Follow dulu sebelum membaca, hargai usaha Acha buat nulis cerita ini ya🥰❤️
***
"Aduh romantis sekali."
Kayla mengumpat dalam hati, kenapa Reyhan tiba-tiba muncul di belakangnya.
"Bukankah seharusnya kalian bekerja? Kalian pikir waktu itu gratis, rumah sakit ini secara sah adalah milikku. Kalau kalian tidak bekerja sekarang juga, akan aku pastikan mulai besok tidak akan ada lagi rumah sakit yang akan menerima kalian bekerja."
Reyhan memandang sinis Kayla dan Fauzan, kembali sikap egoisnya muncul membuat darah Kayla terasa mendidih.
Fauzan gelagapan melihat Reyhan, bagaimana pun ia tidak boleh kehilangan pekerjaannya untuk saat ini.
Dengan segera ia membereskan barangnya dan menggenggam tangan Kayla.
"Maaf, pak. Kami pergi sekarang."
Fauzan melangkah dan menarik tangan Kayla agar ikut dengannya.
"Aku pergi dulu, kamu masuklah."
Fauzan mengusap rambut Kayla dan berjalan meninggalkannya setelah mengantarkan gadis itu ke ruangan pribadinya.
Kayla menatap punggung calon suaminya yang menghilang di balik dinding-dinding rumah sakit.
Ia menghela nafas berat dan membuka pintu ruangannya dengan pandangan yang tertuju pada lantai.
"Apa saja yang kamu lakukan dengan lelaki itu?!"
Kayla tersentak dan segera memundurkan tubuhnya hingga menabrak pintu saat tiba-tiba suara kakak iparnya terdengar dari sofa ruangannya.
Tubuh gadis itu bergetar takut, ia mencengkram jas yang ia pegang, saat Reyhan berjalan menghampirinya.
Reyhan menatap tajam adik iparnya yang tengah menatap was-was kearahnya dengan tubuh bergetar.
Ia melihat Kayla sudah mengambil ancang-ancang untuk membuka pintu, dengan cepat ia menarik tubuh mungil itu dan mengunci pergerakan Kayla dengan kedua tangannya.
"Dimana saja ia menyentuhmu? Apakah di sini?"
Tubuh Kayla membeku, ia terkejut saat merasakan kecupan kilat di pipinya.
"Atau di sini."
Kayla menundukkan kepalanya takut, Reyhan mengusap pipinya lembut namun masih dengan tatapan menusuk.
"T-tidak ... dia tidak menyentuhku."
Kayla memberanikan diri berbicara, pergelangan tangannya terasa perih karena cengkeraman Reyhan yang terlalu kuat.
"Jangan berbohong, aku tidak suka dengan gadis pembohong!"
Reyhan meninju tembok membuat tangannya memerah, rasa cemburu membuatnya kehilangan akal sehat.
Kayla tersentak karena bentakan Reyhan, sejak kecil ia selalu dirawat dengan penuh cinta, tidak pernah ada yang berani membentaknya selain Reyhan.
"A-aku tidak bohong ... sungguh."
Reyhan langsung melepaskan cengkraman tangannya saat melihat Kayla terisak.
Sial! Cemburu membuatnya tidak bisa berpikir jernih hingga menyakiti gadis yang ia cintai.
Dengan cepat ia menarik tubuh rapuh itu dan memeluknya erat, tangannya terulur untuk mengusap puncak kepalanya.
"Sudah, jangan menangis ... maafkan aku, aku salah."

KAMU SEDANG MEMBACA
Muslihat Sang Ipar [End]
RomanceFollow sebelum membaca ^^ Picture by Pinterest *** Hidup Kayla tidak pernah tenang sejak ia memutuskan untuk tinggal bersama kakak dan kakak iparnya. Sang kakak ipar yang licik, selalu mencari cara untuk bisa mendapatkan dirinya. Tapi, harus sampai...