KANANTA 9

22 6 0
                                    

☆☆☆

"Hai!" sapa seseorang.

Kana menengok ke belakang, melihat siapa yang telah datang dan menyapanya barang kali itu adalah Pak Heri.

"Loh, kok, kamu? bukannya Pak Heri?" tanya Kana ketika mengetahui bahwa yang datang bukan gurunya.

"Oh jadi kamu janjian sama Pak Heri di belakang aku, hmm?" tanya orang tersebut seraya duduk di samping Kana.

Kalian pasti sudah tahu 'kan siapa yang datang, pastilah tahu siapa lagi kalau bukan Zaky sebab ia menggunakan embel-embel aku-kamu.

"Ish bukan gitu, Randi tadi yang nyuruh aku ke sini katanya Pak Heri yang minta. Tapi kok malah kamu yang datang," jelas Kana jujur.

"Jadi, nggak suka nih kalau aku di sini? yaudah aku pergi," ucap Zaky seraya bangkit ingin pergi namun pergelangan tangannya dipegang oleh Kana.

"Ishh bukannya gitu loh," cegah Kana, "kok kamu bisa tau kalo aku ada di sini?" tanya Kana heran.

"Kepo," goda Zaky.

Kana memukul lengan kekar Zaky, "Kalo ditanya tuh jawab yang bener!"

"Lah aku udah jawab bener kok, buktinya ucapan aku gak ada yang salah 'kan?"

"Tau ah!!" kesal Kana.

"Dasar ngambekan!" ledek Zaky sambil menoel dagu Kana.

"Bodo amad!" ucapnya sarkas.

"Dih galak amad kali."

Kana tidak membalas ucapan Zaky, ia sekarang sedang kesal, bisa-bisanya Zaky meledeknya padahal ia sedang serius.

"Beneran nih ngambek, yaudah deh maaf," mohon Zaky meminta maaf.

Kana tetap tidak menggubris, diletakkan kedua tangannya di atas dada.

"Yaelah udahan dong ngambekannya 'kan tadi aku cuma bercanda."

Tetap tidak ada sahutan dari Kana, begitulah Kana kalau sedang bersama Zaky sikap ke kanakannya kambuh.

"Yaudah deh aku pergi aja, biar kamunya nggak ngambek lagi!"

"Ish malah mau pergi," ucap Kana tetapi masih tetap dengan mode ngambeknya.

"Ya kamunya gak mau maafin aku geh."

"Ya lagian kamunya bikin kesel!" Kana mengerucutkan bibirnya.

"Ya 'kan aku cuma bercanda sayang," goda Zaky sambil mencubit kedua pipi gadisnya ini.

"Akkhh, bisa gak sih kalo mau nyubit ngomong-ngomong, biar akunya bisa ngehindar!" ringis Kana sambil mengelus kedua pipinya.

"Abisnya gemesin!"

"Tau ah, kok Pak Heri gak dateng-dateng si," Ucap Kana bingung.

"Itu semua bohong."

"Maksudnya?" tanya Kana tidak mengerti.

"Aku yang nyuruh Randi buat kamu ke sini."

KANANTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang