Seoul

159 11 57
                                    

HALOOOO PARA SETIA PEMBACA KELUARGA TERLALU KAYA 😚💜

WELCOME 😍

INI UPDATE SPECIAL UNTUK BIRTHDAY NYA DEDDY YAAA GUYSSS, SO HAPPY BIRTHDAY TO DEDDY, SEMOGA TIDAK BERPALING DARI MAMI ANNISA YA 🌚
Han_Disini

DAN UNTUK KEPONAKAN TERCINTA LIA, HAPPY BIRTHDAY, SABAR SABAR AJA YA TINGGAL DI RUMAH KELUARGA INI 😌 srie03lia12

TADINYA MAU PAS DIHARI ULANG TAHUN MEREKA BERDUA, TAPI TERNYATA AUTHORNYA SIBUK KULIAH DAN AKHIRNYA JATUH SAKIT 😫 MOHON MAAF YAA, YANG PENTING MASIH DEKET HARI ULTAHNYA KAN YA🤭🌚

YAUDAH INTRONYA SEGITU DULU,

ENJOY BACANYA GUYS 😚😍

.
.

Di dalam gedung mewah itu, kedua mata sepasang suami istri itu saling bertatapan penuh arti.

Rasa amarah,

Rasa cemburu,

Rasa rindu,

Semua rasa tercampur ketika mata mereka beradu.

Mami Annisa yang tidak menyangka bahwa suaminya akan menjemputnya, dan suaminya yang tidak menyangka bahwa istrinya akan seakrab itu degan lelaki lain saat ia tidak ada disampingnya.

.
.

"Ded? Kamu nyamperin aku kesini?!" Seru mami Annisa dengan riangnya.

Sedangkan sang suami masih tak acuh untuk menjawabnya, tetapi mami Annisa memeluk raganya dengan sangat lembut dan hangat.

Pelukan yang ia rindukan selama ini.
Pelukan yang sudah ia nantikan.
Pelukan yang ia takutkan jika ini adalah pelukan terakhir kalinya.

Sang suami hanya bisa mengusap kepala sang istri sambil menciumnya.

"Ded? Ada apa?" Tanya sang istri.

Sepasang suami istri itupun melepaskan pelukan mereka, lantaran sudah menjadi tontonan orang-orang yang berada di dalam gedung mewah itu.

Dengan nada yang sangat lembut, karena jujur saja ia takut kebablasan dan melampiaskan amarahnya kepada istrinya itu,

"Kenapa ga bilang ke aku? Kenapa kamu pergi tanpa pamit ke aku? Kenapa kamu ga izin dulu ke aku? Kenapa kamu jadi seperti ini zey?!" Perlahan air mata sang suami menurun ke pipi gembulnya.

Dengan tersenyum mami Annisa bilang,
"Karena aku tau kamu lagi sibuk-sibuknya, kalau aku bilang nanti kamu khawatir dan akan mengganggu pekerjaan kamu sayang."

Karena sang suami terus mengalirkan air matanya, maka mami Annisa mengangkat wajah suaminya itu dan menghapus air matanya.

"Maafin aku yaaa." Mami Annisa tersenyum lalu mengeluarkan tissue dari dalam tasnya.

Baru saja Mr. Han mau berbicara, tetapi sudah dipotong oleh pria yang lebih pendek darinya beberapa centimeter itu dan berambut cokelat menghampiri sang istrinya.

"Ulineun bogdo-e gayahanda, Nisa."
*kita harus pergi ke aula, Nisa.*

Pria itu menggandeng tangan mami Annisa didepan suaminya.

Tentu saja adegan tersebut akan mengakibatkan perang dunia ke 28.

Mr. Han sudah memasang muka sangar dan amarahnya, tentu tidak lupa menahan lengan pria tersebut dengan sedikit kasar. Atau mungkin memang kasar. Karena dia pantas mendapatkan itu menurutnya.

"Kau! Ingin mengajak ribut denganku hah?!" Gerutu Mr. Han.

Pria itu tentu tidak mengerti apa yang dibicaran Mr. Han, tetapi mami Annisa yang super peka itu seketika langsung mengerti keadaan yang sedang terjadi.

.
.


"Ded! Kenapa kasar padanya? Dia client aku ded!" Mami Annisa melepaskan lengan suaminya yang sedang menahan pria itu.

"Zey? Kamu belain dia?" Mata sang suami tentu sudah berkaca-kaca, karena ia sangat tidak menyangka jika sang istri membela pria lain yang bahkan belum pernah dikenalkan kepadanya.

Mami Annisa berbicara sebentar ke pria itu, lalu kembali menghampiri sang suami.

Sambil mengelus dada suami tercintanya,
"Ded, aku disini ga membela siapapun. Aku justru bingung kenapa kamu kasar padanya? Dia ga ada salah apapun zey."

Dengan suara bergetar,
"Ga ada salah kata kamu? Dia jelas-jelas megang tangan kamu di depan mata kepalaku! Jelas itu salah besar!"

"Astaga ded! Disini sangatlah normal megang tangan seperti itu. Dan aku masih bisa jaga diriku zey, jadi kamu gaperlu khawatir lagi, bisa kan?" Ucap sang istri dengan nada yang lembut. Bahkan lebih lembut daripada kapas.

"Iya normal sampai kamu memilih dia pun itu tetep normal?! Zey! Aku dateng kesini jauh-jauh dan ninggalin semua kerjaan di Qatar, tapi kamu malah kayak gini?" Mr. Han membalikkan badan lalu memasuki mobil BMW 760Li dan langsung pergi meninggalkan sang istri.

Mami Annisa hanya bisa menggeleng kepala, ia tidak mengerti maksud dari perkataan suaminya itu.

Kenapa jadi milih dia? Kan aku kesini cuma meeting untuk keperluan perusahaan. Salah dimananya?
Gumam mami Annisa.

Selanjutnya mami Annisa langsung menuju salah satu aula di sebuah hotel ternama yang berada di seoul.

Mau sedang ada masalah rumah tangga atau masalah pribadi, mami Annisa tipe orang yang sangat perfeksionis. Ketika waktunya untuk kerja dia akan meninggalkan masalahnya tersebut. Termasuk saat ini.


-bersambung.



Jadi siapa nih pria itu?

Maaf yaa kalau updatenya sedikit 🙏🏻🙏🏻🙏🏻🙏🏻

Terima kasih sudah selalu setia membaca cerita keluarga terlalu kaya 💜 love you guys 😚

Beribu cinta kuberikan untuk kalian para pembaca setia keluarga terlalu kaya 💜💜💜💜💜💜😚😚😚😚





Keluarga Terlalu Kaya Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang