03. Hanya tipuan?

46.7K 1.3K 31
                                    

"Bangun sayang." Bisik Aldo di telinga istrinya.

"Kak Aldo?" Gisel mulai membuka matanya, dan terheran karena Aldo membangunkannya dengan cara yang begitu lembut.

"Gimana tidurnya semalam, nyenyak?" Gisel mengangguk.

Gisel merapatkan tubuhnya ke arah Aldo, menghirup dalam-dalam aroma tubuh suaminya yang mendadak menjadi wangi kesukaannya sekarang.

"Kenapa, bau ya? Aku belum mandi sih."

"Aku suka wanginya, em mungkin dedek bayi yang minta." Ucapan Gisel membuat Aldo terkekeh.

"Dedek mandi yuk, ayah mandiin ya?"

"Ayah?"

"Apa bunda."

Pipi Gisel bersemu merah, hatinya menghangat ketika Aldo menyebut diri mereka sebagai ayah dan bunda. Aldo benar-benar melakukan syarat yang Gisel berikan waktu itu.

"Ternyata kamu cantik banget ya."

"Kak Aldo gombal."

"Serius, apalagi baru bangun tidur begini." Aldo menyingkirkan helaian rambut yang menutupi wajah Gisel. Tubuhnya semakin mendekat, bibir itu mendarat dengan sempurna pada bibir ranum istrinya, mengulumnya seolah bibir itu adalah permen yang sangat manis.




***


"Aduh pengantin baru pagi-pagi udah keramas aja."Goda Vania ketika melihat anak dan menantunya baru menuruni tangga.

"Mama kayak gak pernah muda aja." Jawaban Aldo membuat Gisel yang ada di sampingnya semakin malu dan salah tingkah.

"Pantesan udah gol duluan, kamu harus main aman Do. Jangan keseringan, mending kalian konsultasi dulu sama Winda, dia kan dokter kandungan tuh." Ucap Vania.

"Aman kok mah."

Aldo menarik kursi di depannya, "Duduk sayang."

"Makasih."

"Mama seneng deh kamu nikah sama Aldo, jadi kamu jadi anak mama beneran deh sekarang." Ucap Vania dengan senyum yang tak pernah luntur dari bibirnya, hal itu selalu menjadi pusat perhatian untuk Aldo. Bukannya marah karena Aldo sudah menghamili anak orang, tapi kedua orang tuanya malah kegirangan ketika tau yang dihamili oleh Aldo adalah Gisel, gadis yang sangat mereka sukai.

"Kan dari dulu Gisel juga anak mama."

"Tapi dulu gak tinggal di sini."

"Bentar lagi Aldo sama Gisel juga gak tinggal di sini." Vania langsung melotot tidak suka ke arah Aldo.

"Aldo udah punya rumah sendiri mah."

"Kamu mau bawa mantu dan cucu mama tinggal di apartemen? Aldo, kamu gak kasian apa anak istri kamu tinggal di apartemen sumpek punya kamu itu."

"Siapa bilang mau tinggal diapartemen?" Tanya Aldo.

"Terus mau tinggal dimana lagi?"

"Blok depan tuh, rumah baru." Jawab Aldo dengan bangga.

"Yang baru di bangun itu?" Tanya Vania memastikan. Aldo mengangguk.

"100 buat mama. Keren gak, baru 90% sih. Rumah impian aku dari jaman smp itu."

Tanpa sadar Gisel tersenyum, Aldo akan membawanya tinggal di rumah impian Aldo. Ya paling tidak untuk 8 bulan kedepan.

"Nanti kita ke sana ya? Kamu bebas desain kamar kita, eh kamar anak kita juga." Ucap Aldo. Apakah ini adalah bagian dari akting di depan keluarga besar? Entahlah.

Marriage by AccidentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang