CHAPTER 6

3.4K 722 51
                                    

"Baru hari pertama bekerja, kau sudah meminta gaji?"

"Saya benar-benar butuh, tolong saya hoejangnim. Hanya separuh tidak apa-apa"
"Baiklah, saya akan membantu tanpa sepengetahuan pemilik. Tapi kau harus bekerja ekstra selama satu bulan ini"

"Tidak masalah, saya akan melakukan pekerjaan dengan baik" pria itu menarik laci, kemudian langsung memberikan separuh gaji Lisa dengan segera.

"Terima kasih banyak, hoejangnim"Lisa pergi setelah membungkuk sopan.

Lisa melepas topi dan kaos hitam berlogo Dessert Bar nya. Kini, ia sudah memakai kembali jaket Balenciaga mahalnya. Melangkah keluar cafe sambil menghitung jumlah gaji pertama yang ia dapatkan. Lisa tidak membutuhkan uang yang banyak, yang penting uang itu cukup untuk membelikan Jennie satu set pakaian sebelum kembali kerumah.

Ia mengantungi amplop itu sambil berjalan menuju toko langganannya membeli pakaian. Namun pandangannya teralih pada sebuah gaun berwarna pink manis terpajang ditubuh manekin. Lisa terhenti, kemudian memandangi gaun pendek itu sambil membanyangkan Jennie mengenakannya. Sangat pantas dan imut.

Lisa melihat harga yang terpajang, kemudian berpikir sejenak.

***

"Jika ada seseorang yang datang, jangan membuka pintu. Biarkan saja mereka menganggap rumah ini kosong. Kau mengerti?"

Kata itu telintas, saat seorang pria membungkuk kearahnya. Jennie hanya berdiri diambang pintu, lalu menatap kearah wajah pria berumur sekitar 30th-an itu dihadapannya.

"Permisi nona, apa benar ini tempat tinggalnya Park Jin-hyuk?" Jennie menggeleng dengan pelan, sementara pria itu sesekali melempar pandangannya masuk kedalam. Seperti sedang mengamati dan memastikan sesuatu.

"Kau tinggal sendirian disini?" Jennie terdiam beberapa detik, mulai mencurigai gelagat pria asing itu. Kemudian, ia pun mengangguk.

"Ah, maaf. Sepertinya saya salah alamat" bungkuknya

"Sekali lagi maaf" Jennie memaklumi, lalu lekas menutup dan mengunci pintu.

Sementara itu diluar. Pria asing tersebut berkacak pinggang. Ia menghela napas sambil mengeluarkan sebuah spidol dan menyilang pintu kediaman Lisa. Padahal ia yakin, gadis yang sedang dimata-matainya itu tinggal didaerah yang sama. Namun sejauh ini, ia belum juga menemukan kediamannya.

Setelah usai memberi tanda, pria itu pun bergegas untuk pergi. Tetapi, tiba-tiba saja pintu kembali terbuka. Memperlihatkan sosok Jennie tengah berdiri diambang pintu sambil menatap dingin kearahnya. Tentu saja, tatapan itu membuat sang pria merasa aneh. Terlebih lagi, saat Jennie berjalan menghampirinya dengan langkah pelan.

Grab!

Tangannya dipegang oleh Jennie. Membuat pandangan mereka terpaut, dan seketika pula tatapan pria itu menjadi kosong. Memandangi wajah Jennie yang sedang mencoba menghapus ingatannya.

.
.

30 menit kemudian

Lisa keluar dari dalam taksi, membawa dua kantung belanjanya yang berisikan sesuatu untuk Jennie. Kemudian ia berjalan menaiki tangga. Melangkah sedikit cepat menuju kediaman sederhananya.

Lisa mengetuk pintu, dan langsung dibuka oleh Jennie. Ia terkejut, saat Jennie tiba-tiba memeluk tubuhnya dengan sangat erat. Sontak saja Lisa menjadi bingung, kemudian mendorong tubuh Jennie dengan pelan.

THE FALLEN | JENLISA [E-BOOK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang