cuaca pagi hari ini nampak sangat cerah,terlihat dri mataharinya yang terik kini mulai memasuki celh elah jendela gadis yang masih meringkuk dan terlelap padahal sang bunda sudah beberapa kali meneriakinya.
jam weker kembali berbunyi sangat nyaring sehingga mengusik tidurnya lalu diraihnya jam itu lalu kemudian mematikkannya. dan betapa terkejutnya saat dia melihat jam tersebut sudah menunjukkan pukul waktu 06:30.
diraihlah handuk lalu kemudian mandi bebek, setelah itu berkemas turun.
"bundaaa" ucapnya sembari turun dari tangga, tapi tak ada sautan dari sang bunda.
dilihatlah dengan ekor matanya nampak seseorang sedang duduk diruang tamunya.
"uda selesai ayo berangkat, hampir telat nih!" ucap cowo itu.
"ish lo lagi lo lagi, kan gua uda bilang kaga usah kemari" ucap adis kesal seraya memutar bola matanya malas. "bisa ga si lo tuh ga gangguin hidup gua mulu" lanjutnya.
"ga bisa gua seneng ko ngrecokin lo" ucapnya seraya menoel hidung adis.
"singkirin jarilo itu ya ale!"
ya,cowo yang tadi duduk dikursi ruang tamu itu alendra. laki laki itu membenarkan ucapannya dateng untuk berangkat barng dengan adis. ntah tujuannya apa yang jelas dia tak jelas.
"udah buru ini uda mepet bell masuk bentar lagi" ucapnya santai lalu keluar untuk menuju motornya.
"kalo bukan karna bell, gua ogah bareng sama lu!" setelah mengucapkan itu kemudian ia keluar menemui ale untuk menuju sekolahnya.
--
"WOI BRADAR!" ucap iki sahabat dari ale.
"apaan si lu cupang brisik mulu pongo!" ucap juan seraya melempar kulit kacang bekas ia makan.
mereka tengah berada di kantin sekarang. semenjak ale mengantar adis sampe depan gerbang sekolah ale memutuskan untuk pergi kekantin karna memang pekajaran pertama mereka guru tidak berkenan hadir alesannya cukup klasik karna kucingnya lahiran.
"idup lu ga tentram banget dah sama gua anjir" ucap iki menunjuk juan.
"lo berdua demen banget tengkar ye" seru ale yang jengah melihat tingkah keduannya.
"gis lo ngapa dah diem bae, sumpah gada cewe yang mau deket sama lu dingin tak tersentuh gitu" seru iki tak memperdulikan ucapan ale.
yang di seru itupun tak menjawab melainkan memutar bola matannya malas memang yang paling dingin diantara mereka ya jelas si aqis ini, kalo ale cowo manis dengan segala auranya tapi sisi somplak memang sudah mendarah daging baginya sama seperti iki dan juga juan mungkin juan yang agak sedikit lebih kalem. dan satu lagi mereka memiliki satu sahabat lagi yang sekarang sedang berada di luar negri, namanya abipraya.tapi inget ya mereka itu justru menduduki golongan yang bermuka tampan.
"le bayarin ale-ale lah le" sahut iki menyenggol bahu ale.
"gua tau lo cuma mau menghina,sori ya ale ale memang murah tapi banyak peminatnya" ucap ale dengan bangganya.
"iya tapi murah! haha" ucap juan dengan diakhiri kekehannya.
" tenang le gua bantu tapi janji beliin gua permen payung" ucap iki dengan semangatnya.
"gua kiri gua bertemen ma orang bener taunya setres kemereka" ucap agis dengan datarnya.
"lo sekalinya ngomong panjang uda kaya orang ngulek cabe" ucap ale melempar kulit kacangnya.
setelah berbincang bincang tak jelas itu bell berbunyi menandakan pelajaran kedua itu selesai berarti mereka harus kekelas untuk mencatat materi yang tadi mereka bolos.
kenapa disaat orang justru malah kekantin,4 orang lelaki itu justru kekelas karna waktu jam pelajaran pertama dan kedua mereka bolos dan sekarang waktunya mencatat materi materi atau tugas yang harus mereka selesaikan karna kalo kata alendra 'bukan apa apa lo boleh ga serius disekolah tapi lo ga boleh buntu tentang pengetahuan.' 'sukses itu yg nentuin diri sendiri, orang lain gapunya urusan'. maka dari itu sahabat2 nya ini percaya sama ale.
--
di lain tempat kini adis beserta 3 sahabatnya sedang berada dikelas karna memang masih menyelesaikan tugas dari guru pelajaran sejarahnya tadi.
"Adista, bapa minta tolong kasiin buku absen ini ke kelas XII mipa2 ya soalnya tadi kebawa pas tadi saya ngajar disana" ucap pa setyo selaku guru sejarahnya.
"boleh pa,saya anter ke kelas XII mipa2 dulu" ucap adis dengan sopan.
setelah mengambil buku tersebut kemudian adis menengok ke 2 sahabatnya itu.
" bell, div lo berdua kantin duluan aja, ntar gua nyusul tapi inget pesenin gua yang kaya biasa oke" seru adis dengan senyum ceriannya.
sepanjang perjalanan adis tersenyum ramah, walau cuek terhadap seseorang ia tergolong cukup ramah terhadap orang yang ia kenali. tak jarang kaka kelas memandangnya dengan tatapan monster, tatapan menusuk dan tatapan suka dari mata kaka kelasnya itu. cukup jauh memang dari kelas XI menuju ke lorong kelas XII.
setelah sampai di depan kelas yang bertuliskan 'XII MIPA2." kemudian dia mengucapkan kata permisi sebelum masuk kedalam kelas tsb.
"permisi ka" ucapnya. kemudian cewe dengan rambut kuncir kuda itu keluar. " eh iya de cari siapa?, ale ya bentar kaka panggil" selepas menucapkan itu dia berbalik keblakang lalu adis mencegahnya " ka...." belum sempat adis mengucapkan kata kemudian wanita itu berteriak " Le lo dicariin sama ade kelas nih"
huhh adis kemudian menghembuskan nafasnya. kemydian cowo yang dipanggil pun keluar dan melihat siapa yg mencarinya.
"cumi lo ko repot repot sampe kekelas gue, kenapa kangen?" ucap ale. "atau mau pulang bareng" lanjutnya.
" apasi lo gua kesini itu mau naro nih buku absen kelas lo!" ucap adis kesal mendengar ucapan ale.
" gua kira lo kangen, tapi gapapa deh. akhirnyaa gua kira penglihatan gua udah ga normal ternyata masih bisa ngeliat yang cantik"
"bukan mata lo yang ga normal otak lo yang udah ga normal" ucap adis sengit lalu berbalik badan hendak ingin pergi dari situ.
"haha lucu banget si kamu" ucap ale sambil mengacak rambut adis dari blakang kemudian berbalik masuk kelas.
duh jantung gua kenapa sii -runtuknya dalem hati. kemudian ia segera berlalu dari kelas tersebut untuk menemui sahabatnya, karna melihat jam yang bertengger ditangannya yang sudah hampir mepet.
KAMU SEDANG MEMBACA
'Bobaa
فكاهةboba, kenapa kita sebut cerita ini boba karna memang khalayak ramai justru suka bukan dengan minuman manis itu,tentu sama seperti alendra sikapnya yng manis yang mampu meluluhkan adis cewe super duper cuek,sering dijodoh2kan bukan berarti mereka ma...