Berkeliling dunia dan menjalani kultivasi bersama. Itulah yang diharapkan Lan Wuxian bersama suaminya Lan Wangji. Jiwa liarnya yang terlalu bebas dan tidak ingin dikekang membuatnya tidak betah hinggap di satu tempat saja. Setelah memutuskan untuk kawin lari bersama Lan Wangji mereka mengembara ke berbagai tempat dan mengunjungi kawasan-kawasan yang terdapat anomali energi. Berdua bersama melakukan berbagai hal yang tak sempat mereka lakukan. Hanya beberapa kali saja mereka kembali ke Gusu. Namun Lan Wuxian memutuskan untuk tinggal di Gusu saja setelah melihat kondisi kakak Lan Wangji, Lan Xichen/Zewu-Jun yang masih melakukan pengasingan. "XiongZhang sudah banyak membantuku selama pengasingan dulu" yaitu saat tubuh pertama Lan Wuxian meninggal. Mendengar itu ia merasa bersalah sudah 'menculik' Lan Wangji untuk memuaskan keinginannya berkeliling dunia. Setelah setahun melakukan pengembaraan merekapun menetap di Gusu. Lan Wangji sesekali membantu pamannya mengajar dan mengoreksi laporan perburuan murid. Sedangkan Lan Wuxian bila ada kesempatan ia pergi melakukan perburuan malam dengan Shizui atau mengurus kelinci-kelinci di sekitar kediamannya.
Sore di relung awan, Lan Wuxian menyusuri jalan setapak berbatu di pinggir sungai menuju kediamannya. Daun bambu berbisik diterpa angin dan suara riak air begitu damai terasa. Di tengah perjalanan ia melihat sosok putih yang juga berjalan didepannya. Jalan itu bukan jalan yang biasa dilewati penghuni Relung Awan, apalagi orang biasa. Setelah memperhatikannya dengan seksama ia sadar siapa orang yang berjalan didepannya itu. Pikiran usil mulai datang. Ingin rasanya mengagetkan orang itu. Lan Wuxian bersembunyi di balik bambu-bambu ramping di sepanjang sungai, dengan hati-hati menyusuri pinggiran licin sungai itu. Ia berjalan dengan sangat pelan dan tidak bersuara. Ketika hampir sampai pada sosok yang ditujunya, ia membungkuk dan bersiap menyerang. Namun sosok itu berhenti kemudian menoleh padanya. Lan Wuxian yang kaget karena kelakarnya ketahuan kehilangan keseimbangan kemudian jatuh ke sungai
"Wua!"
"Wei Ying!" Sosok putih yang ternyata Hangguang-Jun itu langsung menyambar Lan Wuxian. Beruntung ia jatuh di tempat dangkal, tapi tetap saja ia jadi basah kuyup. Lan Wangji menarik tangannya dan membantunya berdiri, ia menghela nafas panjang,
"Ahahahhahaha!" Lan Wuxian tertawa
"Jangan bercanda"
"Hanguang-Jun, kenapa kau lewat jalan sini? Hatchi! Dingin" Yang ditanya hanya diam, tangannya sibuk melap wajah istrinya yang basah, "Cepat masuk dan ganti pakaian" Ia menarik lengan Lan Wuxian dengan langkah cepat. Lan Wuxian hanya tersenyum melihat suaminya yang sangat perhatian itu. Mereka berjalan bergandengan tangan dengan mesra.
Sampai di Jingshi, Lan Wuxian yang mulai menggigil segera menuju sekat dan mengganti bajunya. Lan Wangji di meja menyiapkan teh hangat untuk menghangatkan badannya. Keluar dari sekat dengan baju yang masih berantakan, Lan Wangji yang melihatnya hanya menghela nafas panjang. "Teh" ucapnya kepada Lan Wuxian,
"Terima kasih banyak, Lan Zhan"
"Pakai pakaianmu dengan benar"
"Hm? Kenapa? Lagipula nanti juga kau lepas" mendengar itu Lan Wangji hanya bisa mengernyit, ia mendekat lalu merapikan pakaiannya, "Selama perjalanan tadi kau basah kuyup. Hangatkan dirimu dulu"
"Hihihi" Ia meringis mendengar keluhan suaminya lalu memeluk erat-erat, "Kalau begitu tolong hangatkan aku dengan tubuhmu Hanguang-Jun"
"Hmh..." Lan Wangji cuma bisa menggeleng melihat istrinya merajuk seperti itu. Ia mendekap Lan Wuxian dan membelai rambutnya yang tergerai.
"Bagaiamana kelasmu hari ini?" Tanya Lan Wangji, "Hari ini aku bercerita soal pertarungan kita melawan Kura-kura hitam di goa dulu"
"Lalu?"
"Hmm... Hanguang-Jun, kapan-kapan kau bisa menemaniku mengajar?"
"Kenapa?" Lan Wuxian menengadahkan kepalanya lalu bersandar di pundak Lan Wangji. Matanya berbinar diterpa temaram lilin. "Aku merasa tidak cocok mengajar..."
"Apa hanya sedikit yang ikut kelasmu?"
"Tidak. Justru sebaliknya, sangat banyak. Tapi setiap aku mengajar ekspresi mereka selalu datar dan tegang. Setiap aku bertanya mereka diam. Rasanya tidak asyik sekali..."
"Mungkin mereka masih belum bisa mengerti materinya. Pelajaran kultivasi iblis belum pernah sekalipun disinggung disini, buku teks pun dilarang dibaca oleh murid-murid biasa"
"Hm... Mungkin iya, Shizui juga mengatakan hal yang sama" Lan Wangji memperhatikan wajah istrinya yang bak porselen halus lalu mengelus pipinya pelan. Lan Wuxian memejamkan mata. "Jangan terlalu dipikirkan"
"Bagaimana mungkin tidak memikirkannya. Aku mempertaruhkan nama baikmu juga..."
"Jangan terlalu dipikirkan" Lan Wuxian mengusap-usapkan wajahnya ke pundak Lan Wangji. Ia mengecup rambut istrinya dengan lembut dan kembali membelai rambutnya.
"Hanguang-Jun"
"Mn?" Ia menoleh kearah suaminya dan tersenyum nakal, "Rasanya dingin sekali, kau tidak mau menghangatkanku? Disana?" Matanya berputar ke arah tempat tidur. Lan Wangji menghela nafas lagi.
"Masih sore"
"Uum~~"
"Kau belum makan apa-apa. Makanlah sesuatu dulu"
"Setelah makan malam?" Lan Wangji mendekapnya erat lalu mengistirahatkan dagu di kepala Lan Wuxian. Mereka tidak banyak bicara. Lan Wuxian merasakan nyaman tubuh hangat suaminya dan jadi mengantuk.
🌚🌚🌚🌚🌚🌚🌚🌚🌚🌚
A/N
Terima kasih sudah membaca.
Maaf kalau ada kesalahan tulis dan tata bahasa yang masih banyak salah. Silakan tinggalkan komen berupa saran/kritik.
Diusahakan update selama 2 hari sekali.
KAMU SEDANG MEMBACA
[FF MDZS] Lan Wuxian dan Kehidupan di Gusu
FanfictionCerita Keseharian Wei Wuxian setelah ia tinggal bersama suaminya, Lan Wangji, di Gusu. Genre : Fanfiction Modaozushi Fluff, Romance, Drama, boys love, 🔞 Modaozushi adalah karangan moxiangtongxiu. Penulis hanya meminjam karakter untuk kepentingan n...