Five

472 78 7
                                    

-

chuu; you love someone for who they are, not just the parts that you like.

-


Kepulan asap putih tipis menari dengan indahnya lalu menggelitik indra penciuman Youngjae,

Aroma caffein yg selalu Youngjae sukai membuatnya kehilangan fokus ketika Jinyoung dan Jackson mengajaknya bicara perihal : kemana ia selama 2 hari ini ?

"Boleh aku minum kopiku dulu ?"

Bukannya menjawab Youngjae malah ikut bertanya, Jackson mendecak sebal lalu menarik cangkir kopi Youngjae agar menjauh dari pemiliknya

"Kopi dulu baru aku cerita." Youngjae mengajukan penawaran tapi Jackson bukan lah orang yg mudah di ajak bernegosiasi,

"Kau kehilangan 15 detik mu dengan sia-sia." Ujar Jackson sambil melihat ke arah jam tangannya,

"Nanti kopinya dingin lohh.." tambah Jinyoung

Youngjae mendesah lesuh, padahal ini waktu yg tepat menikmati secangkir kopi hangat pagi hari setelah semalaman hujan turun sampai dini hari,

Jalanan masih basah, genangan air memenuhi lubang jalan, Youngjae kembali menatap 2 teman di depannya,

"Aku pergi menginap bersama Jaebum."

Youngjae mengalah demi secangkir kopi hangatnya, sudah menjawab begitu ia langsung menarik cangkir kopinya kembali ke hadapannya

Jackson dan Jinyoung kaget bukan main, pasalnya Jaebum ini bukanlah orang yg mudah untuk di dekati,

"Secepat itu ? Kalian melakukan hal apa saja disana ? Pakai pengaman kan Jae ?"

Jackson menyerbu dengan berbagai pertanyaan, sang kekasih yg duduk disampingnya hanya bisa mengelus lengannya pelan dan meminta Jackson untuk menurunkan volume suaranya

Youngjae menyeruput kopinya dengan santai sambil bersilang kaki dengan senyum polosnya, "Kami hanya pergi untuk memotret alam saja tidak lebih." Sahutnya,

Kini Jackson bisa bernafas lega, ia kan tak mengenal Jaebum sejauh itu, takutnya Jaebum hanya menggunakan tubuh Youngjae untuk kepuasaannya sendiri lalu meninggalkan sahabatnya itu begitu saja ketika bosan,

Jika sampai itu terjadi jangan salahkan Jackson jika Jaebum harus mengalami patah tulang kaki dan tangan juga wajah babak belur,

Bunyi lonceng terdengar ketika pintu kayu dengan kaca berbentuk bundar di tengah terbuka,

Youngjae refleks melihat ke arah pintu karna kebetulan dirinya duduk menghadap pintu,

Itu Jaebum datang dengan seorang wanita cantik sambil tertawa atau sesekali berbisik menuju kasir,

"Americano..." lirih Youngjae pelan ketika Jaebum terlihat memesan sesuatu pada pelayan,

"Apa ? Kau ingin minum americano juga ? Mengkonsumsi terlalu banyak caffein tidak baik Jae."

Youngjae mengalihkan pandangannya ke arah Jackson lalu tersenyum kecil,

"Jaebum suka americano, dia tak pernah memesan minuman lain selain americano." Youngjae kembali menyeruput kopinya dengan ekspresi tenang,

Jinyoung dan Jackson saling bertukar pandangan kebingungan, topik pembicaraan mereka jadi berubah arah meski tetap Jaebum jadi tokoh utamanya,

"Kau terlalu tulus mencintainya." Ada nada tak suka ketika Jinyoung menyampaikan pendapatnya,

"Jaebum itu lelaki brengsek jika kau ingin tahu."

mendengar penuturan Jinyoung sebagai teman Jaebum juga rumor yg beredar tidak membuat rasa suka Youngjae terhadap Jaebum berkurang sedikitpun,

"Aku sedang membicarakan perasaan ku tanpa pamrih. Dia pantas dicintai."

