Eight

488 76 13
                                    

-

chuu ; The course of true love never did run smooth

-

"Youngjaee..."

Youngjae mengalihkan pandangan ke arah sumber suara dan mendapati Jaebum berlari antusias ke arahnya.

Kaki jenjang lelaki bermata sipit itu berhenti tepat di depan Youngjae. Tangannya langsung menggandeng tangan Youngjae dan mengajaknya berlari ke suatu tempat.

"Ada hal luar biasa yg ingin aku tunjukan padamu."

Penjelasan singkat itu membuat Youngjae ikut berlari mengikuti Jaebum namun bayangan percakapan kemarin malam bersama Jinyoung dan Jackson terputar kembali dalam kepalanya.

Kakinya berhenti melangkah seketika menghentakan tangannya yg di gandeng oleh Jaebum.

Jaebum membalikan tubuh dengan tatapan kebingunggan, "Ada apa Jae ? Apa aku berlari terlalu cepat ?" Tanya Jaebum hati-hati.

Takut kata-kata menyinggung perasaan Youngjae.

"Kita tidak boleh terlalu dekat. Kau harus menjaga perasaan kekasihmu Jaebum."

Youngjae manusia berhati malaikat yg bahkan masih mementingkan perasaan orang lain dari pada dirinya menatap lirih Jaebum,

"Kekasih ? Aku tak punya kekasih."

"Bohong. Waktu itu kau datang ke cafe bersama seorang wanita cantik dan lagi Jinyoung hyung bilang seorang wanita bergelayut manja denganmu dan kalian menginap bersama."

"Jadi kau cemburu ?"

"Tidak?!"

"Lalu kalo bukan cemburu kenapa sampai marah begitu ?"

Desiran angin siang itu terasa lebih dingi. Langit berwarna abu-abu pertanda hujan sebentar lagi turun.

Setetes demi setetes air dari atas langit jatuh. Jaebum segera melepas jaket jeansnya dan memakainya sebagai pelindung diri dari air hujan sambil merengkuh tubuh mungil Youngjae.

"Lanjutkan nanti cemburunya. Kita cari tempat berteduh dulu." Goda Jaebum.




Mobil adalah tempat berteduh yg paling tepat bagi Jaebum meski mereka harus berlari menembus hujan yg cukup deras.

Padahal ada tempat berteduh paling dekat tapi Jaebum butuh tempat sepi karna hanya ingin berdua dengan Youngjae.

"Silahkan Jae lanjutkan lagi cemburunya."

"Jaebummm..."

Youngjae memukul lengan atas Jaebum. Ia kesal di goda sejak tadi. Tidak lihat apa wajahnya sudah semerah buah apel.

Jaebum tertawa pelan lalu mengusap rambut basah Youngjae dengan tangannya.

"Kau masih belum memberitahu siapa wanita itu."

Hujan masib turun rintik-rintik. Orang-orang masih memakai payung mereka agar tidak ke basahan sambil berjalan kaki.

Genangan air terlihat dimana-mana. Terkadang membuat cipratan kecil ketika mobil melintasinya.

Jaebum mengalihkan pandangan ke sekitar dan mendapati Jinyoung yg ternyata sedang jalan kaki bersama kakaknya.

"Wanita itu adalah kakaknya Jinyoung, namanya Park Miyoung."

"Ya aku tahu." Sahut Youngjae tak sabaran.

Jaebum terkekeh pelan, lalu mengusap punggunh Youngjae lembut

"Sabar, aku akan menceritakannya sedetail mungkin sampai semua pertanyaan di kepalamu terjawab."

Youngjae mengigiy bibir bawahnya, menatap Jaebum dan menuntut sebuah penjelasan

"Miyoung nunna adalah seorang pengacara dan seperti yg kau tahu aku kuliah jurusan hukum. Untuk menyelesaikan skripsi ku aku meminya bantuan dari Miyoung nunna."

Sampai sini alasannya masih masuk akal menurut Youngjae. Dia diam dan tetap mendengarkan penjelasan Jaebum.

"Kau tak mengenal Miyoung nunna. Dia itu manja sekali. Jinyoung juga tahu semanja apa kakaknua itu. Karna aku sudah berteman lama dengan Jinyoung aku jadi dekat dengan keluarganya. Dan Miyoung nunna memperlakukan ku seperti adiknya sendiri."

Youngjae mendecak tak suka lalu menyilangkan tangan di dada.

"Alasan klasik ketika orang kepergok selingkuh. Ya aku mana percaya." Cibir Youngjae mengundang senyum di wajah Jaebum.

"Kau lucu Jae jika sedang cemburu."

Jaebum malah di buat gemas dengan ekspresi kesal Youngjae.

Seketika Youngjae tersadar akan semua sikapnya dari awal yg sangat tak masuk akal.

Dia ini kan bukan siapa-siapa Jaebum kenapa juga malah bersikap seolah-olah dia kekasih Jaebum.

"Aku harus pulang sekarang." Ujar Youngjae mencoba melarikan diri dari situasi yg membingungkan ini.

Clak;

"Kau tidak bisa pergi begitu saja." Jaebum mengunci mobilnya otomatis.

Ia nenyalakan mesin mobilnya dan membuat Youngjae semakin bingunh harus melakukan apa.

"Ta-tapi Jaebum kita mau kemana ?"

"Sudah ku bilangkan aku mau menunjukan suatu hal luar biasa padamu. Pasang sabuk pengamanmu. Aku ini mantan pembalap tahu."

Youngjae langsung menurut, memasak sabuk pengamannya dan memegang dengan erat ketika mobil Jaebum melesat di jalan raya dengan kecepatan tinggi.

Jaebum sangat pandai mempermainkan detak jatung Youngjae. Pemain hati yg handal.

***
Jangan kesel lagi ya sama Jaebum hehehehe ;)

PHOTOGRAPH -2jae//✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang