1

114 6 0
                                    

"Ra, mau milih jarum yang mana sih?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ra, mau milih jarum yang mana sih?"

Baru setengah jam Daren berada di tempat penjualan berbagai macam skincare di mall. Namun entah kenapa Daren sudah seperti wartawan yang menanyakan hal itu beberapa kali.

"Ra, ma-"

"Udah, udah. Nih. Kayaknya ini lebih bagusan buat kulit wajah aku," ujar Dara yang terlihat antusias sendiri. Sedangkan Daren mana mengerti.

"Oh bener tuh. Kulit kamu kan kering kek padang gurun. Jadi pakai yang ini aja." Entah itu adalah pujian atau hinaan untuk Dara. Alih-alih untuk protes ucapan Daren, kini gadis itu beralih ke rak lain. Pikir Daren hanya sampai membeli satu jenis perawatan kulit saja.

"Sekarang aku mau nyari masker mata buat ngil-"

"Bentar, Ra."

Daren mendadak memotong ucapan Dara yang sedang semangat 45. Tapi kali ini bukan karena dia sudah tidak tahan. Hanya saja paman Daren menelponnya.
Wajah Daren selalu tampak tegang setiap kali mendapat panggilan dari pamannya. Dara yang awalnya ingin lebih lama untuk memilih masker matanya, jadi bergegas asal ambil dan berlari ke kasir sembari Daren menjawab panggilan pamannya.

Semenjak kecelakaan Ayahnya waktu itu, keadaan sedikit berubah memang. Perusahaan Ayahnya tetap stabil, tapi kondisi kesehatan Ayahnya tidak begitu baik. Daren pernah ingin nge-kost juga di rumah Dara. Tapi baru saja mau pamit, Daren mendapati Ayahnya pingsan. Hal itu membuat Daren jadi sangat takut. Perasaan takut yang pernah dia alami sebelumnya.

"Udah selesai beli skincare nih?" tanya Daren kembali ke raut wajah jahilnya pada Dara.

Dara mengangguk gemas. Daren jadi mengacak lembut rambut Dara. Setelah itu mereka jalan-jalan sejenak, tidak langsung pulang. Lagian, hari ini Dara sudah menyelesaikan tugas akhir semesternya. Kegiatan ekstrakurikuler tinjunya juga sudah diminta sekretaris organisasi untuk menangani sebentar. Sedangkan dua dosen killer yang menjadikannya asisten sedang tidak bawel hari ini. Jadi Dara punya banyak waktu senggang.

"Ren," panggil Dara saat mereka sedang masih saja berkeliling di area mall tanpa tertarik untuk berbelanja yang lain.

"Hmm?" gumam Daren.

"Aku ngantuk," keluh Dara tiba-tiba. Daren jadi melirik kondisi mata Dara yang memang tidak sedang baik-baik saja. Lingkaran hitamnya menandakan Dara kehilangan waktu tidur yang baik.

"Ya udah kita pulang aja, yah?" Daren peka ternyata.

"Eh, gak jadi ngantuknya," pekik Dara lagi. Daren jadi bingung jalan pikiran Dara selalu se-random itu. Mungkin sudah jadi ciri khas Dara.

"Temenin aku beli pasokan dapur yuk," ajak Dara sambil menarik-narik kemeja Daren ke arah pusat perbelanjaan kebutuhan para ibu rumah tangga. Tak lupa Daren mengambil troli. Biar mudah aja naruh semua bahan yang akan diborong Dara.

SAYA [Seek Anything You Ask] #2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang