Ten

773 81 24
                                    


chuu ; Because of you, my reality is better than my best dreams.


Berawal dari pertemuan singkat yg di sengaja oleh Jackson dan Jinyoung siapa yg menyangka bahwa Youngjae punya kesempatan untuk mengenal Jaebum lebih jauh lagi.

 Youngjae sudah tidak butuh lensa kamera yg bisa membidik suatu objek dengan jelas yg dapat menzoom 20x atau tempat persembunyian yg bisa ia gunakan untuk memotret Jaebum diam-diam.

Laki-laki tampan itu kini resmi menjadi kekasihnya sejak 3 bulan yg lalu. 

Semua berjalan dengan baik, tak ada masalah serius. Mungkin sedikit pertengkaran soal mau pergi kemana hari ini dan dengan siapa atau mau dimasakan makanan apa malam ini,

ya, hanya pertengkaran kecil yg bisa diselesaikan dalam waktu singkat.

Jaebum yg terkenal dengan keras kepalanya ternyata bisa luluh oleh Youngjae. Banyak mengalah demi kebahagiaan Youngjae. Katanya ; asal Youngjae senang aku tidak apa-apa.

"Aku sudah buatkan pasta tahu dan kau malah makan diluar."

Youngjae cemberut, menyambut Jaebum yg baru pulang dari kampus sore ini. 

Diluar sedang hujan, beruntung Jaebum bawa payung. Terpaksa bawa karna Youngjae yg memaksanya, pagi tadi memang panas sekali tapi Youngjae bilang sorenya akan hujan. Jaebum tak percaya awalnya tapi kejadian juga ternyata.

Selain pandai memotret sepertinya Youngjae punya bakat meramal cuaca.

"Tadi Jackson dan Jinyoung yg ajak makan diluar jadi aku tak bisa menolaknya."

Jaebum melepas jaketnya yg setengah basah lalu menyimpannya di keranjang cucian. Youngjae menyerahkan handuk kering lalu membantu Jaebum mengeringkan rambutnya.

Mereka berdua berjalan menuju kamar, Jaebum meletakan barang-barangnya dan Youngjae menyiapkan pakaian untuk Jaebum.

Mereka memutuskan tinggal 1 atap sejak sebulan lalu, Jaebum kebanyakan merengek bilang rindu dan nekat datang malam-malam hanya untuk bertemu Youngjae. Tak tahan dengan rengekan Jaebum akhirnya Youngjae memutuskan untuk pindah tinggal bersama kekasihnya.

Orang tuanya awalnya tak setuju, tapi setelah Jaebum yg pandai berbicara itu berhasil mendapatkan restu dari kedua orang tua Youngjae dan mempercayakan anak tampan dan manis mereka di jaga oleh Jaebum akhirnya mereka tinggal satu atap.

"Aku masih lapar ko. Nanti ku makan masakanmu. Aku mandi dulu."

Jaebum memang paling pengertian.





"Jangan dipaksakan kalo sudah kenyang."

Youngjae menyodorkan segelas air putih pada Jaebum yg tampak memaksakan diri untuk tetap makan dan menghabiskan masakan Youngjae.

Ia menelan semuanya dengan susah payah dengan bantuan segelas air putih.

"Maaf Jae." Ujar Jaebum merasa bersalah melihat sisa makanan yg masih banyak. 

Youngjae menggeleng kepala pelan sambil mengurut tengkuk Jaebum, "Tidak apa. Lain waktu aku tidak akan masak lagi. Kau makan saja di luar seterusnya." Ujar Youngjae dengan suara lembut tapi kata-katanya menusuk,

Jaebum langsung membalik badannya dan memeluk pinggang Youngjae.

"Jangan marah lagi. Aku kan sudah minta maaf. Jangan begitu dong sayang."

PHOTOGRAPH -2jae//✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang