[3] perpustakaan

3.6K 567 83
                                    

Pagi hari ini kampus cukup padat. Padahal Chaewon berangkat agak pagi tapi dia kejebak macet gara gara ada pohon tumbang di jalan utama kampus.

Semalam emang hujan deras banget sampai sampai Chaewon sendiri sebenarnya malas pergi ke kampus.

Suasana di kampus juga mendung banget. Baru di omongin juga tiba tiba hujan mulai turun lagi.

Chaewon kesal, tapi dia cuman diem doang, lagian mau marah sama siapa juga kan.

Chaewon gak sengaja ngeliat cewek lagi lari lari dari spion mobilnya. Cewek itu gak pake jaket, cuman modal tas buat nutupin kepalanya.

Pas cewek itu udah hampir deket sama mobil Chaewon, dia reflek buka pintu mobilnya, terus hadangin cewek itu.

"Masuk, ikut gua aja."

"Hah?"

"Buruan, hujannya makin deres!"

Cewek itu nurut aja, habis itu dia masuk dan duduk di kursi sebelah Chaewon.

"Maaf ngerepotin," kata cewek itu.

Chaewon nyengir kuda, "Santai aja. Lagian hujannya emang bener bener deres. Lo bisa basah kuyup, gedung kampus juga masih jauh kan."

"Btw siapa nama lo?" Tanya Chaewon.

"Ah iya, gua Choi Yena, jurusan Kimia, lo Chaewon kan?" Sahut Yena.

"Kok tau?"

Yena ketawa kecil, "Siapa yang gak kenal lo di kampus ini? Gak ada."

"Hm ada? Temen lo?"

Tiba tiba Yena diem, masih mencerna apa maksud dari omongan Chaewon barusan.

"Haha temen? Temen gua yang mana?"

"Bukan, bukan itu."

Gak nyambung sama pertanyaan Yena. Tapi Yena lebih milih diam dan cari topik lain aja, soalnya mereka berdua terjebak di kemacetan dan derasnya hujan pagi hari.











📌












Hyewon senang karena dia berhasil meraih juara satu olim matematika tingkat internasional. Soalnya dia yang pertama di kampusnya.

Teman teman Hyewon juga udah ngasih selamat berkali kali bahkan sampai Hyewon bosen dengernya.

Sekarang Hyewon lagi di perpustakaan, katanya ada dosen yang mau ngomong sama dia.

Di dalam perpustakaan dia mainin hapenya sambil nyari nyari buku yang berbau matematika.

Menurut Hyewon, matematika itu bikin refreshing otak gitu, proses memecahkan angka demi angka itu yang wah.

Di meja lain, ternyata ada cewek tadi yang bareng sama Chaewon, siapa lagi kalau bukan Yena.

Yena keliatan ngeluarin buku kimia dari dalam tasnya, dia buka buku itu sambil ngegumam sesekali.

Tiba tiba ada dosen yang nyamperin si Hyewon, terus si Yena juga dipanggil sama dosen itu.

"Jadi Yena, saya mau bilang kalau kamu tidak jadi saya berangkatkan sebagai perwakilan kampus untuk berlaga di bidang kimia," kata dosen tersebut yang bernama pak Seunggi.

"Dan Hyewon lah yang akan menggantikannya," tambahnya.

Baik Hyewon maupun Yena sama sama terkejut. Yena kaget karena dirinya dibatalkan sebagai perwakilan, Hyewon juga kaget karena dia bukanlah anak kimia melainkan matematika.

"O-Oh iya pak— tapi kenapa pak?" Tanya Yena pelan.

Keliatan dari mukanya pak Seunggi kalau sebenarnya dia gak enak buat ngomong, tapi ini sudah jadi keputusan bersama, "Saya dan yang lain sudah berdiskusi, karena Hyewon baru saja membawa nama kampus ke internasional dan dia sangat ahli dalam bidang matematika, otomatis dia juga pasti bisa dalam hal kimia."

her | izoneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang