Bab 7

844 90 12
                                    

"Wih, tumben nih Rain makan sendirian di kantin," seru Bimo salah satu staff marketing yang melihat Rain di kantin.

"Ish, biasanya juga begini kok pak," jawab Rain sembari tersenyum canggung.

"Biasanya kan sama Pak Bos kamu," timpal panji sembari memakan gorengan di depan meja.

"Pak bos kemana Rain?" Tanya Bimo penasaran.

"Iya nih, tumben banget kamu ngga ngekor. Makan gaji buta nih asisten.hahah," kata Tya bercanda. Tawa teman - teman Rain di kantin pun meledak. Rain hanya bersungut pelan.

Sudah seminggu ini Bagas tidak ke kantor. Beliau ke luar kota untuk urusan kontrak bisnis dengan koleganya katanya.

"Eh, Pak bos udah seminggu loh ngga masuk. Kemana Rain?" Tanya Bimo lagi.

Rain menghendikkan bahunya.

"Enggak tahu, katanya keluar kota buat  urusan kontrak bisnis gitu," jawab Rain dengan sedikit ragu.

"Kok lo ngga ikut?" Tanya Panji heran.

"Iya, masa PA malah ngga ikut sih?" Tanya Tya semakin penasaran.

"Oh, kata Pak Bos nih aku disini buat ngawasin sekaligus ngehandle urusan disini," jawab Rain.

Bimo manggut - manggut,

"Wah, jangan laporin yang jelek - jelek ya Rain sama Pak Bos. Kita kan cs," kata Panji sembari cengengesan.

"Alah, dasar penjilat lo!" Sembur Tya yang dibalas tawa Panji yang menggema.

"Eh, jam makan siang udah kelar nih. Aku balik ke ruangan dulu ya," kata Rain setelah makannya selesai.

"Wah, ngga ada pak bos aja rajin begitu. Gimana ngga jadi anak buah kesayangan lo," kata Tya jail.

"Ish, enggak begitu tahu. Deadline banyak banget nih, Pak Bos balik harus kelar," elak Rain.

"Wih, lembur lagi ya?" Tanya Bimo sambil berdiri mengikuti langkah Rain.

"Iya nih kayaknya, Pak," jawab Rain sambil mendesah pelan.

Pak Bimo terkekeh pelan melihat Rain lesu.

"Ngga semangat banget, semangat dong. Bonus akhir tahun bentar lagi cair loh," kata Bimo dengan senyum cerah.

"Wih, banyak ngga pak bonus saya?" Tanya Rain bersemangat mendengar bonus akhir tahun akan cair.

"Semangat banget kita ya, Rain. Bonus kita mantap pasti nih, marketing melejit gitu," jawab Tya bersemangat.

Rain mengangguk penuh semangat, senyumnya yang tadi luntur sudah kembali menghiasi bibir mungilnya.

"Rain, tahun baru kita mau ngadain barbaque - an gitu dong," kata Panji.

"Kamu ikut, ya," ajak Bimo.

"Ehm.. Lihat gimana nanti deh," jawab Rain ragu.

"Udah ada janji ya?" Tanya Tya.

"Enggak kok. Cuma aku belum tahu aja siapa tahu nanti ada perlu apa gimana," jawab Rain dengan senyum tipis.

"Pokoknya lo harus ikut," kata Panji penuh penekanan.

"Iya, wajib banget nih. Lo kan belum pernah gabung kita, jadi ini tahun baru pertama lo disini. Anggap aja perkenalan," sambung Tiyur yang baru saja bergabung.

"Ikut semua ya?" Tanya Rain.

"Iya, kecuali Pak Bos ya," jawab Panji mantap.

Rain mengangguk, kemudian masuk berbelok hendak masuk ke dalam ruangan kerjanya.

RAINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang