3‧₊˚ngeri

873 90 16
                                    

bobby keluar dari kamar mandi, bibir nya masih melengkung sejak tadi, bahkan ia terkekeh dan tertawa sendiri tadi.

kepala nya terus memutar momen momen konyol yang dibuat oleh pemuda asing yang mengantar nya tadi.

t-tunggu. . .

apa?

pemuda. asing. mengantar nya pulang

raut wajah bobby berubah. menyadari mengapa ia nurut saja saat diminta june mencari makan bersama, lalu dengan mudah memberitahukan dimana rumah nya, dan sekarang ia malah tertawa seperti orang gila mengingat tingkah konyol pemuda tinggi itu.

"apa apaan banget gue?" tanya bobby pada diri nya sendiri. ia mendudukan diri nya pada pinggir ranjang dengan pandangan kosong.

"itu bocah siapa sih sebenernya" bobby mengacak rambut nya frustrasi.

ia menghela nafas sejenak, lalu beranjak mengambil piyama dan memakainya. merebahkan diri di kasur sambil memutar lagu kesukaan nya. kepala nya mengangguk angguk mengikuti irama musik, sambil membuat gerakan seperti memainkan drum.

tring!

Whatsapp
+628546xxxxxxx
p

bobby mengernyit, siapa ini nomornya tak tersimpan. ia membuka pesan itu lalu mengetikan balasan

+628546xxxxxxx

p

pa pe pa pe, salam yg bnr
sp lo?

ini gue, june

HA!?
KOK...
OIYA ANJIR NOMOR GUE BOCOR

wehh, selau.
gak gue sebarin elah, punya gue doang ini

cot.

anjr
svb kek

gah

songong lo bcah

cot

tidur lo

sp lo nyuruh"?

bkn sp" si
pankapan dh jd sp sp nya lo.

kintil.

hahaha.
canda.
see u

sp yg mau ketemu lo?
pede

iya, bsk ktmu kl kangen.

a?
su


bobby membanting hp nya ke kasur kesal. ini aneh, sangat aneh. ia dengan mudah akrab dengan june, padahal june hanya orang yang iseng menawarkan permen pada nya agar tak merokok lagi.

"anjing, kenapa kepikiran terus. tu anak pasang susuk apa gimana si? bodo ah. tidur aja" bobby membenarkan posisinya, lalu tidur setelah memeluk guling nya.

________

bobby membenarkan kupluk nya, ia menutup gerbang sebelum kaki nya melangkah pergi menjauhi rumah nya. tangan nya ia masukan di saku jaket nya.

mata nya melirik sebentar, alis nya terangkat. ia seperti diikuti. ah, mungkin hanya ia saja yang masih terngiang film yang habis di tonton nya tadi.

tapi ia masih merasa ada yang berjalan mengikuti nya. alis nya berkerut dalam sambil memiringkan kepalanya. ia kemudian berbelok di tikungan.

benar saja, ada yang mengikutinya. tangan nya kemudian dengan cepat meringkus pria berjaket abu dan topi hitam yang kini meringis kesakitan.

"heh heh, anjir lepas. ini gue, june."

bobby membelalak garang, sambil melepaskan tekanan nya pada tengkuk june. "lo ngapain ngikutin gue?" tanya bobby menyentak.

june yang tadi meringis sambil mengibas-ngibas kan tangan nya yang di pelintir bobby sekarang berganti menyengir kuda ke arah bobby "iseng aja, hehe"

bobby menampol kepala june, "bego. gak ada kerjaan banget lo! ngapain sih ngintilin gue mulu!?"

"idih, ge er. siapa yang ngikutin lo? orang gue abis beli makan di depan jalan sana" june mengangkat plastik berisi 2 bungkus bubur ayam.

bobby menatap plastik itu. sedikit gelagapan karena sadar ia bertingkah berlebihan. kemudian berdehem sebentar lalu mencebik tak peduli.

"ayo makan?" june menyengir lagi masih mengangkat plastik di genggaman nya.

bobby menatap june dengan satu alis terangkat. bola mata nya bergerak kesana kemari, sedang berfikir. ia mencebik lagi, lalu menjawab ajakan june dengan deheman.


________


"kenapa gak di rumah lu?" tanya june sambil fokus menyetir.

"kepo amat kaya boots lo. jalan aja napa si" jawab bobby sinis sambil melihat pemandangan kendaraan berlalu lalang menyalip/melewati mobil june.

"hm, trus sekarang kemana?"

"ke sirotal mustaqim aja sono lu!"

"anjir galak bener nyai kalo ngamuk"

"cot."

june terkekeh, masih dengan fokusnya. kemudian mereka kembali hening. bobby yang bosan menyalakan musik dari radio mobil june.

"ke minimarket ya? kan gampang tar jadinya kalo butuh apa apa" kata june

"ya ya ya, serah lu aja" jawab bobby

"iya paduka," cibir june, lalu membelokan stir nya, memarkirkan mobil lalu turun dari sana.

mereka masuk ke dalam minimarket, mengambil beberapa cemilan dan minuman. lalu keluar dan duduk di tempat duduk yang di sediakan setelah membayar barang-barang mereka.

" yahh, dingin. gapapa nih? ato lo tunggu sini gue cariin makan lagi?" tanya june.

"paan si lo? lebay. dah lah makan aja" ketus bobby

mereka makan, tak ada yang memulai percakapan, hening menyelimuti keduanya. hingga saat bobby hendak menyendokan bubur nya ke mulut, mata nya tak sengaja menangkap mata june memerhatikan nya. ia tak memperdulikan, masih kembali makan, namun berulang kali dilihatnya mata june menatapnya.

"apa?"

"apanya?"

"ngeliatin gue terus ngapain?" june tak menjawab, hanya tersenyum

apa apaan orang ini?

menatapnya sambil tersenyum seperti itu tampak seperti tokok antagonis yang hendak menjalankan rencana jahat nya.

ngeri.

bobby menyendok bubur lagi, namun gerakan nya terhenti saat terpikirkan sesuatu, jangan jangan bubur ini ada racun nya???

ia bergidik, lalu mengusir pemikiran itu. ia terlalu terbawa dalam film yang ditonton nya tadi pagi.

ngeri.



i n s o m n i a. // junbobTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang