Cerita 3 Pengantin Bagian 1

6.3K 506 29
                                    

Sejak kapan kota Caiyi Gusu menjadi penuh sesak seperti ini? Bahkan mereka berdua hanya mampu berjalan seinchi demi seinchi. Lan Wuxian segera menarik tangan Lan Wangji menuju gang sepi jauh dari dari keramaian. Ia tahu kalau suaminya itu tidak tahan melakukan kontak dengan orang lain. Wajah Lan Wangji masih sama seperti biasanya. tenang, kaku, dan serius. Lewat jalan tembus itupun mereka masih harus berhadapan dengan kumpulan manusia yang tumpah ruah. "Kenapa hari ini ramai sekali? Apa ada festival?" Lan Wangji menggeleng pelan.

Di sebelah mereka ada sebuah lapak kecil yang menjajakan minuman dan cemilan manis. Lan Wuxian menyenggol pundak Lan Wangji dan menawarinya untuk beristirahat sembari menunggu keramaian terurai. Lan Wuxian memesan 2 mangkuk minuman kemudian duduk bersebelahan dengan Lan Wangji. Tangan bersedeku sambil memperhatikan lalu lalang. Lan Wuxian iseng bertanya pada penjual minuman kenapa hari ini sangat ramai sekali. Si penjual minuman dengan ramah menjawabnya, besok ada festival pengantin di alun-alun utama kota caiyi. Festival ini baru 3x diselenggarakan tapi antusiasmenya sangat tinggi.

"Pengantin?"

"Benar Gongzi, Seluruh perias pengantin datang kemari untuk memperlihatkan keahlian mereka dalan merancang dan merias! Juga ada pameran busana! Kalau kau mau lihat datanglah subuh-subuh Gongzi, karena pagi hari semua sudah antri didepan untuk menyaksikan"

Lan Wuxian dan Lan Wangji bertatapan. Tanpa perlu banyak bicara mereka seperti bisa membaca pikiran masing-masing. Lan Wangji paham kalau pasangannya itu penasaran ingin melihatnya, apalagi festival itu tergolong masih baru. Namun ia juga mengerti kalau Lan Wuxian pasti bimbang karena memikirkan dirinya, "Kau mau lihat?"

"Aiya Lan Zhan, kita harus berdiri ber jam jam di tengah kerumunan itu memang kau mau?"

"Mn"

"Ahahaha! Kalau begitu lebih baik kita naik bichen saja!"

"Mn"

"Aku cuma bercandaaaa... Jangan dipikir serius!"

"APAAAAA!!!" Seorang lelaki paruh baya yang duduk di meja sebelah mereka tiba-tiba berteriak sangat keras sampai membuat semua yang disekitarnya kaget.

"Kenapa tega sekali mereka! Lalu... Lalu bagaimana dengan besok???" Dua perempuan yang berdiri didekatnya saling memandang dan tidak menjawab. Mereka menunduk muram sambil menggaruk kepala,
"A Mei cukup cantik dia bisa menggantikan pengantin perempuannya"

"Lalu pengantin prianya?"

"Uhm...itu..." Lelaki paruh baya itu memasang mimik sedih, terisak tanpa air mata sambil memegangi kepalanya. Sepertinya mereka baru mengalami masalah yang sangat berat. Rasa penasaran membuat Lan Wuxian tanpa pikir panjang bertanya pada bapak itu

"Ada apa tuan?"

"Aa... Tidak apa-apa gongzi... oh!"
Tuan masih meratapi kesedihannya dan salah satu dari dua perempuan tadilah yang menjawab pertanyaan Lan Wuxian. Mereka menatap Lan Wuxian lalu berbisik-bisik. Dengan langkah kaki kecil-kecil mereka menghampiri pasangan kultivasi itu.

"Gongzi maaf, aku boleh tanya sesuatu?"

"Boleh"

"Apa Gongzi penduduk di kota Caiyi ini? Atau sedang dalam perjalanan?"

"Bukan. Tapi aku masih tinggal di sekitar pegunungan Gusu. Aku cuma sedang berjalan-jalan dengan suamiku"

Ada jeda yang cukup panjang ketika kedua perempuan itu berusaha menerjemahkan kata-kata terakhir Lan Wuxian.

"... Maaf, dengan siapa?"

"Suamiku" Lan Wuxian menyandarkan kepalanya di pundak Lan Wangji. Suasana kota yang ramai membuat perbicangan mereka hanya didengar oleh Lan Wangji dan kedua perempuan itu. Tidak ada pelanggan lain di lapak  itu yang mendengarnya.

[FF MDZS] Lan Wuxian dan Kehidupan di GusuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang