chapter 01; introductions

2.1K 168 9
                                    

Aku pengen ngebenerin semua chapter yang rada tidak jelas, aku baru sadar ternyata Bahasa nya masih acak-acakan banget :((

Ini udah aku revisi—hope you like it!


●●●

"pasangan terbaik itu layaknya sepasang sepatu. Walau bentuk nya tak persis sama namun serasi, saat berjalan tak pernah kompak tapi memiliki tujuan yang sama. Walau tak pernah ganti posisi tetapi saling melengkapi".

●●●

Sore hari di bulan desember sangatlah dingin, salju turun dengan lebat nya sampai tidak banyak orang yang keluar rumah karena mungkin cuaca hari ini bisa mencapai—mines lima derajat. Bukankah itu sangat dingin—errr.

Kim Yerim, Gadis yang sedang duduk di pinggir jendela menatap salju yang turun tanpa henti yang mulai menutupi jalanan, sehingga orang yang berkendara sangat sulit melewati jalanan saat ini. Seharusnya hari ini ia pergi menuju perpustakaan untuk membaca beberapa buku keluaran terbaru, mengingat kepada dirinya sudah memasuki tingkat akhir dan harus sering-sering membaca buku.

Sekarang sudah pukul 17.00 KST, tapi tanda-tanda salju akan reda sepertinya tidak ada—. Yerim menghela nafas nya, biasanya salju akan reda saat mendekati malam, masa iya ia harus berangkat ke perpustakaan malam hari—tidak mungkin. Letak perpustakaan itu berada di pertengahan kota gangnam, dan akan tutup pada pukul 9 malam. Mau tidak mau ia harus belajar di kamar nya—sendirian.

Tok!...Tok!

"Yerim-ie?" panggil wanita setengah baya itu yang biasa dipanggil ibu.

"Ya? Ada apa, ibu?" tanya yerim, menoleh kearah pintu.

"kau tidak jadi pergi hari ini?" kata sang ibu menghampiri

"sepertinya tidak jadi bu, salju turun sangat lebat." Balas yerim sambil menoleh ke arah luar jendela.

Sang ibu pun tersenyum, memegang kedua pundak putri semata wayang nya itu.

"ibu jadi teringat sesuatu—jika sudah tiba musim dingin." Ucap sang ibu dengan wajah sendu.

Yerim menoleh dan menatap sang ibu yang mulai berlinang air mata karena mungkin teringat kenangan yang dulu dilalui bersama mendiang—sang ayah. Yerim pun mengakui akan hal itu, bahwa ia sangat merindukan ayahnya. Menurutnya, pria yang baik dan tidak pernah menyakiti hati seorang perempuan ya hanya ayahnya seorang, karena yerim ingat bagaimana sang ayah memberi perhatian yang teramat dalam kepada sang ibu dan juga—dirinya.

"ibu..," Yerim mengelus telapak tangan sang ibu yang memegang pundaknya, "Ayah pasti sedang memperhatikan kita dari atas sana, percayalah."

Yerim pun menarik sang ibu kedalam pelukan hangat nya sambil berucap janji dalam hati untuk membahagiakan mereka—berdua.

●●●

Seorang pria yang tinggal di rumah mewah nan megah, yang terletak di kota seoul ini membaringkan tubuhnya di atas ranjang king size miliknya. Diluar salju turun dengan sangat lebat. Jeon jungkook—pria yang mempunyai paras tampan tapi hati sedingin es itu menghela nafas nya brulang kali, seharusnya hari ini ia pergi mengunjungi perpustakaan dengan— kekasihnya, tapi ternyata salju turun tanpa diduga-duga.

Sebenarnya tidak pergi ke perpustakaan pun jungkook bisa belajar, dirinya kan mempunyai bertumpuk-tumpuk buku yang tertata rapih di sudut kamar nya. Hanya saja jungkook mengingat bahwa ini adalah tahun terakhir nya, jadi ia ingin menambah beberapa wawasan yang baru.

Tiba-tiba ponsel nya berdering, jungkook dengan rasa malasnya melihat siapa yang menghubunginya.

Yerim is calling...

Setelah melihat siapa yang baru saja menghubungi nya,  jungkook mendengus dan melempar kembali ponsel nya—tanpa berniat untuk mengangkatnya.

●●●

Yerim mendengus sebal kearah ponsel nya—ini sudah ketiga kalinya ia menelpon sang kekasih tapi tidak ada satu pun panggilan yang diangkat oleh pemuda jeon itu, Yerim tahu ponsel jungkook aktif, tapi mungkin pemuda itu malas untuk mengangkat panggilan nya. Mengingat bahwa yerim memang tidak terlalu penting dihidupnya.

Jungkook dan yerim sudah berpacaran dari 3 bulan yang lalu, dan menurut yerim semenjak dirinya dan jungkook menjalin hubungan sebagai—sepasang kekasih, tidak ada yang menarik menurutnya—sama saja.

Karena biasanya hal yang mungkin dilakukan oleh sepasang kekasih adalah memberikan perhatian kepada satu sama lain, tapi ini? Hanya dirinya lah yang perhatian dengan jungkook. Terkadang ia berfikir, apakah orang dingin selalu seperti ini kepada kekasihnya?

Atau apakah ini yang dinamakan mencintai tapi tidak—saling memiliki.

●●●

-TBC-

Halo! Aku punya work baru ni semoga readers readers pada suka ya:)

Jangan lupa buat vote sama komen nya oke..

Mungkin kalo ini sedikit yang minat bakal aku unpublish:")

Thank u💙

 When I Am GONE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang