Bab 9

472 32 3
                                    

Kyu Hyun menghentikan tangannya yang hendak meraih pintu mobil. Dia mengurungkan niatnya untuk berjalan menuju halte. Di tempat sepi itu Rhae Hoon tengah berpelukan dengan seorang pria yang tak kalah tinggi dan tampan darinya. Sekujur tubuhnya memanas, rahang pria itu mengeras tanpa ia sadari.

“Siapa pria itu?” Kyu Hyun mengerjap. Dia hendak memberi kejutan dengan menjemput gadis itu yang baru saja selesai bekerja. Namun apa yang kini dilihatnya? Rhae Hoon dan orang itu terlihat akrab. Mereka mengobrol setelah melepas pelukan. Kyu Hyun memicing, dia memperkirakan pria itu berusia 4-5 tahun di atasnya. Apa dia keluarga Rhae Hoon? Tapi bukankah dia sebatang kara?

Dia sama sekali tidak tahu kalau itu adalah Jung Soo yang baru saja menemui Rhae Hoon lagi. Pria itu meminta maaf karena tidak bisa membela Rhae Hoon saat diusir dan gadis itu menerima permintaan maaf itu dengan ringan.

*** 

Cho Contruction 09.00 a.m KST

Sebuah ruangan besar yan sepi menjadi saksi seorang Cho Kyu Hyun yang tengah melamun, kejadian di halte bus berputar di kepalanya.

“Ah, harusnya aku fokus mengurusi masalah perusahaan,” gumamnya sendiri. Pria berkulit pucat itu lalu mulai tenggelam dalam dunia barunya. Dia membolak-balik laporan keuangan dan sesekali mengerutkan kening dalam beberapa saat.

“Tapi kalau Rhae Hoon diambil pria lain, bagaimana?” ocehnya frustasi.
Suara pintu yang diketuk membuyarkan unek-unek tidak penting yang membayang di kepalanya.Seorang pria setengah baya masuk dan membungkuk hormat kepada Kyu Hyun. “Oh,  Ahjussi. Ada apa? Duduklah!’’

Pria setengah baya yang bernama lengkap Lee Kwang Joo itu merupakan tangan kanan dari ayahnya. Dia lalu tersenyum dan mengikuti perintah Kyu Hyun.

“Tadi saya mendapat telepon dari Golden Contruction.”

“Golden Contuction? Perusahaan yang menjadi saingan kita? Lalu?”

“Sepertinya mereka ingin menawarkan semacam kerja sama pada kita.”

“Benarkah?’’

“Tuan Kang yang merupakan direktur utama meminta bertemu dengan Anda di Dyana Restaurant nanti siang pukul 12.”

Kyu Hyun diam, tampak berpikir.

“Bagaimana pendapat Ahjussi tentang penawaran ini?”

Pria yang usianya sebaya dengan ayah Kyu Hyun itu tersenyum simpul. Ia tahu Kyu Hyun kebingungan. Lelaki muda itu masih sangat hijau dengan dunia bisnis. “Kalau menurut saya lebih baik Anda coba dulu bertemu dengan beliau. Lagipula kondisi kita sekarang sangat terdesak dan membutuhkan suntikan dana segar secepat mungkin.”

“Baiklah!” Kyu Hyun mengangguk setuju. Dia bersyukur ada Lee Kwang Joo di sisisnya.

*** 

Suasana di ruangan eksklusif itu begitu canggung bagi Kyu Hyun yang baru pertama kali mengikuti suatu pertemuan formal. Pemuda tampan itu sedikit menyesali dirinya yang selama ini tak peduli pada urusan perusahaan yang dirintis oleh ayahnya semenjak puluhan tahun yang lalu itu.

“Selamat siang Direktur Kang,” sapanya sambil membungkuk hormat.

“Selamat siang Kyu Hyun-ssi, takku sangka kau sudah dewasa dan sangat tampan,”  ujar pria itu. Ia mengangguk-anggukkan kepalanya melihat penampilan Kyu Hyun yang sangat rapi dengan paduan kemeja putih yang dipadu jas rompi cokelat. Ia mulai memahami mengapa keponakannnya sangat menginginkan Kyu Hyun.

“Terakhir kali aku bertemu denganmu adalah pada saat ulang tahunmu yang ke sepuluh,” ucapnya sambil terkekeh.

“Itu sudah lama sekali Kang Sajangnim,’’balas Kyu Hyun dengan senyum kecil di wajahnya.

The Sparkling Of Love ✔️Where stories live. Discover now