Ikat Dahi bagian 3

6K 537 25
                                    

🔞🔞🔞

"Apa yang harus lakukan?" Tanya Wei Wuxian. Seperti anak kecil yang menantikan liburan bersama keluarganya, Wei Wuxian terlihat antusias dan bangun pukul 5 pagi. Bermeditasi sebentar, mandi, kemudian mempersiapkan diri. Lan Wangji menyerahkannya satu set baju khas Gusu. Setelan yang selama ini dia panggil baju berkabung. Lan Wangji membantunya mengikat rambut. Pertanyaan demi pertanyaan dilontarkan Wei Wuxian padanya yang cuma dijawab dengan kalimat singkat, "Aku akan membimbingmu"
Hari itu mendung membentang sepanjang langit Gusu. Lan Wangji membawa payung berjaga-jaga bila hujan tiba. Mereka berdua keluar dari Jingshi dan menuju ruang utama keluarga Lan.

Pagi hari di hari libur Relung Awan, tidak ada kegiatan murid sama sekali. Hanya beberapa orang yang terlihat membersihkan latar di Relung Awan. Di ruang utama keluarga Lan sudah berkumpul beberapa orang. Diantaranya Lan Qiren, dan sekitar 7 petinggi Lan. Wei Wuxian dengan gugup memasuki ruangan luas itu. Lan Wangji berada disampingnya. Di depan Lan Qiren terdapat sebuat matras bulat tempat biksu biasa berdoa. Lan Wangji mempersilahkan Wei Wuxian duduk di matras tersebut. Ia pun berlutut diatas matras. Langit mendung, baju putih, dan wangi dupa. Hari itu lebih seperti sebuah pemakaman khidmat daripada hari bahagia menjadi bagian Lan. Satu persatu Lan Qiren dan Lan Wangji mengawali ritual. Seorang petinggi Lan membawa ember kayu berisi air dan sebuah gayung kecil. Lan Wangji mengambil air dengan gayung, lalu membasahi tangannya. Lan Wangji menetaskan air itu pada kepala, dahi, pundak dan tangan Wei Wuxian, lalu mengeringkannya dengan handuk. Ia menyerahkan sebilah belati pada Wei Wuxian, "Sayat jarimu dengan ini" Wei Wuxian mengangguk dan menyayat salah satu ibu jarinya. Darah mengucur keluar, ia meneteskannya pada sebuah cawan gepeng porselen yang dipegang Lan Wangji. Lan Wangji mengambil secarik kertas, ia menempelkan ibu jari Wei Wuxian pada kertas itu dan menuliskan sesuatu dengan darahnya. Lan Qiren kemudian berdiri didepannya, memberi sepatah dua patah kata nasehat,

"...Dalam sejarah keluarga Lan ada empat hal yang harus selalu kau ingat...

Qielan, kuil.
Xiyue. Bermusik.
Daolu. Pasangan kultivasi.
Guiji. Kembali ke ketiadaan"

Wei Wuxian sudah membayangkan kalau Lan Qiren akan mengajarinya 4019 peraturan Lan yang baru namun ternyata tidak. Lan Wangji mengambil ikat dahi di meja kemudian mengikatkannya pada dahi Wei Wuxian. Gelombang rasa haru berkumpul di dadanya. Ia ingin menangis. Selama ini ia selalu bermain-main dengan ikat dahi Lan Wangji tanpa tahu arti sesungguhnya di balik ikat kepala tersebut.

"Ikat dahi dengan motif awan adalah simbol keluarga Lan yang artinya 'membatasi diri'. Kau harus bisa membatasi diri dari segala nafsu duniawi. Hanya pada 'orang yang ditakdirkan bersamamu' lah yang boleh memegang ikat dahi ini. Kau atau orang lain tidak boleh sembarangan bermain main dengan ikat dahi ini" kata Lan Qiren.

Lan Qiren dan semua petinggi Lan kemudian berkumpul di depan Wei Wuxian. Lan Wangji membantu Wei Wuxian berdiri. "Semua sudah selesai. Berterima kasihlah pada para tetua" Wei Wuxian mengangguk Ia memberi salam hormat dan bersujud didepan para tetua Lan.

"Mulai sekarang namamu sudah bukan Wei melainkan... Lan Wuxian"

Ritual telah selesai. Satu persatu petinggi Lan memberi hormat pada Lan Wuxian lalu meninggalkan ruangan, menyisakan Lan Wangji dan Lan Wuxian. "Sekarang aku harus apa?" Lan Wangji tersenyum padanya. Ia membelai lembut Ikat dahi Lan Wuxian. "Hanguang Jun ingin balas dendam?" Lan Wangji tersenyum kecil lalu mencium Ikat dahi tersebut.
"Bagaiamana perasaanmu?"

"Hm~~~ Aku tidak membayangkan akan mendapatkan karma seperti ini"

"Aku juga tidak pernah mengira kau akan memakai ikat dahi ini"

"Aku merasa sekarang hidupku bersamamu sudah sempurna. Bagaimana menurutmu Hanguang Jun?"

"Mn"

"Ah..."

[FF MDZS] Lan Wuxian dan Kehidupan di GusuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang