Mentari Untuk Senja

Hujan dan rentetan masalalu

hari pertama di bulan Desember ... mentari menghela nafas panjang, ia merapihkan meja kerjanya, memasukan barang – barang yang akan ia bawa pulang, dreettttt... suara getar hp mentari tedengar, sebuah pesan masuk dari anya .

"tariiii jadi kan ?"

" iya jadi, lu jadi bawa mobil gue kan ?"

"jd"

"oke "

Anya dan mentari meninggalkan kantor, menuju sebuah caffe di daerah pejaten Jakarta selatan tempat biasa ia , anya dan beberapa teman SMA nya sering bertemu untuk sekedar melepas ridu dan bercerita hal hal ringan soal rutinitas harian.

Waktu sudah menunjukan jam 19.00 tapi anya dan mentari masih terjebak kemacetan disepanjang jalan menuju caffe, alunan lagu – lagu Bruno mars mengalun pelan membawa dua wanita yang tak berbeda jauh umur ini pada lamunan masing – masing, hingga sampai pada akhirnya anya memecahkan keheningan diantara mereka.

"tar ......"

"hemmm" tanpa mengalihkan pandanggan nya keluar tari menanggapi panggilan anya yang masih santai menyetir mobilnya.

"tar gue ngomong kali"

"iya nya gue kan gak budek juga, gue denger ko lu ngomong"

"oh .... Abis lu bengong aja sih, lu lagi mikirin apa sih sebenernya , gue benci deh tar liat lu begini terus, mau sampe kapan sih lu ngehukum diri lu sendiri kaya gini tar "

Mentari tidak menjawab setiap yang dikatakan oleh anya sahabatnya, entah dia pun sendiri bingung dengan dirinya sendiri, dia tidak tau apa yang sebenarnya terjadi apa yang harus ia lakukan, baginya inilah dirinya saat ini, kenyataan pahit yang menimpanya tidak akan pernah akan terhapus dari ingatan nya, berkali – kali pun ia telah berusaha untuk menggap semua seolah tak pernah terjadi tapi nyatanya semua teteap saja terjadi dan nyata di dalam ingatannya.

Heeiiii Readerrrr............... ku upload lagi nih hehhe..... masih banyak nih ceritanya abis ini bakal ada  part yang pelan - pelan ngebuka misteri tentang hati mentari.... ayooo jangan lupa vote dan comment ya biar makin semanagat nih.

see you on next part guysss