Assalamualaikum...
🌾🌾🌾🌾🌾🌾🌾
Suara Iqomah sholat Ashar sudah menggema di seluruh pelosok pesantren As-Syifa. Namun itu tidak berpengaruh terhadap tidurnya Aisyah. Tak lama kemudian....
Byurrrr....
"Hujan! Hujan!" Ucap Aisyah sambil mengusap wajahnya.
"Iya ini hujan karena murkanya Allah" ucap ustadzah Rina.
"Loh! Katanya hujan tapi kok cuma kasurku doang ust?" Tanya Aisyah tanpa merasa bersalah.
"Ya Allah! Kamu ini udah tau salah masih aja ngelak!" Ucap ustadzah Rina.
"Salah? Emang ana salah apaan?" Tanya Aisyah bingung.
"Kamu lihat sekarang udah jam berapa?" Tanya ustadzah Rina.
"Sekarang jam setengah empat, emang kenapa us?" Ucap Aisyah enteng.
"Kamu ini udah nggak sholat berjamaah di masjid, malah enak-enakan tidur di kamar!" Ucap ustadzah Rina.
"Namanya juga ngantuk ust" ucap Aisyah dan hendak kembali tidur.
"Ehh! Malah mau tidur lagi! Sekarang cepat bangun terus sholat ashar" ucap ustadzah Rina.
"Na'am ustadzah" jawab Aisyah sambil turun dari kasurnya.
"Sama jangan lupa kamu harus membersihkan semua kamar mandi yang ada di asrama Khadijah sampai bersih hari ini juga" Ucap ustadzah Rina.
"Hah! bersihin kamar mandi! Yang bener aja deh us, kamar mandi di asrama Khadijah itu banyak banget!" Rengek Aisyah.
"Saya nggak menerima penolakan, itu hukuman bagi santri yang meninggalkan shalat berjamaah di masjid" ucap ustadzah Rina tegas.
"Kan ana Baru satu kali nggak ikut shalat berjamaah dimasjid us" rengek Aisyah lagi.
"Lebih Baik kamu segera mengerjakan iqob (hukuman) sebelum saya berubah pikiran dan menambah hukumannya" ucap ustadzah Rina dengan senyum penuh kemenangan.
"Na'am ustadzah" jawab Aisyah lesu.
Ya sudah, ana pamit jangan lupa Syah hari ini Assalamualaikum" ucapnya sambil menekankan kata hari ini dan melenggang pergi.
"Wa'alaikumssalam" jawab Aisyah lalu turun dari ranjangnya untuk shalat ashar di kamar.
___________Aisyah POV
"Ihhh! Kok nggak ada yang bangunin ana sih! Nisa sama Haura juga! Pada kemana sih!" Ucap Aisyah kesal sambil melipat mukena dan hendak menyimpannya di lemari.
Tak lama kemudian pintu kamar terbuka dan menunjukkan anggota kamar nya telah kembali dari masjid termasuk juga Haura dan Nisa.
"Eh! Aisyah udah bangun! Gimana tidurnya Syah nyeyak kan!" Tanya Nisa sambil Tersenyum licik.
Aisyah berpikir sejenak sambil memikirkan pertanyaan Nisa tadi. Dan dia baru sadar setelah beberapa detik berpikir.
"Ohh! Ternyata ini kerjaan kamu nis?" Tanyaku menyelidikinya.
"Iya ini ide nis.." Belum sampai menyelesaikan perkataannya mulut Haura sudah di bekap Nisa. Namun Aisyah sudah tahu lanjutan dari perkataan Haura tadi.
"Oke! mulai sekarang kalian bukan sahabat aku lagi!" Ucap Aisyah lalu hendak melenggang pergi.
"Tunggu Syah!" Ucap Nisa merasa bersalah.
"Kalau kalian emang sahabatku, kenapa kalian tega berbuat ini sama aku" ucap Aisyah.
"Aku sama Haura nggak bermaksud apa-apa Syah, kita cuma kesel aja sama sikap kamu yang selalu menentang peraturan pesantren, padahal semua peraturan ini dibuat juga untuk kebaikan kita, kenapa harus ditentang!" Ucap Nisa panjang kali lebar sambil menggenggam tangan Aisyah.
Aisyah sempat tertegun saat Nisa mengatakan alasannya melakukan itu. Lalu dia berpikir kalau tidak ada salahnya juga mentaati peraturan yang sudah berlaku. Lagipula selama itu tidak dalam hal keburukan.
Aisyah lalu memeluk tubuh Nisa, sambil meminta maaf karena sifatnya yang masih kekanak-kanakan.
"Alafu (aku minta maaf) nis, ana udah suudzon sama anti" ucap Aisyah sambil terisak.
"Alafu Aaidhon (aku juga minta maaf) Syah, ana nggak bermaksud buat anti marah" ucap Nisa yang ikut terisak.
"Na'am nis, kita saling memaafkan" ucap Aisyah dan dibalas anggukan oleh Nisa.
"Kok ana nggak diajak pelukan" tanya Haura sambil mengerucutkan bibirnya.
"Eh! Afwan ra" ucap Aisyah lalu menarik tangan Haura agar bisa ikut berpelukan seperti Teletubbies.
"Cieee yang udah pada baikkan" ucap salah satu anggota kamar. Dan langsung disambut dengan tepuk tangan yang lain.
"Syukron udah mau jadi sahabatku selama ini" ucap Aisyah.
"Kok kamu ngomongnya gitu sih kan kita sahabat until fiilah" ucap Haura.
"Aamiin" ucap Aisyah dan Nisa bersamaan.
"Dan sebagai sahabat harus saling tolong menolong satu sama lain" timpal Nisa.
Setelah beberapa menit berpelukan, mereka saling pandang satu sama lain sambil tersenyum bahagia.
"Sahabat pasti akan saling tolong menolong kan?" Tanya Aisyah dan hanya dibalas anggukan kedua sahabatnya.
"Oke!, Kalau gitu berarti sekarang kalian harus nolongin ana!" Ucap Aisyah semangat.
Nolongin? Nolongin apa? Tanya mereka bingung.
Bersambung....
Afwan banyak typo😇
Jangan lupa vote dan komennya✏
-----------Desember 2019----------Nisa sama Haura disuruh bantuin apa ya sama Aisyah??
Ikuti terus ya😊
Afwan kalau cuma pendek😅
![](https://img.wattpad.com/cover/208485099-288-k581077.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Kisah Cinta Santri
RandomKisah seorang muslimah yang menuruti keinginan kedua orangtuanya menuju sampai sekolah di pesantren... Hingga datang seseorang yang membuatnya kesal dan mengganggu proses hijrahnya.. Akankah dia Istiqomah dalam proses hijrahnya ???