07 - Rumah Kai

30 4 2
                                    

Aaron Shakeel, lelaki tampan dan mulia adalah arti dari namanya. Tak salah jika orang tuanya memberi nama seperti itu karena ia memang memiliki wajah rupawan, bertubuh lumayan kekar dengan tinggi 180 cm, berkulit putih dan berhidung mancung. Setiap orang yang berpapasan dengannya akan menoleh dua kali untuk menikmati keindahan tuhan yang satu ini. Selain itu, dia juga orang yang lumayan penyayang dan setia kawan.

"Masih lama?" tanya Aaron pada seseorang yang sedang ia telfon.

"Bentar lagi" jawab orang di seberang sana.

"Gue udah di kotu, elo dimananya?"

"Lagi didepan kafe batavia bang"

"Oke"

Aaron melangkah menuju tempat yang ia tuju sambil memandang sekitar, mencari seseorang yang ia cari. Lelaki itu kini berdiri tepat di depan kafe batavia.

Matanya menangkap sosok gadis bertubuh mungil sedang bercengkrama dengan dua orang gadis. Mereka nampak asik bercerita, membuatnya enggan untuk mendekat.

Gadis itu, El, tiba-tiba menolehkan kepala. Membalas tatapan Aaron dan tersenyum. Lelaki itu balas tersenyum sambil melangkah mendekat.

"Mau pergi sekarang?" tanya El ketika lelaki itu berdiri disampingnya.

"Boleh." jawabnya Aaron singkat. "Tapi kalo masih mau ngobrol nggak papa, gue tunggu" sambungnya lagi membuat El terdiam menatap lelaki itu.

Pagi tadi setelah mengetahui jika El akan pergi ke kota tua, Aaron menelfon dan mengatakan jika ia akan mengantar El kesana. Namun gadis itu menolak karena mereka sudah memesan taksi online, jadi Aaron menjemputnya untuk pergi bersama ke rumah Kai seperti yang telah mereka rencanakan di grup chat.

"El"

El yang tanpa sadar menikmati paras tampan Aaron dari samping terkejut dan menoleh. Aaron yang sedang melihat ke jam tangan ikut mengangkat wajah. Melihat seorang gadis tersenyum mendekat dengan membawa satu botol air mineral.

Aaron kenal sosok itu, gadis yang sedang di incar oleh teman dekatnya untuk di jadikan pacar, Yesha.

"Oh udah ada bang Aaron" kata Yesha menatap Aaron.

"Dari mana lo?" kata Aaron berbasa-basi ketika gadis itu telah berdiri di depannya.

"Abis beli minum" jawab Yesha menggoyangkan sebuah botol air mineral ditangannya.

"Betewe kenalin bang, ini temen-temen El" ujar El memperkenalkan teman-temannya.

Aaron akhirnya berkenalan dan ikut mengobrol bersama mereka. Walaupun tak lama kemudian, ia bersama El dan Yesha pamit pergi terlebih dahulu karena telah memiliki janji lain.

********

El tercengang memandang rumah yang ada di depannya. Sejak memasuki gerbang besar bertuliskan Puri Gempita, gadis itu selalu dibuat kagum saat melihat setiap rumah yang mereka lewati. Terlihat besar dan mewah dengan halaman yang luas. Sama seperti yang ada di depannya saat ini, rumah tingkat dua dengan cat berwarna putih dan halaman luas.

"Gilo jok, rumahnyo besak nian. (Gila, rumahnya besar banget)." ucap Yesha terkagum sambil memandangi kesekitar.

"Iyo anjir. (Iya anjir)." jawab El masih bengong setelah turun dari mobil.

Gadis itu menoleh ke arah Aaron yang berjalan mendekatinya setelah memarkiran mobilnya.

"Ini rumah kai?" kata El bertanya pada Aaron.

"Rumah gue, rumah Kai disebelah." jawab Aaron santai. "Ayo kesana, anak-anak udah ngumpul." sambungnya berjalan keluar gerbang rumah di ikuti El dan Yesha dibelakangnya.

TraveLove(?) (Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang