Cerita 1 Senior Bagian 1

12.4K 736 39
                                    

Rindangnya pepohonan dan ngarai yang menjulang menghalangi sinar matahari senja menembus Relung Awan. Waktu sudah sore tapi tempat itu seperti hampir petang. Di Relung Awan sendiri beberapa murid masih sibuk dengan kegiatan belajar mereka. Sebagian ada yang masuk kelas sore. Sebagian belajar ilmu pedang. Ada pula yang dihukum menulis ulang peraturan sekte dengan posisi berdiri diatas satu tangan.

Di salah satu sudut di luar sekolah terlihat beberapa murid berkumpul di sebuah lapangan kecil pinggir sungai. Murid-murid itu duduk dengan punggung tegap dan rapi, sedangkan tiga senior mereka duduk di kursi batu. Mereka mendengarkan senior mereka berceramah tanpa ada satupun yang bergerak atau berbisik. Tatapan mereka sangat fokus pada si pencerita.

"Jadi, beberapa belas tahun yang lalu Hangguang-Jun pernah membunuh makhluk dalam legenda XuanWu. Namun bukan XuanWu yang asli melainkan hanya tiruan. Meski tiruan makhluk ini bisa hidup sampai ratusan tahun dengan memakan manusia" tukasnya, "Kalian tau bagaimana Hanguang-Jun melakukannya?"

Dilempar pertanyaan itu para murid memperhatikan temannya lalu berbisik satu sama lain. Keheningan mereka kemudian berubah menjadi dengung seperti serombongan lebah. Selang beberapa saat seorang murid kemudian memberanikan diri menjawab, "Maaf senior, kami tidak tahu"

"Apa?!" Lan Wuxian kemudian berdiri dari bangkunya, "Memang tidak ada buku yang menceritakan bagaiamana hebatnya Hangguang-Jun melawan kura-kura hitam raksasa itu?? Ah, tidak, tidak! Sebenarnya Hanguang-Jun tidak sehebat itu! Semua rencana itu adalah ideku! Ahahahaha..." Terangnya sambil tertawa. Para murid hanya bisa diam dan terheran-heran dengan kelakuan seniornya.

"Senior Wuxian..." Mendengar panggilan itu Lan Wuxian menghentikan tawanya, "Ahem! Tapi memang saat itu aku yang berinisiatif membuat rencana. Xuanwu tetaplah makhluk hidup. Bukan mayat ganas yang tidak bisa lumpuh bila tidak dibabat habis atau hantu. Sampai disini paham?"

Murid-murid masih diam dan beberapa menggeleng kepala

"Dengan kata lain telitilah dahulu makhluk apa yang sedang kalian hadapi. Monster atau hantu atau mayat ganas. Pelajari jenis apa mereka, kemudian apa yang menjadi kelemahannya. Sebagai contoh XuanWu punya cangkang pertahanan yang tidak bisa ditembus apapun, tapi dia memiliki leher yang panjang. Disitulah kelemahannya. Dengan memanfaatkan kelemahan itu, manfaatkan hal yang ada disekitarmu. Contohnya benang GuQin Wangji. Kami menggunakan benang itu untuk menjerat leher XuanWu. Sehebat apapun monster itu dia tetap makhluk hidup. Hangguang-Jun menjeratnya selama lebih dari 6 jam, dan setelah itu dia kehabisan tenaga dan nafas lalu mati"

Semua murid dan senior lain terpana mendengar penjelasan Lan Wuxian. Dengan bangganya ia tersenyum, mendengus pelan, lalu menyilangkan kedua tangan. Kepalanya sedikit menengadah tanda sombong. "Apa ada pertanyaan?"

Murid-murid masih terpana dan bergeming. Melihat mereka dengan ekspresi itu Lan Wuxian menoleh ke arah Shizui. Shizui yang juga bingung dengan ekspresi murid-murid itu dengan gugup berdiri dari kursi, "Ahem!" Suara dehemnya menyadarkan murid-murid
Mereka lalu fokus pada Shizui, "Kelas hari ini sementara sampai disini dulu. Apabila ada pertanyaan kalian bisa menanyakan padaku atau pada senior JingYi. Sekarang berdiri dan bubar"

"Baik, Senior!" Mereka serentak menjawab Shizui lalu berdiri dan memberi hormat. Satu persatu berhamburan masuk ke dalam sekolah. JingYi pun mengikuti dan mengawasi mereka, sedangkan satu orang senior tadi memutuskan untuk duduk kembali di kursi batu, "Senior, terima kasih atas ilmunya hari ini" kata Shizui sambil mengepalkan tanganya lalu membungkuk ke depan, memberi salam hormat. Lan Wuxian mengangkat satu tangannya, "Tidak apa-apa aku malah senang bisa bercerita banyak hal kepada mereka"
Shizui tersenyum mendengarnya, "Tapi..."

"Ya?"

"Shizui aku ingin bertanya satu hal"

"Apa itu?"

"Hm... Apa menurutmu kelasku membosankan?"

"Ha?" Shizui dengan wajah lucu menanggapi pernyataan seniornya tersebut, matanya melihat keatas, ia tidak mengerti maksud pertanyaan itu dan menggaruk garuk kepala, "Maksud Senior bagaimana?"

"Paman Tetua Qiren memintaku mengajarkan para murid tentang bagaimana mengahadapi kultivasi iblis. Aku bisa mengerti maksudnya. Tapi sudah sebulan ini aku mengajar meskipun tidak secara formal. Tapi sepertinya mereka semua tidak mengerti apa aku ajarkan" Shizui merasa tidak ada yang aneh dengan apa yang Lan Wuxian ajarkan selama pelajaran. Dia ditugaskan  khusus oleh Paman Tetua Qiren mengawasinya selama ia -Lan Wuxian- mengajar. Takutnya ia malah memberi pelajaran yang bukan-bukan kepada para junior. Selama sebulan membantu dia mengajar, Ia melihat Lan Wuxian sangat antusias dalam mengajarkan soal kultivasi iblis. Apa saja yang boleh dan tidak boleh dilakukan, dan praktek apa saja yang bisa diterapkan dalam perburuan malam. Selama ini tidak ada yang aneh menurut Shizui, tapi ia melihat reaksi murid yang hanya diam dan tegang seperti di kelas tetua Qiren atau Hanguang-Jun.

"Apa aku terlalu galak? Hmm... Sepertinya aku sudah santai"

"Tidak senior wei. Kalau menurutku mungkin mereka tegang karena baru sekali ini ada kelas soal kultivasi iblis"

Lan Wuxian mengelus dagunya, bibirnya mencebik, mengingat jauh jauh apa saja yang sudah ia ajarkan selama sebulan ini, "mungkin benar katamu..."

"Senior, jangan terlalu dipikirkan. Hari sudah hampir gelap. Setelah ini aku akan menghadap tetua Qiren dan mengikuti kelas malam"

"Ah, kau benar..." Lan Wuxian menengadah melihat sekitarnya yang mulai gelap. "Kalau begitu aku akan kembali ke Jingshi menunggu Hanguang-Jun"

"Kalau begitu Senior, sampai jumpa besok" Shizui membungkuk memberi salam hormat pada Lan Wuxian. Ia pun membungkuk membalas salam Shizui. Mereka berjalan berbeda arah menuju tempat masing-masing.

🌚🌚🌚🌚🌚🌚🌚🌚🌚🌚🌚

A/N

Terima kasih sudah membaca.
Maaf kalau ada kesalahan tulis dan tata bahasa yang masih banyak salah.  Silakan tinggalkan komen berupa saran/kritik.
Diusahakan update selama 2 hari sekali.

[FF MDZS] Lan Wuxian dan Kehidupan di GusuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang