KANANTA 10

20 3 3
                                    

Tolong katakan kepadanya bahwa aku rindu ingin bertemu bukan sekedar rindu tak menentu

☆☆☆

Pagi yang cerah dengan suasana pagi yang amat sejuk. Namun, ada seseorang yang termangu menatap ebun pagi dengan gelisah.

Menatap dengan sendu tidak berkedip sama sekali, lamunan yang sangat sulit diartikan.

"Dorr!!" hentak Kei mengangetkan.

"Astaga, Kei," ucap Kana hanya sekedar kaget lalu melanjutkan lamunannya.

"Udah deh gaj usah ngelamun mulu, dia bakalan balik lagi kok gak usah ditangisin mulu ih!"

"Hm ... "

"Percaya deh sama gue dia bakalan baik-baik aja."

"Gue rindu, tapi kenapa dia tega ninggalin gue gitu aja tanpa pamitan langsung," ucap Kana sedih.

Kei memeluk Kana menenangkan seraya berkata, "Mungkin dia emang gak bisa cerita sama lo karena dia takut benar-benar bakalan bikin lo tambah sedih nantinya."

"Tapi apa susahnya sih cuma bilang pamit baik-baik, kalo kaya gini berasa gue gak dianggep lagi tau!"

"Husstt jangan gitu, setidaknya dia udah ngasih tau lo kalo dia emang benar pergi buat kembali lagi."

"Tapi tetep aja dia-"

"Aishh coba lo hubungin dia gih tanyain gimana kabarnya," potong Kei cepat.

"Gue 'kan belum selesai ngomong tau!"

"Lo kebanyakan bacot, coba tanyain."

"Dari semalem gue udah tanya cuma sampe sekarang belum dibaca sama dianya," tangis Kana.

"Cup cup ah, cengeng ih baru juga ditinggal sehari, belum juga ada sehari deng."

Huwaaa...

Kana menangis kencang, untung kelasnya belum terlalu ramai karena jam masih menunjukkan pukul 6:00 WIB.

Kana sengaja datang pagi supaya bisa menghindari mata sembabnya dari pertanyaan orangtuanya.

Semaleman Kana menangis tanpa henti dan lihatlah matanya bagaikan bulan sabit yang redup tanpa cahaya, kantung matanya menghitam dan besar gegara menangisi seseorang yang menjadi kekasihnya itu.

"Tenangin diri lo dan ikutin perkataan gue sekarang."

Kana mengangguk dan mengelap air matanya.

"Tarik napas dalam-dalam," ujar Kei permulaan.

Kana melakukan apa yang diucapkan Kei.

"Keluarkan dari pantat."

"Ahhh pantat gue lagi gak bolong, puasa tiga hari!! kesal Kana.

Ehehe...

Kei hanya tertawa hambar ternyata reaksi Kana biasa-biasa saja namun mengurangi kesedihannya.

KANANTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang