Chapter 5

6.9K 1K 548
                                    

Hiya hiya sesuai janji San di After All, nih chapter spesial buat readers tercinta. Spesialnya pake telur mata sapi plus ayam suir “ψ(`∇´)ψ

Yuk merapat kesini, malam tahun baruan nge halu sama dedek Muichirou
(●´∀`●)

.
.
.

———————

"(Y/n) keatas sedikit!"

"(Y/n) yang itu jangan ditekan kuat-kuat!"

"(Y/n) kebawah sedikit!"

Dan masih banyak lagi (y/n) ini dan itu. Semenjak Muichirou pulang dua hari yang lalu dia selalu saja memerintah (y/n) seenaknya. Hingga sekarangpun Muichirou memaksa (y/n) untuk mengurut pundak dan punggungnya yang kaku dan pegal-pegal.

Biasanya Muichirou selalu pergi kekediaman kupu-kupu setiap kali habis melaksanakan misi. Tubuhnya yang kecil berbanding terbalik dengan pernafasannya yang membutuhkan tenaga yang kuat.

Kali ini Muichirou berencana memanfaatkan penumpang asing dikediamannya dengan menyuruh-nyuruh penumpang itu.

Jadi menurut Muichirou anggap saja ini sebagai bayaran karena sudah menumpang dirumah orang seenaknya.

"(Y/n) aku lapar! Buatkan aku makanan!"

(Y/n) hanya bisa pasrah disuruh-suruh sejak pagi kemarin.

"Ya tuhan, aku jadi babu dikediaman calon suami masa depan." batin (y/n) menangis.

Tubuhnya sudah berkeringat karena melakukan banyak pekerjaan dalam satu waktu.

Dirinya kini sedang asik memotong kentang yang akan dimasaknya menjadi kare. Tangan kanannya fokus pada kuah kare dan tangan kirinya fokus pada karaage.

Kepalanya sudah mulai pusing karena membiarkan perutnya kosong sejak kemarin malam.

"Sedikit lagi." pikir (y/n) lanjut memasak.

"(Y/n) aku lapar, dimana makananku?"

"Tunggu sebentar Tokitou-san, sedikit lagi masakan–"

Bruk. (Y/n) terjatuh tidak sadarkan diri. Melihat (y/n) yang tergolek lemas membuat Muichirou panik. Dia mematikan kompor dan menutup masakan setengah matang itu.

Muichirou kemudian menggendong (y/n) dipunggungnya dan membawa (y/n) kekamarnya.

(Y/n) ditidurkan diatas futon miliknya. Muichirou yang bingung harus bagaimana, memegang kening (y/n). Kening terasa panas dan disitulah Muichirou akhirnya mengerti, (y/n) bekerja dalam keadaan sakit.

.
.
.

"Ugh..." (y/n) menyentuh kain basah yang ada dikeningnya. Lengan kanannya terasa kebas.

"Kau sudah bangun? Apa demamnya berhasil pindah?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Kau sudah bangun? Apa demamnya berhasil pindah?"

Dihadapan (y/n) seorang Tokitou Muichirou yang menggunakan yukata tidur dengan bagian dada sedikit terbuka sedang memeluk tangan kanannya.

"Seharusnya kalau kau sakit kau memberitahukannya padaku, bukannya menuruti perintahku."

Sebenarnya Muichirou hanya ingin mengucapkan maaf, tapi karena gengsinya yang terlalu tinggi membuatnya malah berkata sinis.

"Apa aku sudah ada disurga?" dan yaps, (y/n) masih belum sadar seutuhnya. Dengan wajah yang memerah karena demam, (y/n) dengan lancang memeluk Muichirou dan meletakkan kepala Muichirou didadanya.

"Muichirou..."

Muichirou yang terkejut dengan tingkah laku (y/n) hanya bisa terdiam dipelukan (y/n).

Perlahan namun pasti, Muichirou akhirnya memilih untuk kealam mimpi mengikuti (y/n) yang sudah terlelap tidur.

.
.
.

(Y/n) bergerak gelisah didalam tidurnya. Peluh membasahi setiap sisi wajahnya. Sesekali giginya menggeretak dan garis halus seringkali tercetak didahinya.

Muichirou yang merasakan kegelisahan (y/n) terbangun dari tidurnya.

"Onii-chan.."

Ucapan lirih (y/n) membuat kantuk Muichirou seketika menghilang. Muichirou duduk disamping (y/n) dan menggenggam tangan pucat milik perempuan itu.

Setetes air mata keluar dari balik kelopak mata (y/n).

(Y/n) yang menangis membuat hati Muichirou tergerak. Tangan Muichirou mendarat dipipi (y/n). Mengelus pipi yang selalu memerah ketika melihatnya itu dengan lembut. Tangan Muichirou bergerak nakal dan berhenti tepat didepan bibir (y/n).

Muichirou menutup bibir (y/n) dengan tangannya itu dan mendaratkan sebuah kecupan dari sebalik telapak tangannya.

"Sembuhlah..." lirih Muichirou. "Aku rindu pipimu yang memerah dan seyumanmu."

Muichirou mengusap air mata (y/n) yang keluar dari tempatnya menggunakan ibu jari.

Tak lama Muichirou yang merasa (y/n) sudah mulai tenang, memilih kembali melanjutkan tidurnya dengan memeluk lengan (y/n).

.

.

.

T
B
C

Hiya hiya hiya :V etcieee yang dipeduliin doiii

.
.
.

Extra scene:

Siang hari ketika (y/n) terbangun terlebih dahulu. Dengan wajah yang memerah karena tahu Muichirou tertidur sambil memeluk lengannya. (Y/n) merasa ada sesuatu yang dilupakannya.

.
.
.


Bonus pict dedek Muichirou.

Bonus pict dedek Muichirou

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

See next chapter yaaa ^^

Hari terakhir 2019

Jangan lupa buat vote, semakin banyak vote semakin cepat cerita ini update 😊😊😊

(^~^)

👇 👇

[END] Kimetsu no Yaiba (MuichirouxReader) - Black Lily REVISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang