Assalamualaikum...
💐💐💐💐💐💐💐💐
Aisyah POV
Aku sangat takut dengan suara yang ada di kamarku. tanpa aku sadari tiba-tiba.
Bugh...
Aku menabrak seseorang yang entah aku tak tahu asalnya. Yang aku tahu sekarang sebagian gamisku basah karena jatuh ketanah setelah menabraknya.
"Aduh! Kamu ini kalau jalan pake mata dong! Nggak liat orang lagi buru-buru apa!" Pekikku.
"Afwan Ukhty, ana nggak tahu kalau ukhty lagi buru-buru, dan setahu ana kalau jalan itu pakai kaki bukan pakai mata" jawabnya datar dan membuatku tambah kesal.
"Terserah!" Jawabku sambil mencoba berdiri. Tapi usahaku nihil karena tanah yang aku injak terlalu licin. Dan orang yang tadi menabrak ku hanya diam dan sedikit tertawa melihatku yang kesusahan untuk bangun.
"Kamu punya mata nggak sih!! Bukannya nolongin malah ketawa! Nggak lucu tau!!" Ucapku ketus.
Dan saat itu juga dia memang menolong ku tapi yang membuatku kesal adalah saat tangannya akan membantu ku bangun ia lilit dulu menggunakan sorbannya setelah itu dia baru membantu ku berdiri. Aku tak mau dibuat pusing dengan yang dilakukannya. Langsung ku raih tanga.
Dan saat itu juga aku bisa berdiri. Lebih tepatnya berhadapan dengannya. Karena grogi aku lagi-lagi hampir kepleset. Dan saat itu juga dia menahan ku untuk jatuh lagi ke tanah. Lebih tepatnya memegang kedua lenganku.
Tanpa sadar kini kami berdua saling menatap satu sama lain. Hingga hitungan ke...
Satu..
Dua..
Tiga..
Dan pada hitungan ke tiga kami tersadar dan langsung menjauh satu sama lain.
"Afwan" ucapnya.
"Iya gapapa, makasih udah nolongin, aku duluan, Assalamualaikum" ucapku menunduk ( walaupun aku tak tau artinya, tapi sepertinya dia minta maaf)
"Tunggu ukh" ucapnya. Aku yang sudah hendak pergi pun mengurungkan niat ku.
"Ini buat bersihkan gamis ukhty" ucapnya sambil memberikan sorbannya ke arahku.
"Hmm... Makasih" ucapku menunduk.
"Ana awalan, Assalamualaikum" ucapnya lalu beranjak pergi. Lebih tepatnya ke arah masjid.
Aku sendiri hanya diam mematung sambil menggenggam sorban yang tadi dia beri.
____________Author POV
Di Serambi Masjid
Aisyah duduk di tangga masjid sambil menopang dagunya. Dan tentang kabar sorban dia sekarang di kalungkan Aisyah di lehernya. Mungkin karena suasana di pesantren saat ini dingin karena habis hujan.
Tadi itu siapa ya?" Batin Aisyah.
Kok aku lupa nggak tanya namanya sih! "Sambung nya".Syah! Panggil seseorang dari belakang. Dan tak direspon oleh Aisyah.
"Aisyah!!!" Pekiknya sambil memegang bahu Aisyah.
"Hah! Iya? Kenapa? Siapa?" Jawabnya reflek.
"Makanya jangan kebanyakan nglamun! Kamu ngapain kesini Syah?" Tanya Haura.
"Suka-suka, nungguin kamu" jawab Aisyah cengar-cengir.
"Masa?? Tadi katanya mau dikamar aja! Kok tahu-tahu kesini?" Tanya Haura lagi.
"Lagi cari colim" ucap Aisyah.
"Colim??" Haura berpikir keras dengan arti kata yang dikatakan Aisyah.
"Yaelahh😒 colim itu cowok alim" ucap Aisyah sambil berdiri dan Hendak melenggang pergi.
"Oww, Syah gamis kamu kenapa? Kok bisa kotor? Tadi jatuh kah? Jatuh dimana emang?" Tanya Haura.
"Selow aja kali nanyanya bingung nih yang ditanyain mau jawab yang mana dulu!" Ucap Aisyah sewot. "nanti aku jelasin dikamar aja" sambung nya.
"Iya deh" pasrah Haura karena tangan nya sudah sambil ditarik Aisyah.
•
•
•
•
Di kamarHaura masih menunggu Aisyah menceritakan hal yang membuat nya penasaran kali ini. Ditambah lagi ia melihat sebuah sorban di atas kasur milik Aisyah.
Tak lama kemudian Aisyah kembali ke kamar.
"Gimana Syah? Buruan cerita? Aku kepo akut nih!" Rengek Haura.
"Iya neng sabar napa" jawab Aisyah lalu menghampiri Haura. Dan menceritakan hal yang tadi dialaminya dari awal sampai akhir.
Lalu...
"Astagfirullah, syah!" Jerit Haura.
"Kamu kenapa ra?" Tanya Aisyah heran karena melihat ekspresi Haura.
"Kamu nggak suka kan sama dia?" Tanya Haura menyelidik.
"Hah?" Bukannya menjawab Aisyah malah heran dengan temannya ini.
"Iiihhh! Aku serius syah! Kamu ada rasa nggak sama si dia?" Tanya Haura meyakinkan.
" Rasa? Kayaknya ada deh?" Ucap Aisyah asal.
"Hah? Ya Allah Syah! Kamu tu baru ketemu dia sekali aja udah suka!" Pekik Haura dengan wajah yang tak bisa di ekspresi kan.
"Hahahaha😅, ya nggak lah, maksud ku tadi tu rasa sakit bukan rasa suka, emang kenapa kamu tanya kaya gitu? Jangan-jangan kamu suka lagi sama dia?" Tanya Aisyah.
"Astagfirullah, ya enggak lah" jawab Haura sambil memajukan bibirku beberapa senti.
"Iya deh, iya tak usah merajuk pula" sindir Aisyah.
"Aku nggak merajuk, cuma kesal aja" jawab Haura.
"Ra aku boleh tanya sesuatu nggak, tapi kamu jangan marah ya?" Ucap Aisyah.
"Boleh lah, ngapain juga aku marah" jawab Haura.
"Kamu tahu nama cowok itu nggak" tanya Aisyah hati-hati takut kalau Haura ngamuk.
"Hah? Kamu sehat kan Syah?" Bukannya menjawab pertanyaan Aisyah, Haura malah balik bertanya sambil memegang dahi Aisyah.
"Ngawur aja kalo ngomong! Ya sehat lah" jawab Aisyah kesal sambil menepis tangan Haura.
"Owh, Alhamdulillah deh kalau sehat" ucap Haura yang hendak menarik selimutnya.
"Eh dah mau tidur aja! Jawab dulu napa?" Rengek Aisyah.
"Hah! Jawab apaan? Emang kamu nanya apa?" Jawab Haura bingung.
Ya Allah kuatkan hambamu yang satu ini! Seru Aisyah. "Aku tanya kamu tahu nama cowok itu nggak" tanya Aisyah kesal.
"Ohhh itu, nggak tau! Udah ah aku ngantuk" ucapnya sambil membenarkan selimutnya.
Aisyah pun mengalah dan naik ke kasurnya yang berada di atas kasur Haura.
"Kira-kira nama colim tadi itu namanya siapa ya?" Pikir Aisyah.
Hingga tak lama kemudian dia sudah terlelap dalam tidurnya.
Bersambung.....
Afwan banyak typo😇
Jangan lupa vote dan komennya✏
---------Desember 2019---------Cie.... Aisyah ketemu sama cowok nih😅
Kira-kira siapa ya🤔
Terus nasib kak Hafidz gimana nih?😯
Ikuti terus ya
KAMU SEDANG MEMBACA
Kisah Cinta Santri
De TodoKisah seorang muslimah yang menuruti keinginan kedua orangtuanya menuju sampai sekolah di pesantren... Hingga datang seseorang yang membuatnya kesal dan mengganggu proses hijrahnya.. Akankah dia Istiqomah dalam proses hijrahnya ???