Chapter 1

11.4K 1.2K 437
                                    

"Tokitou-san, tokitou-saaann! Perempuan itu sudah bangun dari pingsannya."

Tokitou Muichirou, seorang pilar kabut berusia 14 tahun menatap seoang perempuan dihadapannya. Perempuan bernama Aoi Kanzaki itu terlihat sedikit gugup karena dilihat oleh salah satu orang yang dihormatinya.

Tokitou memilih berlalu dan membuka pintu kayu dihadapannya. Menampakkan siluet perempuan dengan warna rambut dan mata seperti malam. Perempuan yang terlihat seusianya itu sedang melihat taman yang berada diluar dari atas kasurnya.

Tokitou bisa mengingat kembali percakapannya dengan perempuan itu 2 hari yang lalu. Tokitou yang merasa bertanggung jawab atas meninggalnya kakak perempuan itu membawanya ketempat Kochou untuk diobati.

Tokitou menggeleng, menghapus eksistensi ingatan ketika mengingat lamaran yang diberikan perempuan itu padanya. Tidak, Tokitou tidak bisa menerima pinangan sang gadis.

Merasa diperhatikan, gadis yang duduk diatas kasur itu mengalihkan pandangannya dari taman kearah pintu yang terbuka, memperlihatkan siapa yang membuka pintu itu.

Binar bahagia seketika terlihat dimatanya, sang gadis berusaha untuk turun dari atas kasur beralas putih itu dengan susah payah.

"Tak usah kesini, aku yang akan kesana." ucap Tokitou yang malah berjalan kearah jendela dan mulai merenung sambil melihat awan.

"Toki– ehem Muichirou." panggil perempuan itu dengan pelan.

Tokitou berbalik dan menatap langsung netra gelap dihadapannya, "tolong jangan panggil namaku. Disini kedudukanku lebih tinggi dan berada diantara para pilar."

Tertegun, perempuan itu kembali merasakan kekakuan diantara dirinya dan sang pujaan hati. Tokitou duduk dibangku disamping tempat tidur sigadis.

Gadis itu, Hoshizora (y/n) melihat Tokitou yang duduk disampingnya dengan senyuman yang tidak lepas dari bibir ranum (y/n) berbanding terbalik dengan Tokitou yang memilih memasang wajah datar.

Tokitou berdehem sebelum memulai pembicaraan. "Langsung keinti saja, ketika kau sudah sembuh pergilah dari sini."

Serasa ditusuk pedang bercabang kepunyaan Kokushibou, jantung (y/n) sempat berhenti sebentar karena mendengar kalimat tajam yang dilontarkan Tokitou.

Mata (y/n) berkaca, hatinya pedih karena Tokitou yang mengeluarkan kata-kata bak berupa pengusiran roh halus.

"Kenapa?" tanya (y/n).

Tokitou nengangkat bahunya, "tentu saja karena aku tidak mau repot mengurusmu. Setelah kau sembuh nanti akan kuberi kompensasi karena gagal menyelamatkan kakakmu."

Diam, (y/n) tidak sanggup berbicara apa-apa lagi. Mulutnya terkunci rapat tanpa ada niatan mengeluarkan kata.

"Dan soal lamaranmu,"

Ucapan menggantung Tokitou berhasil membuat manik hitam itu membulat.

"Aku tidak bisa, cari saja yang lain."

Pias, (y/n) kini merasa kalau kami-sama benar-benar telah membuang kebahagiaannya.

(Y/n) baru saja kehilangan kakak tercintanya dan kini dia dihadapkan dengn situasi dimana cinta pada pandangan pertamanya menolak keberadaan kasih milik (y/n).

Tokitou yang merasa tidak ada lagi yang perlu dibicarakan memilih keluar dari kamar inap (y/n) dan pergi menyelesaikan misi baru.

(Y/n) yang ditinggal mencengkram baju bagian bawahnya dan terisak tertahan. Digigitnya bibir ranum bagian bawah hingga mengeluarkan darah segar disudut bibir.

.

.

.


T
B
C

Wadaww baru chapter 1 readers udah ditolak dedek Mui (╯︵╰,)

Btw, ini slow update ya ^^

See next chapter...

19 desember 2019

[END] Kimetsu no Yaiba (MuichirouxReader) - Black Lily REVISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang