Hari minggu telah tiba, hari ini adalah hari terakhir genta berada di indonesia dan terkahir pula bersama dengan sahabat nya 'kimta'. Sesuai janji, untuk hari ini genta akan menuruti semua permintaan dari kimta. Tidak peduli jika permintaan nya berupa tenaga maupun uang, yang terpenting saat ini genta bisa puas bersama kimta dan kimta merasa puas pula dengan nya.
"Kita mulai"
"Dengar kan baik-baik" tutur nya
Genta mengangguk patuh."Pertama aku ingin pergi ke pameran di taman. Kedua aku ingin kau mentraktir ku naik bianglala dan makan. Ketiga aku ingin satu dari buku novel koleksi mu sekaligus dengan abum BTS"
Genta mengedipkan mata nya beberapa kali. Apa kimta tidak salah? Ia ingin genta membagi nya sebuah album?.
"Yak tunggu-tunggu,, kenapa harus novel dan album? Ah ok lah kalau soal novel. Tapi ini masalah nya album"Kedua tangan nya di lipatkan di depan dada.
"Mengapa? Kau tidak mau memberikan nya padaku?""Bukan begitu, tapi kau tahu kan jika itu album kesayangan ku"
"Hei bukan kah kau akan pergi ke korea, kau bisa lah beli lagi di sana dan uang tabungan mu kan banyak" ucap nya polos.
"Mentang-mentang tabungan ku banyak kau menyuruh ku untuk membelinya kembali" ucap genta ketus.
"Tidak mau, pokonyah aku ingin salah satu album BTS mu" ucap nya keukeuh.
Genta menghembuskan nafasnya pasrah. "Baiklah. Akan ku berikan satu untuk mu" pasrah nya.
"Aaaa gomawo Genta" teriak nya sembari memeluk deon.
"Yak! Lepaskan aku. Apa kau tidak malu hah" suara genta sangat tinggi.
Kimta melepaskan pelukannya. "Kenapa aku harus malu?"
"Au ah. Sebaik nya kita pergi sekarang sebelum malam tiba"
"Baiklah. Ayo"
Mereka berjalan beriringan menuju taman ternama di jakarta. Orang-orang pasti berpikir jika mereka berdua bersaudara namun, nyatanya Tidak bukan?.
________
Malam pun tiba, mereka bersama-sama mengunjungi pasar malam yang bertempat di taman ternama itu. Sebelum masuk genta membeli tiket terlebih dahulu, setelah itu mereka pun masuk kedalam."Wahh indah banget gen" kimta melihat suasana pameran ini dengan takjub.
Melihat kimta bahagia membuat genta ikut tersenyum. Setidak nya genta merasa tenang ketika akan meninggal kan sahabat nya ini karna sebelum pergi genta bisa melihat kimta bahagia.
"Iya kim. Aku juga lihat nya sampe takjub" balas genta.
Kimta menarik tangan genta menuju penjual kapas manis. "Gen aku mau ini" tunjuk nya pada makanan itu.
"Kau ini seperti anak kecil saja kimta"
Kimta mengerucutkan bibirnya. Genta yang melihat ekpresi kimta begitu membuat nya gemas sendiri. Memang bibir kimta sangat kecil jadi jika manyun ia akan terlihat menggemaskan. "Ahh iya..iya beli lah"
"Kau yang bayar" ucap nya riang.
"Baiklah aku yang bayar" pasrah nya.
"Terima kasih pak"
Pak penjual kapas manis itu mengangguk kan kepala. "Kemana lagi kita sekarang?"
"Bianglala" teriak kimta.
Genta cepat-cepat membungkam mulut kimta. Kepalanya ia tengok kam kesana kemari dengan tersenyum malu. "Kau sangat memalukan ku" ucap genta kesal.
Kimta menghempaskan tangan genta dari mulutnya. "Iss apa-apaan kau ini maen bungkam-bungkam saja"
"Habisnya kau membuat ku malu" ketus nya.
"Ahh baiklah. Maafkan aku genta"
Genta menatap kimta dengan senyum manis nya. "Kau sangat bisa membuat ku tidak marah kimta"
"Kimta gitu loh" ucapnya dengan bangga.
Genta memutar bola matanya malas. "Sebaiknya kita pergi sekarang, aku akan beli tiket terlebih dahulu"
Baru saja kimta akan membuka suara genta langsung mengangkat telunjuknya ke atas mendandakan kepada kimta untuk tidak bicara.
________
Pemandangan malam sangat terlihat indah jika dilihat ketika naik bianglala. Bintang yang jauh seakan ada di atas kepala, bulan yang bulat dan bersinar terang seakan seperti cahaya lampu yang menerangi bianglala itu. Kedua sejoli yang sedang duduk manis dengan kapas manis di tangan nya. Tidak ada pembicaraann dari keduanya. Bukan tidak mau mengobrol hanya saja saat ini mereka sedang menikmati suasana malam yang sangat indah ini. Malam akan semakin terlihat indah jika di tambah taburan bintang-bintang putih dan mengkilat itu. Apalagi di tambah dengan cahaya bulan yang terang benderang.
"Wahh indah sekali" genta dan kimta sangat terpesona dengan keindahan malam hari ini.
"Ini malam terakhir ku bersama mu kimta" tiba-tiba genta berucap.
"Hei. Jangan lah kau bilang begitu, ini bukan hari terakhirku aku bisa bersama mu" sanggah kimta.
"Justru ini akan menjadi awal..-"
"Awal perpisahan kita maksud mu?"
"Bukan begitu maksud ku genta"
"Lupakan saja"
Hening. Keduanya sama-sama terdiam. "Terima kasih" ucap kimta tulus.
"Untuk?" tanya nya dengan kening berkerut.
"Karna telah membuatku bahagia hari ini"
Genta tersenyum getir. "Tidak perlu berterima kasih, ini sudah menjadi kewajiban ku untuk membahagiakan mu"
Kimta membalas dengan senyuman. Dalam hati kimta, ia tidak rela jika genta harus pergi meninggal kan nya, ia pun tidak rela jika genta jauh darinya. Tidak ada lagi senyum yang selalu menjadi saksi kebahagian nya. Tidak ada lagi kebahagiaan yang selalu mendampingi nya setiap hari. Hari-hari yang sudah di lewati itu akan menjadi sebuah kenangan. Namun, bersyukur nya hari-hari itu akan menjadi kenangan indah bukan kenangan pahit.
Genta menghapus air matanya, walaupun percuma air mata itu terus saja mengalir. "Haha kenapa jadi melow gini sih" ucap genta di sela tangisnya.
"Kau sih yang duluan buat kita menangis" ledek nya.
"Hei. Jangan salahkan aku bodoh"
"Apa kau bilang? Bodoh? Kau yang bodoh" balas kimta nyolot.
"Sesama bodoh jangan saling meledek"
"Hahaha" keduanya sama-sama tertawa. Di bawah rembulan dan di atas wahana bianglala mereka menumpahkan segala sedih dan kebahagian nya.
"Jangan lupakan aku"
Genta mengangguk. "Tidak akan" ucap nya mantap.
"Jinjja?"
"Iya, mana mungkin aku bisa melupakan kan sahabat ku ini"
"Nanti kalau kau sudah di korea terus datang ke konser BTS jangan lupa vidiocall aku ya"
"Siap capten" ucap genta dengan tangan menghormat tegak.
"Haha kau ini, sangat berlebihan sekali"
"Tidak papa lah" tawa pun pecah kembali dari keduanya. Sampai bianglala berhenti pun mereka berdua tidak berhenti tertawa.
Orang-orang di sekitar memandang kedua sahabat itu dengan tatapan bingung dan aneh. Namun mereka tidak peduli toh ini hidup kami Kenapa harus peduli kan orang-orang.
_______
-Gomawo-

KAMU SEDANG MEMBACA
We Gon' Change
Фанфик⚠warning!! Plagiat dilarang mendekat!!.. Sebelum nya maaf kalo ceritanya sedikit garing. Baru belajar karna 'Keberhasilan itu butuh proses'. Kisah seorang Army indonesia yang datang ke fansigh Bts dan bertemu dengan pria bermasker hitam. Namun, disa...