8. Sebersit Ingatan Masa Lalu

2.6K 250 17
                                    

Dusta jika ada yang mengucapkan cinta karena Allah, tetapi sejatinya melanggar apa yang Allah benci pula.
-Yusuf Zachary Fallad-

🕊️✨✨🕊️

Keringat dingin kembali membasahi tubuhku. Kakiku gemeteran. Lidahku terasa kelu, serasa sulit untuk merangkai sebuah kata. Kalimat itu, kalimat itu kembali terdengar. Tepat sekali. 25 tahun yang lalu. Sekelebatan kisah itu kembali terekam di memori.

Kata-kata yang diucapkan Alikha serasa kembali terngiang di telingaku. Cinta. Ah, cinta itu mustahil . Aku tidak lagi percaya dengan cinta. Dusta jika ada yang mengucapkan cinta karena Allah, tetapi sejatinya melanggar apa yang Allah benci pula.

Aku tidak lagi percaya dengan kata itu lagi. Cinta. Meskipun kata itu terucap lillah karena Allah, tapi apa gunanya jika cinta itu merenggut sebuah kebahagiaan yang bahkan
belum sempat terwujudkan?

🕊️✨✨🕊️

"Anna uhibbuka fillah." Tepat sekali. Saat bibir ranum itu mengucap cinta tulus yang berikrarkan lillah, suara itu tepat merebahkan tubuhnya. Membuatnya tiarap di lantai. Lemah tak bertenaga. Seakan kalimat cintanya itu tak berarti apa-apa.

Sejurus kemudian, wanita dengan setelan elegan itu mendekat ke arahnya. Mengecek denyut nadinya. Tersenyum licik seketika. Berbeda dengan seorang pria yang tergopoh-
gopoh masuk ke dalam ruangan itu. Air wajahnya berubah seketika ketika melihat perempuan itu tergolek lemah tak berdaya.

"Apa yang kamu lakukan?" ucapnya dengan nada meninggi. Raut gugup kentara jelas di wajah wanita modis itu. Ia hanya menggelengkan kepala.
Berusaha mengarang cerita, dan menutupi semua dustanya. "Aku, aku, aku hanya---"

"Hanya apa?" Potong pria berkacamata itu.

"Dia tidak mau diam. Untuk itu aku---"

"Bukan dengan menyakitinya. Kamu tahu, apa akibat dari perbuatanmu itu?" wanita itu hanya menunduk takut, lantas mencekal tangan pria berkacamata itu.

"Aku mencintaimu. Kenapa kamu tidak mengerti?" Pria berkacamata itu melepaskan kasar genggamannya. Menggendong tubuh wanita yang tak berdaya dan masih berbaring di
lantai. Tak memedulikan wanita itu.

"Jawab aku. Kamu juga mencintaiku, kan?"

"Aku mencintai istriku."

🕊️✨✨🕊️

Aku mengusap wajah kasar, lantas memejamkan mata. Masih tak paham dengan semua yang terjadi. Kenapa aku merasa aneh setelah mendapat ciuman dari Alikha?

Tanganku kembali menjambak kasar rambutku saat peristiwa itu kembali menghantui. Debaran aneh seakan meronta-ronta dalam dada. Membuat aliran darah berasa begitu cepat
dan membuat keringat dingin menjalar di tubuhku.

Apa yang sebenarnya terjadi denganku?

"Anna Uhibbuka Fillah."

Aku menutup telinga dalam-dalam. Masih bingung kenapa suara cempreng milik Alikha bisa merasuki gendang telingaku? Padahal jelas-jelas sekarang saat ini aku sedang di  kamar sendiri.

Kenapa aku merasa gugup saat dia mendekatiku? Kenapa lidahku kelu saat dia mengucap kata itu?

"Hargai saya sebagai seorang istri.""Argh." Aku meninju kasar dinding kamar. Mengeluarkan semua amarah yang  membuncak. Mengapa setiap detail perhatian dan kata-katanya selalu menghantuiku?

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 10, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Halaqah Cinta Alikha ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang