Calvin hari ini ada kelas. Cuma sampai sekitar jam setengah 11-an. Kampusnya sedang ramai oleh anak-anak SMP-SMA yang sedang mengikuti lomba di kampusnya. Kadang gemes sendiri Calvin ngeliatnya. Teringat saat dia masih SMP dan mengikuti olimpiade matematika. Saat semangat belajarnya sedang tinggi. Kalo sekarang mah gausah ditanya, semangat belajarnya udah menurun drastis. Bukan cuma Calvin kok yang begitu bahkan hampir semua teman-temannya begitu. Sebenernya bukan menurun cuma aja sekarang cara belajarnya yang udah beda.
Diantara kerumunan siswa-siswa itu, ada satu orang yang sepertinya Calvin kenal.
"Andira." Panggil Calvin.
"Eh kak Cal." Syukurlah Calvin benar ternyata itu Andira.
"Kamu ikut lomba?" Tanya Calvin.
"Iya. Doain menang ya, kak." Kata Andira.
"Aamiin."Setelah itu mereka mengobrol bersama. Andira dan peserta lomba lainnya sedang beristirahat makanya Andira bisa ngobrol sama Calvin.
"Kak, ga sholat Jum'at?" Tanya Andira.
"Sholat." Jawab Calvin.
"Udah setengah 12, ga berangkat?" Tanya lagi Andira.
"Iya, ntar aja. 15 menit lagi." Kata Calvin.
"Ga baik tau nunda-nunda sholat. Sholat tuh harus disegerakan."Calvin jadi merasa terintimidasi. Ga ada Mahesa, malah Andira yang nyeramahin dia. Gini amat hidupnya Calvin. Tapi Calvin masih bersyukur dikelilingi orang-orang yang masih mau peduli sama dia. Ga cuma peduli sama hartanya dia aja tapi peduli sama kehidupannya dia juga.
...
Selesai sholat Jum'at Calvin nongkrong sebentar di Warkop dekat kampus. Katanya aja sebentar, nyatanya sekarang hampir mau sore tapi dia belum pulang juga.
Sehabis nongkrong di Warkop, Calvin balik lagi ke kampus buat ambil mobilnya. Dia liat lomba di kampusnya udah selesai. Banyak siswa-siswi yang nunggu bisnya. Calvin langsung cari Andira. Kali aja Andira mau bareng dia. Mata Calvin melihat sekeliling dan ketemu, Andira dan beberapa temannya serta guru pembimbingnya sedang menunggu bis jemputan. Langsung saja Calvin menawari Andira. Andira mau. Calvin minta izin dengan guru pembimbing Andira.
....
Sampai di rumah Andira, Calvin langsung pamit. Mau ketemu teman-temannya kata Calvin (read: nongkrong).
"Makasih ya, kak. Hati-hati." Kata Andira lalu keluar dari mobil Calvin dan masuk ke dalam rumahnya.
"Tumben ga minta dipesenin ojol, Dir?" Zeva bingung adiknya bisa langsung sampai rumah.
"Bareng temen, teh." Kata Andira.
"Temen kamu ada yang bawa mobil?" Zeva tadi sempet liat Andira turun dari mobil.
"Iyaa." Jawab Andira.
"Loh iya? Siapa?" Zeva kaget plus bingung juga, masa anak SMP udah ada yang bawa mobil.
"Kak Cal." Andira jawab sambil senyum-senyum.
"Yeu. Emangnya Calvin temen kamu?"
"Iya. Terus kalo bukan temen apa dong? Pacar? Bukan kan?" Ya bener juga sih Andira.
"Iya juga sih."
"Iya makanya tunggu aja nanti Andira jadi pacar kak Cal." Mulai nih keluar ganjennya kalo lagi sama si teteh.
"Heh masih kecil. Bilangin umi sama abi nih." Ancam Zeva.
"Teteh aja boleh punya pacar berarti aku juga boleh." Kata Andira lalu pergi ke kamarnya.Note:
*Mahesa as penceramah hidupnya Calvin (read: teman pengingat)~Veena
KAMU SEDANG MEMBACA
Calvin-Ical
FanficSeries dari Kirino-Ino Cerita awal seorang Calvin Antares punya pacar. Mau tau gimana ceritanya??? Yuk baca Inspired name by @sklokal