☆☆☆
Benar-benar mereka berdua bolos di jam pelajaran hari ini dan sekarang mereka sudah berada di rooftop.
"Mau ke kelas ga?" tanya Zaky kepada gadisnya ini yang sedari tadi tidak bergeming dari posisinya.
"Gak mood masuk kelas," jawabnya tidak semangat.
"Yaudah, tunggu sebentar ya," ucap Zaky dan beranjak dari tempat duduknya.
Kana hanya menganggukan kepalanya tanda ia setuju saja apa yang mau dilakukan kekasihnya ini (dalam hal positif oke^_^).
Zaky ternyata pergi kr kantin untuk membeli beberapa camilan untuk dirinya dan gadisnya itu.
"Bu, Kabeh sabaraha (semua berapa)?" tanya Zaky kepada penjual kantin setelah memilih beberapa makanan dan minuman.
"Tilu puluh rebu (tiga puluh ribu)," jawab ibu penjual kantin.
Zaky segera kembali ke rooftop setelah memberikan uangnya dan tidak lupa mengucapkan terima kasih juga.
☆☆☆
Dilain tempat, entah kenapa setelah Zaky mengatakan bahwa ia harus menjauhi Vano rasanya ada yang aneh, tidak mungkin kan jika tidak ada alasan lain.
Argghh...
Kana menggeram bingung, lantaran ia akan menjauhi Vano atau tidak. Menurut Kana, Vano itu orangnya baik, care, walaupun dia sikapnya dingin tetapi percayalah jika sudah mengenalnya pasti orangnya asik kok.
"Apa yang salah sih sama Vano," Gumamnya.
Kana mengingat lagi kejadian dimana ia lupa membawa kaos olah raganya.
Flashback on
"Kei, kok kaos gue gak ada ya?" tanya Kana yang telah mengubrak-abrik isi tasnya bahkan ke laci-laci meja juga.
"Lupa naro paling, cari dulu yang bener," jawab Kei santai.
"Gak ada Kei, gue udah bongkar isi tas sama nyari di laci pun gak ada padahal tadi pagi gue udah nyiapin semuanya, masa iya ketinggalan sih," ucap Kana khawatir.
"Serius? yang bener aja lo, mana hari ini ada pengawas dari sekolah lain lagi, lo inget 'kan Pak Bambang bilang apa kemaren gak ada satupun yang gak ikut di lapangan, kalo nggak lo bakal dapet hukuman nantinya," jelas Kei mengingatkan lagi.
"Iya Kei gue inget, ah lo mah bikin tambah panik gue aja,"
"Terus gimana dong? gue belum ganti baju nih ntar keburu waktunya abis,"
"Yaudah lo ganti baju dulu sana!"
"Terus lo kek mana?"
"Udah gampang,"
"Bener loh, yodah gue ganti baju dulu ya ...."
Kana hanya membalas dengan anggukan, sebenarnya ia panik Pak Bambang itu guru olahraga yang paling tegas, disiplin, dan galak, jika beliau meminta kita begini ya kita mau gak mau harus mengikuti apa yang dimaunya, jika tidak! akan bermasalah dengannya di akhir acara. Selalu begitu!
Kana menghempaskan bokong di tempat duduknya, bingung? panik? bukan lagi, semuanya pasti dirasa.
"Nih pake kaos gue aja," ucap seseorang yang datang menghampiri Kana dan menyodorkan kaosnya.
Kana mendongakan kepalanya supaya bisa melihat siapa yang memberi pinjam kaos kepadanya.
Kana mengernyitkan dahinya bingung seraya bertanya, "Vano? terus kalo gue pake kaos elo, lonya gimana ntar?"
KAMU SEDANG MEMBACA
KANANTA
Teen FictionKananta Arsyakayla Mahameru Seorang gadis cantik sederhana yang jatuh cinta kepada lelaki tampan yang memiliki kekayaan melimpah yaitu Zaky Akasha Ravish Hubungan mereka beberapa tadinya baik-baik saja. Namun, seketika hancur karena kedua orangtua m...