Ikat Dahi Bagian 2

5.9K 576 40
                                    

Alis Lan Wangji berkerut, sorot matanya gelap, ia mencoba masuk ke dalam namun Wei Wuxian mencegahnya. Dia menggeleng perlahan mengisyaratkannya untuk mengurungkan niat. Wei Wuxian merangkul tangan Lan Wangji, menyeretnya ke pintu sebelah lalu mematikan lentera. Dari pintu sebelah mereka dapat lebih jelas menguping percakapan para petinggi Lan.

"Insiden Jin GuangYao kemarin sedikit banyak telah membersihkan nama Yiling Laozu. Memasukkannya ke dalam Lan adalah pilihan yang tepat"

"Tapi tanpa memasukkannya ke dalam Lan pun ia akan tetap berada di sisi Hanguang Jun"

"Siapa yang bisa menerima skandal diantara mereka? Kau ingin Gusu menjadi bahan olok-olok klan lain? Sudah banyak rumor yang beredar tentang mereka. Dimana Hanguang Jun berada begitu pula Yiling Laozu"

"Kau benar. Kedekatan mereka bukan sesuatu yang bisa diterima. Kita masukkan ke dalam Lan dan mengganti statusnya"

"Dengan absennya Zewu Jun, Gusu Lan membutuhkan figur lain yang bisa memperkuat dominasi dengan klan lain. Hanguang Jun dan Yiling Laozu adalah kombinasi yang pas. Apalagi dengan kekuatan kultivasi iblisnya yang tidak ada duanya. Jin GuangYao dan anak buahnya sempat membuat tiruan Yin Hufu. Tidak menutup kemungkinan potensi kekacauan lain. Yiling Laozu lah yang bisa menekan masalah itu"

"Tetua Qiren, bagaimana dengan reaksinya?"

Lan Qiren tidak menjawab pertanyaan tersebut. Ruangan itu hening untuk beberapa saat. Di luar, dalam.dekapan Lan Wangji, pandangan Wei Wuxian kosong, matanya menatap jauh kegelapan hutan di luar kediaman. Saat itu Lan Wangji hanya ingin pergi secepatnya dari tempat itu. Pergi ke tempat jauh dimana tak satupun orang bisa menemukan mereka. Bulu mata Lan Qiren bergetar, ia membuka perlahan matanya. Pandangannya tertuju pada cangkir teh yang memantulkan wajah suramnya. Semua yang ada di tempat itu dengan gugup menunggu jawaban dari tetua paling disegani di Gusu tersebut. Ia menghela nafas panjang dan membuka jawabannya.

"Apa kalian semua tidak punya harga diri sebagai Lan?" Nada suaranya rendah dan terdengar mengancam.
"Sejak kapan pemikiran kotor seperti itu merasuki kalian!" Lan Qiren menggebrak meja, atmosfir di dalam ruangan itu semakin menegang. Pun dengan Lan Wangji dan Wei Wuxian dapat merasakan amarah Lan Qiren di luar ruangan.

"Lalu kenapa anda ikut mempertimbangkannya masuk ke dalam Lan?" Ada jeda sejenak sebelum Lan Qiren menjawab
"Aku tidak akan mempertimbangkannya bila kalian tidak mengusikku dengan tawaran itu! Aku tidak suka mencampuri urusan orang lain! Dan kalau tau bahwa dibalik semua itu ada rencana busuk kalian aku tidak akan menawarinya untuk masuk ke dalam Lan! Gusu Lan adalah sekte terhormat yang menjunjung tinggi prinsip dari Lan An! Bukan sekte rendahan yang ingin mendominasi sekte lain! Dan juga...!" Lan Qiren mendadak berhenti, ia mengatur nafasnya. Dengan suara yang sedikit tertahan ia melanjutkan kalimatnya "...Aku tidak akan membiarkan kalian menyakiti keponakanku, Zewu Jun, Hanguang Jun atau Yiling Laozu sekalipun untuk kepentingan kalian!"

Wei Wuxian yang sedari tadi hanya menatap kosong kegelapan mulai tersadar oleh kalimat tersebut. Matanya berbinar, bibirnya bergetar lalu menatap Lan Wangji dengan raut wajah yang tidak berbeda dengannya. Mereka seperti ingin mengutarakan sesuatu tapi kemudian Lan Wangji mengunci bibir Wei Wuxian dengan jari telunjuknya. Mereka kembali fokus pada para hadirin di balik pintu.

Lan Qiren dan para petinggi Lan beradu argumen dengan panas. Kalimat demi kalimat bersahutan seperti teriakan di medan perang. Sebagian masih membahas soal Wei Wuxian. Dalam hidupnya Wei Wuxian sudah kenyang dengan semua cemoohan dan gosip miring tentang dirinya. Tak pernah sekalipun menghiraukan, tapi mendengar hal tersebut langsung dari keluarga suaminya, sedikit banyak telah membuat hati kecilnya sakit.
Debat tersebut akhirnya dimenangkan oleh Lan Qiren. Suara mereka yang mengakui kekalahannya terdengar lesu, "Sepantasnya kalian berlutut di depan Tembok Aturan untuk menjernihkan pikiran kalian!" Tutup Lan Qiren. Para petinggi Lan terdengar meminta maaf pada Lan Qiren kemudian pamit. Kedua penguping tadi bergeser lebih jauh agar tidak ketahuan. Satu persatu petinggi Lan keluar. Begitu pula Lan Qiren yang mengantar mereka sampai teras depan. Pintu gerbang ditutup. Tetua Lan sambil menatap malam mendung mengelus elus jenggotnya. Matanya tertutup rapat, satu tangannya diistirahatkan di belakang.

[FF MDZS] Lan Wuxian dan Kehidupan di GusuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang