Kantin hari ini sangat begitu ramai. Tidak biasanya kantin di sekolah nya seramai ini, biasanya mereka akan berkumpul di tempat lain ketika jam istirahat. Tapi kenapa hari ini tidak? Apa hari ini ada traktiran makan siang?.
"Kim kenapa hari ini kantin sangat ramai?" tanya nya kepada temannya.
Kim mengangkat bahunya acuh.
"Aku juga tidak tahu, mungkin ada yang mentraktir siswa-siswi disini" jawabnya."sudah lah sebaiknya kita cari tempat duduk" ajak nya.
"Tunggu!" cegah nya.
Kim menengok ke arah teman nya. "Kenapa?" tanyanya dengan kening berkerut.
"Tempat ini sudah penuh, dan kau tahu jika aku tidak suka dengan keramaian" ucapnya dengan wajah datar.
"Aiss genta kau ini" celetuk nya.
"baiklah kalau begitu pergi lah ke roftoof akan ku bawakan makanan untuk mu kesana" ucap kim.
Yang bernama genta itu mengangguk lalu membalikan badannya dan pergi.
"Aisss ada-ada saja dia ini"
"Huff sabar-sabar" ucap nya dengan tangan mengelus-ngelus dadanya.
___________
Semilir angin dan langit yang begitu indah dan berwarna biru laut itu telah berhasil memikat perempuan yang sedang duduk menunggu teman nya dengan keindahan warna khas langit itu.
"Indah nya" guman nya.
Krekk..
Suara pintu terbuka, genta tidak menengok kebelakang karna ia sudah tahu siapa yang datang. Ya siapa lagi kalau bukan 'kim' teman nya."Apakah kau menunggu lama?" tanya kim.
"Tidak" jawabnya.
"Baiklah, nih untuk mu"
"Apa ini?"
Kim memutar bola matanta jengah. "Itu somay, apa kau tidak tahu?"
Genta menggeleng.
Kim menatap genta cengo. Bagaimana mungkin ia tidak tahu jika itu adalah makanan khas sekolah nya 'somay'. Bukan kah dia sudah lama bersekolah disini? Tapi kenapa dia tidak tahu nama makanan itu?. Pikiran kim sudah kemana-mana.
"Aku ulangi, ini adalah somay" jelas nya dengan menangkat satu bungkus somay.
"Apa kau paham sekarang? Dan tahu ini apa?" ucapnya dengan wajah yang serius.
"Hahahahahaha" tiba-tiba genta tertawa sangat keras dan nyaring da itu membuat kim merasa waswas.
"Genta kau jangan bercanda, kenapa kau tiba-tiba tertawa?" ucap kim. Wajah kim sudah sangat pucat. Takut, itulah yang di rasakan kim saat ini. Ia mencoba menggeser kan badannya.
"Yak, kau jangan bercanda genta" bentak nya. Namun genta malah menatap tajam ke arah kim lalu bibir nya terangkat ke atas menampilkan seringai nya.
"Genta, apa yang terjadi padamu sadarlah, aku hanya bercanda genta." kim menunduk dengan kedua telapak tangan di satukan.
"Aku minta maaf, siapa pun kau aku minta maaf. aku tidak bermaksud menganggu mu" ucapnya dengan tubuh yang gemetar
KAMU SEDANG MEMBACA
We Gon' Change
Fanfiction⚠warning!! Plagiat dilarang mendekat!!.. Sebelum nya maaf kalo ceritanya sedikit garing. Baru belajar karna 'Keberhasilan itu butuh proses'. Kisah seorang Army indonesia yang datang ke fansigh Bts dan bertemu dengan pria bermasker hitam. Namun, disa...