Assalamualaikum
🌧🌧🌧🌧🌧🌧🌧🌧🌧
Angin sepoi-sepoi yang menembus jendela ditambah jatuhnya air dari langit menambah sempurnanya suasana dingin di pagi hari ini membuat siapa saja pasti enggan untuk beranjak dari tidurnya...
Seperti halnya yang dilakukan Aisyah sekarang lebih tepatnya ----Aisyah maulina---- yaitu tidur dengan nyamannya diatas ranjang big size-nya seakan sedang memimpikan hal yang indah dan menyenangkan.
Namun tak lama kemudian,umi menaiki tangga menuju kamar Aisyah untuk membangunkannya untuk ke tiga kalinya,walaupun dengan perasaan marah dan kesal ia tetap sabar menghadapi kelakuan anaknya yang satu ini.
Tok-tok-tok
"Assalamualaikum,Ais! bangun nak sudah siang ini" perintah umi dengan nada halus
"Heugh, nanti mi 10 menit lagi Ais masih ngantuk nih" jawab Aisyah masih dengan mata terpejam
"Aisyah,,Ndak baik kalau tidur sehabis subuh, nanti rezeki nya dipatuk ayam" sambung umi
Namun tak ada jawaban dari Aisyah,,dan tiba-tiba
Pyyarrrr
Dengan cemas Fatimah(umi Aisyah) membuka pintu kamar Aisyah tanpa mengucapkan salam..
"Aisyah,,kamu kenapa nak"? Tanya umi yang sudah duduk ditepi ranjang Aisyah.
"Heugh,,Ais Ndak apa-apa mi" jawab Aisyah sambil menggeliat dan membenarkan selimutnya yang tersingkap.
"Ndak apa-apa gimana? Terus tadi suara apa"? Tanya umi sambil mengguncang pelan tubuh Putrinya.
"Suara? Suara apa mi Ais nggak denger tu"! Jawab Aisyah sambil mengucek matanya.
"Kamu itu jangan bercanda syah! Umi tadi dengar tadi ada yang pecah dari kamar kamu"! Masa kamu Ndak tau? Tanya umi heran
Astagfirullah!! Pekik Aisyah sambil melihat ke arah bawah ranjang nya.
Ada apa syah? Tanya umi
"Hehehe... Umi Ais minta umi jangan marah y"? Pinta Aisyah dengan cengar-cengir
"Marah? Memang kamu buat salah apa"? tanya umi heran
"Umi jam beker Aisyah pecah soalnya tadi nggak sengaja kesenggol pas tidur terus jatuh ke lantai" jawab Aisyah sambil cengar-cengir nggak jelas.
"Astagfirullah!! Kok bisa? Kamu ini tidur atau lagi gulat Ais"? Tanya umi
"Maaf ya umi,, Aisyah nggak sengaja" pinta Aisyah memelas
"Iya Ndak apa-apa yang penting sekarang kamu bangun terus mandi sama bantu umi masak buat sarapan ya"? Pinta umi
"Makasih umiku tersayang,,Ais mandi dulu terus nanti bantu umi masak deh" jawab Aisyah
"Ya sudah umi tunggu didapur" jawab umi sambil mengecup kening Aisyah.
Setelah umi beranjak meninggalkan kamar Aisyah, Aisyah lalu beranjak ke kamar mandi.
_________Tak lama kemudian Aisyah menuruni tangga dan hendak ke dapur untuk membantu uminya..
Namun saat Aisyah menuruni tangga...
---Aisyah POV---
Kok ada yang aneh, atau hanya perasaanku aja ya? batinku
Tiba-tiba...
"Huuaaaaa!!! Umiii!! Abi!!" Jeritku dan membuat semua orang yang ada dirumah panik
"Ais ada apa? Kenapa kamu teriak- teriak?" Tanya umi dan Abi bersamaan
"Gimana nggak teriak-teriak umi kak Arbi ngeselin nih!!" Keluhku ke umi
"Arbi nggak ngapa-ngapain kok umi, Ais aja yang lebay!" Elak kak Arbi
"Bohong umi!! Tadi aja kak Arbi cekik leher Ais dari belakang" adu'ku ke umi
Kalian ini selalu aja berantem nggak pernah akur kalau ketemu ucap umi
Dan ku balas dengan cengar-cengir bersama-an dengan kak Arbi
__________Author POV
Setelah Aisyah membantu umi mamasak di dapur, dan dilanjutkan makan bersama di meja makan bersama keluarganya.
Semua anggota keluarga Aisyah berkumpul di ruang keluarga entah untuk sekedar menonton TV ataupun berbincang-bincang.
"Syah, kamu mau melanjutkan sekolah dimana?" tanya Abi
"Kalau Ais sih ikut Abi aja mau sekolah dimana aja" jawab Aisyah
Lalu Abi dan umi saling berpandangan dan...
Aisyah POV
"Kalau Ais melanjutkan sekolah di pesantren mau Ndak?" Tanya Abi
Deg...
Pesantren? Jauh dari umi? Abi? Sahabat? Kakak? Atau Abi dan umi udah nggak sayang lagi sama Ais? Itu bayangaku saat mendengar kata pesantren batinku
"Syah, gimana mau Ndak?" Tanya Abi meyakinkan
"Bi, Ais butuh waktu buat mutusin" jawabku ragu
"Halahh, pakai acara pikir-pikir dulu, tinggal bilang iya apa susahnya sih Syah?" sambar kak Arbi
"Enak aja main setuju, yang mau sekolah itu Ais bukan kak Arbi" jawabku ketus
"Sudah-sudah ndah usah ribut, umi kasih waktu dua minggu cukup Ndak Syah?" tanya umi
"Insyaallah cukup umi, kalau begitu Ais ke kamar duluan ya" jawabku malas
"Iya Syah" jawab Abi dan umi bersamaan
"Bagus sana pergi-pergi yang jauh kalau perlu hahahaa"kata kak Arbi.
"Awas aja kalau Ais sampai marah gara-gara kak Arbi Ais ndak bakal tak ampuni" jawabku ketus dan berlalu menuju kamar.
_________Di kamar
Bersambung.....
Afwan banyak typo😇
Jangan lupa vote dan komennya✏
-------Desember 2019-------Aisyah mau mondok nih!!
Dia mau nggak y🤗🤔
KAMU SEDANG MEMBACA
Kisah Cinta Santri
RandomKisah seorang muslimah yang menuruti keinginan kedua orangtuanya menuju sampai sekolah di pesantren... Hingga datang seseorang yang membuatnya kesal dan mengganggu proses hijrahnya.. Akankah dia Istiqomah dalam proses hijrahnya ???