Gue ini cuma seorang cewe biasa bahkan mungkin terlalu biasa seorang mahasiswi baru di salah satu universitas swasta di Jakarta tapi gue punya hidup yang seru , hari ini adalah hari pertama gue memulai kuliah , setelah beberapa hari kemarin gue harus menyelesaikan masa mos (masa orientasi siswa) gue sebagai bentuk seremoni sebagai mahasiswa baru.
Kampus gue emang bukan universitas yang paling baik di kota ini tapi bukan jelek juga ya hahah ya kampus gue biasa dianggap kalo buat grade dia ada di level tengah , tapi kampus ini cukup besar dan yang paling gue suka dari kamus ini suasananya, banyak pohon – pohon rindagnya jadi kayanya teduh aja gitu. (sereceh itu gue milih kampus pertimbangannya) hahaha.
Hari ini gue menyusuri jalan menuju gedung fakultas ilmu hukum yang ada dipaling belakang bagian kampus ini,
" heeiii ..... heeiiii tunggu "
Ada orang yang manggil gue dari belakang, sebenernya dari td gue udah denger dia manggil manggil tapi gue gak ngeh dia manggil siapa, ya abis dia gak nyebut nama gue jd ya gue anggep bukan manggil gue . hehe jahat ya gue.
"eh tunggu dong cape nih"
"lu manggil gue ?"
"iyalah lu emang siapa lagi , anya" gadis itu mengulurkan tangannya ke depan gue dan tentu aja gue sambut hangat, sejak saat itu gue dan anya mulai berteman bahkan bersahabat.
Hari – hari berlalu dengan begitu cepatnya,semua yang gue lalui begitu menyenangkan didunia yang baru ini semua begitu membuat gue jadi gue yang baru, gue yang tadinya biasa aja sekarang justru jadi banyak dikenal orang, dan gue yang gak dari dulu anti banget bersosialisasi sasma banyak orang tapi sekarang malah justru ramah banget sama semua orang.
***
Pagi ini Mentari terlihat berjalan menyusuri lorong koridor gedung rektorat yang menuju gedung fakultasnya, ia berjalan santai sambil bersennandung dan...
Bukkk ....
"ah so.. sorry " ucap Mentari sambil sibuk mereapihkan beberapa bukunya dan beberapa kertas yang mungkin punya orang yang ia tabrak barusan, sungguh Mentari benar – benar tak berani mengangkat kepalanya karena malu.
"lain kali kalo jalan matanya dipake," sahut peria yang ditabrak Mentari barusan, dan itu langsung berhasil membuat Mentari menggangkat kepalanya dan mau tak mau membuat Mentari melihat kearah wajah peria yang tak ia kenal itu.
Dan ... Deg.. degg... degg... lidah Mentari kelu ia hanya bisa mengagumi sosokyang ada dihadapan nya tanpa suara.
"ia sekali lagi sorry " ucap mentari lesu sambil berdiri melihat laki - laki yang ada dihadapannya juga ikut berdiri.
namun bukannya menjawab permintaan maaf dari Mentari Peria itu hanya pergi berlalu tanpa melihat ke arah Mentari sedikitpun melaluinya begitu saja bagai angin lalu.
lalu Mentari ??? ya... dia masih saja mematung di tempatnya, mematung sampai semuanya berlalu begitu saja.
Flassback Off.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mentari Untuk Senja
Novela JuvenilSemua cerita akan dimulai dari sini tentang temu, kisah , rindu hingga jarak. Ini bukan cerita tentang aku dan kamu tetapi tentang senja, rindu dan rintik hujan.