Damn

174 13 24
                                    

Karena hari ini adalah ulang tahunnya wattpad, jadi special update nihh buat para pembaca setia keluarga terlalu kaya 😊😊😊😊

Jadi karena special, jadi gasebanyak biasanya ya
😌😌😌

Enjoy 💜


.
.





Suara tubuh yang bertabrakan di lantai 1 rumah Mr. & Mrs. Han.

"Lo?" Shilva bangun dari jatuhnya.

Dia tertabrak dengan orang yang sangat dia benci.

Diapun tidak tau perasaan apa ini, antara benci atau tidak senang rasanya beda tipis, setipis benang.

"Gila ya! Lo muncul terus di hidup gue, ga ngerti lagi gue sama lo! Ketabrak lagi kan! Idih gue harus mandi 7 kali pake air yang berlapisi berlian kalau kayak begini dan sabun emas batangan!" Seru Shilva sambil mantap angkuh ke Lia.

"Maaf, tadi ga lihat." Ucap Lia sambil menunduk.

"Gausah sok-sokan maaf deh! Udah ketauan banget lo busuknya. Pake sengaja bilang ga lihat lagi, bilang aja lo sengaja kan? Iya kan?!" Shilva mendekati Lia untuk menjawab pertanyaannya.

Lia pun dengan cepat menggeleng,
"T-tidak. Tadi beneran ga lihat, maaf kalau sudah membuat kamu jadi marah begini."

Shilva dengan acuhnya langsung meninggalkan Lia.

"Heh! Lo! Lia!" Panggil Shilva dengan sedikit kasar.

Lia pun menjawab,
"Ya?"

Shilva mendekati Lia lagi,
"Bisa ga gausah deketin abang gue? Dan satu lagi! Ini sudah jam berapa? Lo baru pulang semalem ini? Dasar cewek nakal! Beruntung lu ya, mami sama deddy lagi di luar, coba kalau dirumah, pasti udah dimarahin abis-abisan sama mami kalau cewek baru pulang jam segini."

Lia tidak tau harus merespon bagaimana lagi,
Jujur, ini menjadi tekanan untuknya.

"Maaf." Ucap Lia

"Kerjaannya maaf maaf! Awas ya kalau sekali lagi gue liat lo baru balik malam - malam begini!" Ancam Shilva.

.
.

Selanjutnya Shilva langsung menuju ke kamar mandinya, lalu mandi untuk menghindari kotoran - kotoran di tubuhnya. Termasuk bersentuhan dengan makhluk yang dia benci.

"Untung sabun yang mami beli itu sabun emas! Jadi gausah repot - repot bersihin 7 kali pake tanah." Gerutu Shilva.

"Tuh anak ya, udah salah tapi minta maaf terus! Menyebalkan! Kenapa sih hari ini gue sial terus! Sebel banget liat muka sok cantiknya itu!"

Biasalah yaaa, Shilva suka ngadain talk show sendiri gengs di kamar mandi.

.
.

Sedangkan Lia, menyendiri di dalam kamarnya.

Ternyata dia menangis!

"Kenapa sih aku gabisa diterima di keluarga ini? Padahal aku juga bagian dari keluarga ini."

"Apa salahku hingga begitu dibenci?"

"Kalau seperti ini, mending tinggal di apartement saja."

Lia pun tak mau kalah dengan talk show Shilva, alhasil membuat talk show sendiri.

Suara bunyi telepon dari handphone Lia mengganggu aktivitas talk shownya tersebut.

"Siapa sih ini?!" Seru Lia ketika mendapatkan telepon dari nomor yang tidak ia kenal.

"Halo."

Sudah dirumah? Ini sudah malam, kalau belum biar gue yang jemput aja ya!

Lia menpuk keningnya sendiri, astaga!

Bagaimana bisa si Agung itu mendapatkan nomornya.

Lia! Ada orang disini, di mohon untuk menjawab.

"Ah iya! Ini sudah di kamar kok Gung. Makasih dan maaf aku mau istirahat."

Okay! Mimpi indah.

Lia pun melempar handphone terbaru dari brand apple itu ke kasurnya.

Merasa jijik dengan satu sikap cowok dirumah ini, dan merasa tertekan dengan satu sikap cewek dirumah ini.

Malangnya Lia.

.
.

Ketika weekend tiba,

Mami Annisa belum kembali ke rumah bak istananya.

Tetapi deddy Han sudah mendaratkan hidungnya di lapangan pesawat kesayangannya yang sebesar 7 hektar itu dibelakang taman bunga milik mami Annisa.

Sudahlah ya, kalian tidak usah membayangkan seberapa besarnya rumah kediaman Mr. & Mrs. Han, karena bisa jadi kalian pingsan ditempat karena mengetahui bahwa rumahnya lebih besar dari istana - istana yang ada di Indonesia.

Biasa saja sih sebenarnya untuk keluarga mereka.
Bahkan merasa kesempitan dan terlalu kecil.

Makanya Mr. Han memiliki beberapa villa juga di Bandung, Anyer, Bogor, dan kota - kota kecil lainnya.

Menolak ingat juga bahwa Mr. Han memiliki beberapa resort di Bali, Lombok, Raja Ampat, dan lain-lainnya.

Ya biasalah ya, gatau mau buat apalagi uangnya.

Karena jujur saja, pulau pun Mr. Han sudah memiliki.

Paling tinggal beli negara saja.

Sudah - sudah pamernya.

Nanti banyak maling yang mengincar kan bagus untuk meramaikan rumah.

.
.

Mr. Han memasuki rumah kesayangannya itu sambil teriak,
"MAMI ANNISAAYANGGGG, DIMANA KAMU ZEYY???"

"Loh sendirian aja baliknya? Nisa dimana?"






-bersambung.

Kira-kira siapatuh yang ngomong?

Tebak lagi hayuuuuu!

Oh iya! Siapa nih yang tebakannya benar dari chapter sebelumnya??

Yang benar, selamat ya! Kalian mendapatkan piring cantik! Nanti di kirimin fotonya sama author 😌

.
.

Maaf kalau kurang dapet feelnya,

Maaf kalau kurang dapet konfliknya,

Maaf yaa! Karena ini partnya special buat wattpad yang lagi ulang tahun cenah! 💜

Jangan lupa di comment dan vote ya!

Ditungguin aja dulu chapter selanjutnya, akan ada konflik-konflik baru di keluarga terlalu kaya ini.

Tenang aja gengs!

Kalau nungguin cerita keluarga terlalu kaya gabakal di phpin deh!

Mending nunggu cerita ini dibanding nungguin dia yang gapasti.

Keluarga terlalu kaya akan selalu update kok 😚😚

Cuma waktunya aja yang ga pasti 🤭🤭🤭😂😂😂😂

Udah ah bye!

Iya tau ini pendek. Sengaja emang pendek, karena ini chapter special ulang tahunnya wattpad!

Untuk team wattpad, congrats ya! Dan selamat ulang tahun!

Semoga cerita ini ga kalah bagus dengan series terlalu lainnya ya 😌

*terlalu tampan
*terlalu cantik

Keluarga Terlalu Kaya Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang