Pagi di awal musim semi, hangat mulai terasa. Beberapa kelinci yang bersembunyi di dalam sarang mulai berhamburan keluar berjemur di bawah sinar matahari pagi. Lan Wangji merapikan buku-buku laporan perburuan malam murid. Ia tidak sempat mengoreksinya kemarin karena aktivitas malam mereka sepertinya tidak boleh absen. Lan Wuxian yang biasanya bangun saat matahari sudah agak tinggi hari ini bangun lebih awal dari biasanya. Tidak biasanya, ia menemani Lan Wangji duduk di meja. Jemarinya menuliskan sesuatu di atas kertas. Setelah mengoreksi semua kalimatnya ia menyalin teks tersebut ke sebuah buku kosong.
"Apa itu?" Tanya Lan Wangji, "Hm? Aku sedang merangkum apa saja yang sudah aku ajarkan kepada murid-murid selama sebulan ini. Mungkin yang tidak ikut kelasku juga bisa belajar sedikit bagaimana melawan kultivasi iblis" Mendengar itu Lan Wangji tersenyum kecil. "Ada apa?" Tanya sang istri. Lan Wangji menggeleng pelan. Ia mengambil kain berwarna biru tua lalu membungkus buku-buku yang ada di meja. "Kau mau berangkat sekarang?" Tanya Lan Wuxian"Mn. Aku ingin melihat kondisi XiongZhang sebentar. Setelah itu aku akan kembali lagi"
"Oh... Aku bisa minta tolong sesuatu?"
"Hm? Apa?"
"Kalau kau bertemu Shizui tolong bilang kepadanya hari ini kelasku ditiadakan"
"Kenapa?"
"Aku ingin merampungkan buku ini untuk mereka salin. Lagipula aku sedang tidak bersemangat mengajar..."
"Mn... Aku akan sampaikan"
"Ah, kalau dia tanya kenapa bilang saja aku sedang tidak enak badan"
"Mn. Ada lagi?"
"Itu saja, terima kasih" Lan Wangji beranjak dari meja diikuti dengan Lan Wuxian yang kemudian mendekat manja padanya. Sebelum pergi ia mengecup bibir suaminya itu dan mengucapkan salam. Lan Wangji tersenyum hangat dan pergi meminggalkan Jingshi.
Lan Wuxian pun melanjutkan pekerjaannya jari jemarinya masih asyik mengayun-ayunkan kuas diatas kertas. Sesekali ia terdiam lalu menggigit ujung kuas.
Tak terasa sudah melewati tengah hari. 'Akhirnya selesai juga' kata Lan Wuxian dalam hati. Seharian berkonsentrasi penuh membuatnya bosan. Ia lalu memutuskan untuk berjalan-jalan di sekitar Jingshi. Beranjak dari meja Lan Wuxian mengambil jubah yang tergeletak di samping tempat tidur, ia tak menyadari jubah yang ia pakai adalah milik Hangguang Jun. Lan Wuxian membuka pintu, Sinar matahari yang hangat menyambutnya dan membuatnya mengantuk "Aiya~ nyamannya~"
Katanya sambil duduk bertopang dagu di tangga depan Jingshi. Sesekali terangguk-angguk karena kantuk yang menyerang. Tak berapa lama ia mendengar suara langkah kaki. Perlahan semakin jelas terdengar, ada serombongan yang datang ke kediamannya"?"
Rombongan yang berisik itu sampai didepan pintu gerbang bulat yang tertutup rapat. Jarak pintu gerbang dan Jingshi cukup jauh. Namun karena tempat itu sangat sepi ia bisa menangkap pembicaraan gerombolan itu
"Kau saja..."
"Tidak kau saja. Kau paling tua disini"
"Tidak kau saja! Kau paling pintar! Dia juga paling sering memujimu!"
'Ada keperluan apa mereka kesini?' gumam Lan Wuxian
Lama tak ada pergerakan Ia pun maju ke pintu gerbang lalu membukakan pintu. Murid-murid yang sedari tadi hanya bertengkar memilih tumbal kaget setengah mati saat pintu gerbang dibuka. "Wuaaaa!!!"
"Wua! Apa apaan kalian ribut di depan rumah orang!"
"Maaf kan kami senior!"
"Ada apa kalian kemari?" Mereka tidak menjawab, saling menatap satu sama lain dan meracau tidak jelas. Yang didepan malah semakin mencurigakan dan beradu pundak. Akhirnya salah satu dari mereka berani mendekat,
KAMU SEDANG MEMBACA
[FF MDZS] Lan Wuxian dan Kehidupan di Gusu
FanfictionCerita Keseharian Wei Wuxian setelah ia tinggal bersama suaminya, Lan Wangji, di Gusu. Genre : Fanfiction Modaozushi Fluff, Romance, Drama, boys love, 🔞 Modaozushi adalah karangan moxiangtongxiu. Penulis hanya meminjam karakter untuk kepentingan n...