Jennie berdiri dihalaman sembari menatap perumahan dibawah sana. ia memejamkan matanya sambil melebarkan satu sayap nya yang masih utuh. Dia merasa nyaman, saat sebelah sayapnya terbentang dengan lebar.
Lisa keluar dari kediamannya. Memakai sweater krim, bersama celana trening merahnya. Ia memegangi belakang tengkuknya, kemudian berdiri tegap menatapi Jennie dihadapannya. Lisa mengantongi sebelah tangannya kedalam saku celana, lalu menatap kearah patahan sayap kiri nya. Kedua matanya menatap lekat, dan ia tersadar bahwa sayap yang patah itu ternyata berwarna hitam. "Apa setelah sayap itu terpatah, warnanya akan menggelap?" Pikir Lisa.
Beberapa saat kemudian, Lisa menghapus pertanyaan tersebut dan melihat kearah kedua kaki Jennie yang tak beralas. Ia menghela pelan, kemudian memasuki kediamannya dan keluar dengan membawa sepasang sandal berwarna hitam ditangannya.
"Kau tidak kuizinkan masuk kerumah, kalau tidak memakai alas" ujarnya, kemudian berjongkok dibawah kaki Jennie. Sontak saja, membuat gadis itu tersadar dan kembali melipat sayap putihnya.
Jennie menurut, saat Lisa menuntun kakinya untuk memakai sandal. Setelah terpasang, Lisa lekas berdiri dan menatap kearah Jennie yang kini sedang melihat kearah sandal miliknya yang tampak besar.
Seperti biasa, Jennie berterima kasih dengan cara mengatup kedua tangannya. Yang langsung membuat Lisa mengingat sesuatu. Ia memegang tangan Jennie, kemudian menariknya masuk kedalam.
"Aku punya sesuatu" ucap Lisa
.
.Sebuah buku kecil, dan satu pulpen berwarna pink sudah berada di tangan Jennie, membuat gadis itu tersenyum menggambarkan kesenangannya.
"Aku membeli nya kemarin, harga nya sangat murah" terangnya
Jennie langsung menuliskan sesuatu dibuku nya, membuat Lisa mulai menatap kearah tangannya dengan rasa penasaran. Ia menulis kalimat cukup panjang, sehingga membuat Lisa menjadi tak sabar untuk membaca nya. Kali ini, ia berharap Jennie benar-benar dapat menuliskan huruf hangeul dengan benar.
Jennie: Tidak masalah, Terimakasih sudah membelikan ini, aku sungguh menyukai nya ^.^
Lisa bernapas lega, setelah membacanya didalam hati.
"Ahh syukurlah.." katanya
"Oh iya, ceritakan padaku tentang diri mu. Aku ingin tahu asal-usulmu" lanjut Lisa
Jennie kembali menuliskan sesuatu didalam buku itu, wajah nya tampak serius dan tangan nya terlihat begitu lincah menulis.
Jennie: Aku bukan penipu, melainkan penghuni kahyangan yang dibuang kebumi. Bukan aku tak bisa bicara, tapi terjadi sesuatu pada pita suaraku. Aku tidak bisa memberitahumu alasannya.
Jennie membuka lembaran selanjutnya saat melihat wajah lisa yang mulai penasaran.
Jennie: Jika sudah waktunya, aku akan menceritakan semuanya padamu
Jennie: Terimakasih sebelum nya, karena kau sudah mau membawa ku kemari. Aku harap kau tidak keberatan jika aku tinggal disini.. Aku tidak yakin akan ada yang menjemput ku nanti, jadi aku mohon jangan mengusirku
Jennie: Aku akan melakukan apa saja yang kau mau, agar aku tak merepotkan mu.. Soal benang merah itu, aku tidak bisa membuka nya. Sudah tentuan nya begitu, jika seorang manusia menyelamatkan nyawa makhluk kahyangan, maka benang merah itu muncul dengan sendiri nya. Jika aku melakukan kesalahan, kau bisa menghukumku dengan kekuatan benang itu.
Jennie kembali memancarkan cahaya dari pergelangan tangan nya, dengan sekejap benang itu kembali terlihat.
Jennie: Kau bisa menggunting atau memotong benangnya secara paksa. Aku akan sangat kesakitan jika benang itu terpotong, namun dalam beberapa detik benang itu akan tersambung lagi
KAMU SEDANG MEMBACA
THE FALLEN | JENLISA [E-BOOK]
Fanfiction[GxG] High Rank: 1 #GxG (22/06/21) 2 #Jenlisa (05/01/22) 3 #Jensoo (08/11/21) Beban nya bertambah, ketika sosok gadis aneh masuk kedalam hidup nya. Dan sial nya, ia harus jatuh hati pada sosok gadis yang tak diketahui asal-usul nya itu.