Follow dulu sebelum membaca, hargai usaha Acha buat nulis cerita ini ya🥰❤️
***
"Kamu sangat cantik, andai aku bertemu denganmu lebih dulu daripada Nazwa."
Reyhan berkata lirih, tangannya mengusap pelan pipi Kayla agar tak membangunkan gadis itu.
"Kalau saja orang tuamu tidak memintaku menikahi Nazwa pada saat akhir hidup mereka. Pasti aku akan menikahimu."
Pria itu memandang kosong ke depan, ingatannya berada pada kilas balik pertemuan pertamanya dengan Kayla.
Kayla terusik saat merasakan beberapa kali elusan di pipinya.
Perlahan ia membuka matanya, mengerjapkan kelopak matanya perlahan mencoba menyesuaikan pencahayaan yang masuk ke matanya.
"Aaa! Kenapa kamu bisa ada di sini?! Aku sudah mengunci pintunya tadi."
Refleks Kayla menjerit dan langsung terduduk saat ia melihat wajah Reyhan yang begitu dengan dengan wajahnya.
Reyhan menggeleng dan mencoba meraih tangan gadis itu, tapi Kayla menepisnya.
"Mungkin emosi membuat otakmu tidak bisa berpikir jernih, saat aku masuk tadi pintunya memang tidak di kunci. Beruntunglah karena aku yang masuk bukan pria lain."
Rasanya Kayla ingin mendorong kakak iparnya itu dari balkon kamarnya, bagaimana bisa ia masuk ke kamar ini begitu saja, kalau sampai ada yang melihat tamatlah riwayatnya.
"Aku tidak peduli, pergi kamu dari sini! Sekarang juga!"
Kayla mendorong bahu Reyhan membuat lelaki itu terhuyung kebelakang, syukurlah ia tidak jatuh dari duduknya saat ini.
Reyhan menaikkan sebelah alisnya sembari melayangkan tatapan meremehkan pada Kayla.
"Berani sekali kamu mengusirku dari sini, ini rumahku kalau kamu lupa. Jika bukan karena kebaikanku maka saat ini kamu dan saudari tercintamu itu sekarang pasti sudah menjadi gelandangan."
Kata-kata Reyhan bagaikan sembilu yang menancap langsung ke ulu hatinya, apa serendah itu dirinya dihadapan pria itu.
Tanpa sadar air mata yang sudah menggenang dipelupuk matanya sejak tadi, kini sudah terjun bebas di pipinya.
Pria itu tercengang melihat Kayla terisak seperti anak kecil dihadapannya, Reyhan memutar bola matanya, ia jengah dengan sikap emosional adik iparnya ini.
Reyhan duduk di tepi ranjang Kayla dan menarik tangan gadis itu dan memeluknya erat.
"Sudah, maafkan aku. Aku tidak bermaksud menyakiti hatimu, aku hanya terbawa emosi."
Reyhan mengelus puncak kepala gadis itu, menenangkannya hingga membuatnya terlelap dalam mimpi indah yang menunggunya.
Pria itu tersenyum kecil dan membaringkan tubuh rapuh itu, ia usap keningnya yang berkeringat.
Sejenak ia terdiam memandangi wajah cantik itu, sayang sekali, nasib baik tak pernah berpihak padanya.
"Aku berjanji, akan mengembalikan setiap kebahagiaan yang pernah hilang darimu, cintaku."
Dikecupnya kening Kayla, menyelimutinya dengan hati-hati dan berjalan keluar dari kamar adik iparnya.
"Sedang apa kamu di dalam?"
Jantung Reyhan berpacu lebih cepat karena suara Nazwa yang tiba-tiba terdengar dari belakangnya.
"Memangnya apa urusanmu."
![](https://img.wattpad.com/cover/207941330-288-k523697.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Muslihat Sang Ipar [End]
RomansaFollow sebelum membaca ^^ Picture by Pinterest *** Hidup Kayla tidak pernah tenang sejak ia memutuskan untuk tinggal bersama kakak dan kakak iparnya. Sang kakak ipar yang licik, selalu mencari cara untuk bisa mendapatkan dirinya. Tapi, harus sampai...