Jika semua orang memiliki sifat seperti Youngjae mungkin dunia akan damai, tak ada patah hati, tak ada tangis, tak ada keluh juga kesah,

"Kau juga pantas di cintai dengan tulus."

Senyum kembali mereka di wajah Youngjae ketika tebakannya benar, satu cup ice americano berada di tangan Jaebum sekarang,

Jaebum kembali melangkah keluar bersama wanita itu lalu menghilang dipersimpangan jalan di belokan pertama,

"Lihat apa sih ?" Tanya Jackson mengikuti arah mata Youngjae,

"Tidak. Bukan apa-apa. Jadi sampai mana tadi pembicaraan kita ?" Tanyanya dengan wajah santai,

Jackson memutar bola matanya malas, mau di ajak berbicara bagaimana pun Youngjae selalu kehilangan fokusnya, jadi rasanya percuma menghabiskan waktu berjam-jam berbicara soal perasaan temannya itu

"Aku penasaran kenapa kau sangat amat menyukainya ?"tanya Jackson ingin menarik kesimpulan dari semua benang kusut perasaan Youngjae,

Tak butuh waktu lama untuk berpikir, sepersekian detik Youngjae sudah buka suara dan memberi jawabannya,

"Entahlah. Yang pasti aku amat sangat menyukainya." Jawabnya dengan yakin,

"Alasannya ?"

"Aku tidak bisa jawab untuk pertanyaan yg satu itu."

Cangkir kopinya sudah kosong hanya tersisa ampas kopi di dasarnya yg terasa pahit,

Ini sudah waktunya Youngjae pergi, kecuali Jackson dan Jinyoung mau memesankan secangkir kopi lagi baru Youngjae rela melanjutkan cerita manis tentang Jaebum,

"Aku harus pergi hyung. Coco pasti sudah menungguku dirumah."

Ketika Youngjae ingin pergi Jackson menahannya,

"Dengar. Tujuanku mengenalkan kau dengan Jaebum adalah agar kau bisa mengenalnya lebih jauh. Tapi ternyata ini jauh dari ekspetasiku. Kau yg dikelabui oleh cinta hanya bisa melihat sisi baiknya saja."

Bahunya di cengkram lembut oleh Jackson, tatapan tegas Jackson menembus manik-manik mata Youngjae,

"Hyung jangan khawatir. Aku bisa menjaga diriku sendiri." Youngjae mengelus tangan Jackson, menengkan temannya itu agar tidak terlalu mengkhawatirkannya

"Aku tidak mudah patah hati."

Youngjae memanh punya sudut pandang yg unik,

Alih-alih mempertanyakan siapa wanita yg datang sambil tertawa dan berbisik pada Jaebum tadi Youngjae malah menebak minuman apa yg Jaebum pesan,

"Jaebum pandai mematahkan hati seseorang." Sahut Jinyoung yg hanya di balas senyum oleh Youngjae,

"Sudah yaa. Aku pergi dulu..."

Youngjae melambaikan tangan ke arah kedua temannha sambil berjalan keluar kafe, setelah sebuah taksi membawanya pergi Jackson dan Jinyoung menghembuskan nafas berat,

Mereka tidak habis pikir akan jalan pikiran Youngjae,

"Jaebum akan menjadi orang paling beruntung di dunia karna di cintai oleh seseorang yg amat tulus seperti Youngjae."

"Dan dia akan jadi orang paling tolol jika sampai menyia-nyiakan orang seperti Youngjae " sahut Jackson.

Keadaan kafe semakin ramai, memang sudah pukul 10 pagi, orang yg bersiap melanjutkan aktifitas kantor bersinggah sebentar untuk memesan kopi,

Jackson dan Jinyoung segera pergi meninggalkan kafe, pergi ketaman dan menikmati waktu berdua, sejenak melepas rindu padahal tiap hari bertemu

Memang efek jatuh cinta susah di kalahkan.

***
Maafkan baru sempet up sekarang

PHOTOGRAPH -2jae//✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang