H & J

120 8 15
                                    

Buat yang jomblo, jangan baper ya 😌✌

Btw, karena sekarang sedang ada virus corona. Untuk para pembaca setia KTK atau Keluarga Terlalu Kaya, dimohon untuk #dirumahaja #stayathome

Okay?

Dirumah aja ya, jangan keluar keluar.

Baca wattpad aja udahhh 🤭😌😊

Kalau bosan dirumah, bisa baca wattpad guys. Banyak banget cerita yang bagus-bagus.
Dan tentunya menambah wawasan juga kalau banyak membaca 😊💜

Stay safe and healthy guys!

Oke, lanjut ceritanya yaa ~



.
.




Di sepertiga malam, mami Annisa terbangun dari tidurnya.

Saat bangun pun mami Annisa mengeluarkan air matanya lagi karena mengingat yang semalam.

Terus menangis dan menangis lagi, hingga sang suami terbangun dan mengelus punggung istrinya.

"Hey, ada apa?" Tanya Mr. Han dengan suara serak dan  berat karena baru bangun tidur.

Mami Annisa tersontak dan menoleh ke belakang, ia tak menyangka kalau suaminya ada disebelahnya.

"Ded?!" Mami Annisa pun memeluk suami tercintanya itu dengan sangat lembut tapi sedikit kencang memeluknya.

"Kenapa? Hmmm?" Tanya deddy sambil mengelus pucuk surai panjang milik istrinya.

Tangis mami Annisa kembali pecah dalam dekapan suaminya.

Suaminya lebih memilih untuk membiarkan istrinya menangis terlebih dahulu.

Kurang lebih sekitar 20 menit posisi mereka seperti itu dan kondisi mami Annisa masih meneteskan air mata dalam dekapan suaminya.

Terus menerus Mr. Han mengelus pucuk surai istrinya.
Tapi karena dirasa sudah terlalu lama istrinya menangis seperti ini, sang suami pun angkat bicara lagi.

"Sudah sayang nangisnya, ada apa?" Sambil melepaskan pelukannya.

Tetapi mami Annisa tidak mau melepaskan pelukan itu. Dia merasa seperti tertusuk paku di hatinya.

"Zey, kamu sudah terlalu lama loh nangisnya. Sudah jangan seperti ini terus." Mengangkat wajah istrinya yang sedari tadi menempel di dadanya.

Melihat wajah istrinya yang menangis seperti kejadian buruk menimpanya dan seperti ada kejadian menyakitkan hatinya hingga ia menangis seperti itu.

Kedua tangan Mr. Han memegang kedua sisi wajah istri tercintanya,
"Ada masalah apa sampe kamu nangis seperti ini?"

Mami Annisa hanya menggeleng lalu berkata,
"Its okay, im fine."

"Gausah ditutupin seperti itu zey, aku tau kamu lagi ada masalah. Please share with me, dear."

"Hanya masalah bisnis aja kok." Seru mami Annisa sambil mengambil tissue yang berada di atas night stand berawarna putih dekatnya itu.

"Kamu yakin?" Tanya sang suami dan sang istri hanya mengaangguk pelan kepalanya.

"Yasudah sekarang kamu tidur lagi, nanti malah kecapean." Ujar Deddy sambil menutup badan istrinya dengan selimut.

Keluarga Terlalu Kaya Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang