mendengar penjelasan dari Jiyoon. Berat memang menjalin hubungan dengan orang sinting seperti Taehyung dan Jungkook. Jiyoon bisa tahan untuk berada di sisi Taehyung saja sudah sangat sesuatu. Bertunangan dengan Taehyung? Menurut Seehi sama saja bunuh diri, atau mati secara perlahan.

"Tapi," Kini Seehi menolehkan kepalanya menghadap Jiyoon yang berada di sampingnya.
"Apa yang membuat Taehyung dan Jungkook menyekapmu di sini, Seehi?" Sampai sekarangpun, Seehi tidak tau alasannya.

Dan Seehi, melupakan kisah Rara yang masih abu-abu karena terlalu hanyut dalam cerita kehidupan seorang Nam Jiyoon.

                            -_-_-_-

"Kau sudah terlalu banyak minum Hyung," Jungkook menahan tangan Taehyung yang sedang asik menenggak minumannya.

"Kau tau Jung? Di sini sangat sakit." Taehyung menunjuk tepat di dadanya dengan wajah yang sudah memerah.
"Tapi aku tidak puas sama sekali walaupun kita sudah menyekap Jiyoon di sini. Rasanya masih sakit." Lanjut Taehyung makin lirih.

"Sejujurnya akupun muak. Kenapa kita harus terjebak dengan ini? Setelah Jiyoon secara tidak langsung mengantarkan kita dengan kesialan, Jimin yang sampai sekarang sulit ditemukan, dan sekarang kita harus terhubung dengan iblis itu. Dengan menyekap Seehi, kita benar bisa bebas kan Hyung?"

"Min Yoongi, orang itu akan terpancing kan?" Jungkook bertanya kepada Taehyung yang sudah setengah mabuk.

"Jungkook, kita yang menyekap Jiyoon karena satu alasan. Melindungi dia, tapi aku malah melukainya karena pengkhianatan yang sulit aku maafkan. Pembebasan Rara secara tiba-tiba karena satu fakta yang ternyata kau lewatkan saat mencari informasi tentangnya. Dan sekarang kita menyekap Seehi agar si iblis Min Yoongi keluar dari persembunyiannya. Apapun hasilnya nanti, aku harap kehidupanku kedepannya berubah baik. Aku ingin diakui Jung. Bukan karena kehebatanku dalam mencuri atau sebagai tukang pukul."

                           -_-_-_-

                *-Paris, Perancis-*

"Aku akan kembali," Seorang laki-laki terlihat memandangi secarik foto yang terlihat usang.

"Jimin, kita berangkat sekarang." Terlihat satu lagi laki-laki yang berhasil mengalihkan atensi Jimin.
"Kau sungguh akan ikut denganku, Hoseok Hyung?" Laki-laki itu hanya menganggukkan kepalanya dengan mantap.

"Kau masih terlihat seperti pengecut, Jim. Aku tidak yakin kau akan tetap hidup setelah mengatakan kejujuran di hadapan ketiga temanmu itu." Diam-diam Jimin membenarkan perkataan Hoseok, Jimin merasa nyawanya sedang dipertaruhkan sekarang.

The Real Devil -end-


























Next?

First story nih :)...
Kritik dan saran yang membangun sangat dibutuhkan, Terima kasih. :)

EVADERETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang