"Malu anying, gue berasa jablay." ucap El setengah berteriak.
"Lo kan emang jable," saut Iky yang dihadiahi cubitan di pinggangnya.
"ANZEENG," teriak Iky kesakitan membuatnya oleng ke kanan.
"WOI!! OLENG TAI, " teriak Kai mencengkram pegangan besi dibelakangnya.
"Yang bener dong ky, nanti jatuh." Sewot El, gadis itu semakin mencengkeram baju Iky agar tak jatuh.
"Ini juga gara-gara elo," saut Iky tak terima. Lelaki itu menoleh kebelakang untuk melihat El.
"Bacot babi, jangan noleh kebelakang setan." Maki lelaki yang duduk paling belakang itu, Kai.
Iky mendengus, "gue tu sebenarnya babi atau setan sih njing." Protes lelaki itu.
"Fokus woi, jangan oleng." saut El ketakutan. "Jangan ngebut," lanjutnya.
Apa yang sedang terjadi? Baiklah, begini ceritanya.
Pukul tujuh pagi tadi, Rafisqy Arroyan atau biasa dipanggil Iky itu membuat keributan karna lapar. Mbok yang ada di rumah Aaron sedang pulang kampung jadi tidak ada yang membuatkan sarapan.
Awalnya ia ingin menyuruh Lura masak tapi gadis itu sudah terburu-buru pergi. Akhirnya, ia memutuskan untuk menunggu Aaron bangun dan menyuruhnya untuk membeli sarapan.
Ia menunggu dengan sabar, hingga pukul tujuh lewat tiga puluh Aaron tak kunjung bangun. Iky melakukan banyak cara untuk membuat lelaki itu bangun, dari mengguncang dan memukul tubuhnya. Tapi bukannya bangun, ia malah mendapatkan sumpah serapah sebagai sarapan paginya.
Iky menyerah dan keluar kamar. Saat ingin turun kebawah ia melihat El di undukan tangga, ternyata gadis itu juga lapar dan ingin sarapan. Tanpa banyak pikir, lelaki itu mengajak El sarapan di warung dekat SD nya dulu.
Diperjalanan, mereka bertemu dengan Kai yang habis jogging. Mereka bercerita jika ingin sarapan, Kai yang saat itu juga lapar langsung ikut. El awalnya protes karena mereka menggunakan motor, tapi Kai tak perduli dan langsung saja naik ke motor. Begitupun Iky, ia langsung menancap gas tanpa malu jika mereka sedang bonceng tiga.
El mengoceh sepanjang perjalanan, dia merasa seperti wanita kurang belaian. Gadis itu juga malu dengan posisi duduknya, karena ia berada ditengah dengan Iky di depan sebagai driver dan Kai duduk dibelakangnya.
"Malu anjir, sepanjang jalan diliatin orang." El masih ingat, selama diperjalanan tadi banyak yang melihat mereka. Untung saja warung tempat sarapan tidak jauh dan tak keluar perumahan, jadi mereka tidak ada drama ditilang polisi karena bonceng tiga.
"Santai lah, gue sering tartig" Saut Iky yang sedang mengunyah lontong sayur.
"Jorok anjir, telen dulu." Protes Kai menatap jijik lelaki itu.
"Asal lo tau aje ye," ucap Iky setelah menelan makanannya. "Gue, ni bocah sama si kebo Aaron itu sering tartig buat sarapan disini. Kadang Azzam juga ikutan," lanjut Iky lalu kembali melahap sarapannya.
"Tarik empat dong kalau Azzam ikut,"
"Nggak lah," saut Kai cepat. "Rumah Azzam kan deket sini, jadi dia nyusul." lanjutnya.
"Iye, tapi kadang dia ikut tartig kalo misalnya Kai atau Aaron yang nggak ikut." Jelas Iky.
El tak habis pikir dengan abang-abangnya itu. Dia kira, kelakuan mereka akan seganteng dan serupawan wajah mereka tapi ternyata salah besar. Bahkan dia baru tau, orang kaya seperti mereka bisa merakyat juga dengan makan diwarung pinggir jalan.
Gadis itu jadi merasa bersyukur dipertemukan dengan orang-orang seperti ini, walaupun kaya, tetap merendah. Iky pernah berkata padanya jika, tak ada perbedaan kaya ataupun miskin. Mereka sama-sama makan nasi, hidup dibumi dan menginjak tanah. Tidak ada yang bisa di sombongkan, kekayaan hanya titipan sementara dari Tuhan.
To be continued
*****************************************
Dear lovely readers
Terimakasih udah baca ceritaku yang nggak seberapa ini.
Jangan lupa klik bintang dan komen ya karena dengan kalian klik bintang aja aku udah seneng, aku merasa kalian menghargai ceritaku.
Aku berharap kalian nggak jadi siders.
With love
Bbelleame
KAMU SEDANG MEMBACA
TraveLove(?) (Slow Update)
RomansTentang Arabella Avyanna Ivaella yang berlibur ke Jakarta dan bertemu tujuh lelaki tampan. Jakarta juga akan menjadi sebuah kota dimana ia menemukan tambatan hatinya. *** "Gini ya rasanya ngomong sama orang ganteng"