My Sugar

3.5K 247 14
                                    

Aku menatap tak berkedip sesosok cantik dengan kulit seakan berkilau diterpa cahaya lampu sorot yang gemerlap. Tubuhnya melekuk begitu sempurna menampakkan bentuk keindahannya dengan balutan dress putih tanpa lengan. Belahan leher dress itu yang sedikit rendah seakan sengaja memamerkan leher indah jenjangnya dan belahan dada yang memukau. Ditambah rambut ikal panjangnya diikat tinggi dan menyisakan rambut nakal yang menjuntai menyentuh leher jenjang itu. Menambah pesona sosok yang kini melangkah penuh senyum ke arahku. Bunyi heels sepatunya seolah mengetuk irama hatiku yang berdetak lebih cepat karenanya.

" Baby." Seruku penuh rasa bangga sambil merengkuh pinggangnya untuk merapatkan tubuh itu ke arahku. Aku mencium mesra keningnya dengan sedikit merundukkan tubuhku. Gadisku tersenyum.

" Look at me and you would know how beautiful you are." Bisikku di telingannya. Wajah cantik itu merona merah jambu. Aku tak kuasa untuk tidak mengecupnya.

Di sisi sebelah kanan, mataku menangkap Angela dengan senyum puasnya. Aku teramat mengerti, aku mengangguk ke arahnya dengan senyum. Sebagai tanda ucapan terima kasihku. Dia sukses membuat gadis kecilku terlihat sangat berkelas. Tentu saja mampu memberengutkan wajah wajah bermake up tebal yang selalu mencari perhatianku.

Aku menatap rekan rekan bisnisku yang dengan mata terpukau nakal menatap gadisku. Aku terus terang merasa kesal. Inginnya aku segera berlalu dari acara ini dan membawa gadisku untuk kunikmati sendiri keindahan yang dia tampilkan saat ini.

" Livia, sayang. Jangan pernah menjauh dari sisiku." Bisikku di telingannya. Dia menatapku lalu mengangguk.

" I'm yours Uncle. Aku tidak akan pernah menjauh dari sisimu." Ucapnya pelan. Aku berdecak kesal.

" I told you. Please, don't you ever call me Uncle anymore. Just call me.."

" Anthony. My love." Potongnya dengan suara manja merajuk. Oh my gosh, aku sampai mengerang. Sisi gairahku tersentuh. Sayangnya acara ini baru dimulai.

" Sugar, baby. Don't be naughty girl. Kau memancing gairahku, sayang." Ucapku pelan sambil berusaha meredam gairah yang terus saja menggelitik. Gadisku tersenyum menggoda lalu dengan nakalnya mendaratkan ciuman lembut di rahangku.

" Oh Shit!!" Umpatku frustasi. Gadisku malah tersenyum begitu menggoda.

Sepertinya aku harus menyerah. Meninggalkan acara Charity Dinner party dengan merengkuh pinggang gadisku yang mengulum senyum.

" Senang membuatku terpesona kenakalanmu, dear." Ucapku sambil mencubit gemas pipinya yang begitu cantik dengan rona merah jambunya.

Aku menjalankan mobilku dengan cepat mengarah ke apartementku. Seolah berpacu dengan hasrah, gairah ini tidak mungkin kutahankan lagi. Sudah cukup lama aku menantinya. Dua belas tahun bukan waktu yang sebentar menunggu gadis kecil ini untuk layak kumiliki. Meyakinkan diri bahwa ini bukan hanya sekedar hasrat tapi cinta tulus yang tidak mampu kuhapuskan, kulupakan dan kuenyahkan begitu saja.

Gadis kecil ini tetaplah seseorang yang mampu membuatku bahagia dalam gelak tawa. Gadis yang tetap mampu menyentuh dasar hati yang sulit teraba. Memunculkan cinta yang memicu hasrat menyentuh gairah.

" Aku terlalu mencintaimu, dear. Dan aku tidak ingin kau tolak. Aku tidak akan pernah melepaskanmu." Ucapku sambil mengusap kepala gadis yang kini menyandarkan kepalanya di bahuku.

" Aku tahu, kau pasti akan menjadi milikku. Tidak peduli berapa lama aku menunggu dan berapa banyak orang yang kutemui. Aku hanya mencintaimu. Tidak akan pernah berubah." Ucapku lagi sambil meliriknya.

Gadis kecilku melingkarkan kedua tangannya diseputar pinggangku. Aku sampai sedikit terlonjak.

" Dan kau pun nakal selalu saja memancing gairahku." Ucapku sambil mengecup kepalanya.

" Aku sempat takut, ketika kau pindah. Aku takut tidak akan mendengar kabarmu lagi dan akan kehilanganmu karena aku pun merasakan apa yang kau rasakan. I love you, Anthony."

Mendengar ucapan lirihnya membuatku menepikan mobiku. Lalu menangkup pipinya dan menatapnya.

" Aku tidak akan pernah melepaskanmu lagi. Aku akan memilikimu, segera." Ucapku yang diangguki gadisku. Aku begitu bahagia.

" Aku ingin memelukmu erat." Bisikku sambil mengeratkan pelukanku.

" Dan kau tidak akan pernah bisa lepas dari genggamanku." Lanjutku.

" I love you, Anthony. Aku tidak akan pernah pergi dari sisimu."

My Little Girl ( COMPLETED )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang