[20] perantara diri

1.6K 347 95
                                    

Chaeyeon menutup bukunya sebagai tanda kalau tugasnya sudah selesai. Kemudian dirinya meminum sebotol air putih yang dia bawa dari rumah.

Beberapa kali dia mengecek tugasnya yang dikerjakan di laptop, lalu dia kirimkan kepada sang dosen hari itu juga.

Selesai dengan tugasnya, Chaeyeon melepaskan earphone yang ada di kedua telinganya. Suasana perpustakaan yang sepi itu membuat telinga Chaeyeon jadi sensitif.

"Halo? Oh— Kenapa? Harus banget? Iya!"

Chaeyeon menatap seseorang yang duduk beberapa meja darinya, kemudian orang itu berdiri dengan tas ransel di bahunya.

Orang itu berambut pendek, Chaeyeon seperti tidak asing dengan perawakannya.

"Mau kemana dia? Keliatan buru buru?" gumam Chaeyeon reflek. Sesaat tersadar jika dirinya baru saja ingin tahu tentang urusan orang lain.

"Tapi sumpah gua tiba tiba kepo gitu lho," gumamnya lagi sambil menutup laptopnya tiba tiba dan memasukannya ke dalam tas. Tak lupa juga untuk botol minumannya.

"Let's see. I am so curious."

















📌
















"Bukannya apa nih, tapi deadline tugas emang hari ini Won."

Hyewon mengangguk dengan cepat untuk menanggapi ucapan temannya yang bernama Aini itu, "Tapi gua harus ke lab sekarang."

"Ya udah kalau gitu selesai ngampus aja gimana? Toh tugasnya terakhir dikumpul malam kan?" Temannya yang menggunakan gaya rambut pony tail menyahut, namanya Ana.

"Kasih aja tugas ke gua nanti gua kerjain secepatnya," ucap Hyewon, "Gua serius. Soalnya gua emang harus ke lab sekarang untuk kepentingan olimpiade kimia."

Mau bagaimanapun juga, temannya harus memaklumi Hyewon. Toh anaknya juga bertanggung jawab dengan tugas.

"Ya udah kalau gitu," sahut Aini sambil membenarkan rambutnya, "Gua sama Ana pergi ke kafetaria dulu, nanti gua kirim di email bagian lo yang mana aja."

Hyewon tersenyum manis, "Makasih ya pengertiannya."

"Iyaa, semangat ya," ucap Ana.

"Oke!" seru Hyewon, "Gua pergi dulu."

Hyewon menjauh dari mereka, kemudian dia memainkan ponselnya sebentar, lalu menaruhnya kembali ke dalam saku celananya.

Hyewon melangkahkan kakinya sesuai dengan tempat tujuannya tadi. Langkahnya terlihat sebagaimana mestinya seseorang berjalan biasa. Salah satu tangannya sedang membongkar isi tas slempang miliknya.

Tak lama tangannya menyentuh sebuah kenop pintu, kemudian masuk ke dalamnya dan meninggalkan seseorang di luar sana yang sedang terkejut bukan main.














📌















Yuri duduk di kursi penonton lapangan basket sambil menatap sebuah tulisan yang Chaewon dapati di dalam buku kimia milik Yena. Matanya tak lepas dari tulisan 'save me' itu.

"Maksud lo apa ya Yen?" gumam Yuri sambil menggigit sebuah kacang, "Atau lo emang suka nulis nulis gini buat pembatas buku?"

Entah apa yang dipikirkan oleh dirinya, yang jelas isi kepala Yuri hanya berputat putar di sana. Yaitu tentang Yena dan kejadian di sekitarnya yang mencurigakan.

Mengingat tentang Eunbi yang baru saja dia dengar membuatnya jadi ikut pening. Pokoknya dia merasa sekitarnya ada yang tidak beres. Biasalah, Yuri terlalu peka anaknya dan selalu ingin tahu.

her | izoneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang