52

847 86 1
                                    

"Kalian mo jadiin aku obat nyamuk yg cuma bisa ngeliatin kalian bedua pacaran y?"
Ujar tania kesal

"Gak kog sayang, emang kamu sekarang udah gak mau di ajak makan bareng lagi?"
Tanya alka

Dengan cepat tania menggelengkam kepalany pertanda tidak

"Dek....boleh nanya gak?"
Tanya alka

Tania menatap alka dari kaca tengah dengan binggung, nada bicara alka terdengar asing di telinggany, tidak seperti biasany

"Nanya aja, emang aku perna ngelarang?"

"Tapi awas kalo abang sampe' nanya aneh-aneh"
Kata tania memberi peringatan

"Gak aneh kog dek"
"Menurut kamu ryon gimana?

"Y ampun bang, ryon y begitu, abang sendiri kan tau dy gimana"

"Aku cuma pengen tau dari segi pandang kamu, segi pandang cew yg di sukai ama ryon"
Ujar alka penuh penekanan

Tania diam, ia binggung harus menjawab apa, alka bukanlah orang yg suka bertanya hal yg tidak penting baginy, tapi ia juga tau cepat atau lambat alka akan bertanya seperti sekarang, hal yg coba selalu ia hindari

"Kamu tau ryon udah lama suka sama kamu, dan udah sering juga secara terang-terangan ryon ngungkapin perasaan dy, tapi kenapa kamu gak mau nerima dy?"

"Kenapa abang tiba-tiba nanya begini?"

"Aku cuma pengen tau perasaan kamu ke dy gimana"

Erika hanya menyimak obrolan tania dan alka, ia tidak tau harus merespon seperti apa. Alka kembali melirik tania menunggu jawaban dari gadis yg sudah seperti adik baginy. Tapi gadis itu tetap diam seribu bahasa, ia seolah berfikir keras mencari jawaban

"Kalo emang kamu gak punya perasaan buat ryon, abang minta kamu mulai jaga jarak sama dy"
Kata alka

Tania menatap alka dengan raut wajah binggung

"Kenapa harus begitu?"

"Kamu adik buat abang dan sudah pasti kamu adiknh mark, tapi ryon juga sahabat kami udah kayak sodara bagi kami, kami cuma gak mau ryon merasa sedih karena terus berharap sama kamu"
Tutur alka

Lagi-lagi tania terdiam, sesungguhny dy sendiri binggung dengan apa yg dy rasakan terhadap ryon sahabat dari kakakny, tapu ia juga tidak berani mengatakan cinta, karena ia sendiri tidak tau apa itu cinta. Baginy jika seseorang menuntut untuk saling memiliki maka lebih baik menikah, jika hanya hubungan pacaran maka itu namany keegoisan untuk saling mengikat. Terkadang memang ada rasa sakit saat ia melihat ryon bersama gadis lain, tapi apa itu pantas di sebut cemburu? Apa itu cinta? Bukankah itu hanya sebuah rasa egois??
Begitu banyak pertanyaan yg tertuju untuk diriny sendiri, ia deolab sedang melakukan perang batin, bertanya sendiri lalu menjawab sendiri

Alka yg melihat tania hanya diam akhirny kembali membuka suara

"Abang sama abang kamu mark berencana ngejodohin ryon sama salah satu cew di kampus yg perna bilang suka sama ryon"
Kata alka memecah keheningan

Tania yg terkejut langsung menatap alka tak percaya

"Kenapa begitu? Emang ryon mau?"
Tanya tania

"Kenapa gak? Lama-lama dy pasti capek selalu kamu gantung, dy juga pasti nurut sama omongan kami, lagi pula apa salahny di coba? Tah dy gak bakal rugi"
Jelas alka

Tania benar-benar di buat binggung dengan semua hal yg di bicarakan oleh alka, tiba-tiba ia merasa takut, entah apa yg dy takutin. Alka melirik tania yg terlihat gugup, lalu ia tersenyum sekilas. Erika yg melihat alka tersenyum menatapny binggung, menyadari jika sang kekasih terus memandangny membuat alka menoleh pada sang kekasih lalu meraih tangganny dan menciumny dengan lembut lalu keduany tersenyum







Something New ✔🔐Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang