Kemana kamu saat aku masih mencintaimu?
Dimana kamu waktu ragaku masih membutuhkanmu?
Dimana kamu kala hatiku masih memilihmu?
Dimana kamu ketika kamu masihlah satu nama yang terus kusebut dalam doa?
Kemana kamu kala aku masih begitu menggebu-gebu ingin memilikimu, mengharapkanmu, bahkan menginginkanmu?
Apa kamu buta dengan semua bukti cinta yang kutunjukkan?
Apa kamu pura-pura tuli dengan semua bujuk rayu yang selama ini kunyatakan?
Apa kamu abai dengan isi hati yang sudah baik-baik kuberikan?
Apa kamu hanyalah patung, begitu?
Sekarang kamu ingin aku bersamamu lagi?
Hei, bercerminlah!
Kemana kamu kemarin?
Siapa kamu hari ini?
Jangan merasa paling dibutuhkan!
Jangan merasa jadi nomor satu!
Hari ini aku sudah tak sudi kembali lagi denganmu!
Hari ini, aku, sudah bisa berdiri tanpa bantuanmu!
Hari ini, aku kuat, ya aku bisa jalani semuanya!
Aku bisa bernafas tanpamu!
Hahaha!
Selamat!
Terima kasih pernah menjadi kenangan terburuk.
Karenamu, aku pernah mengenal apa itu air mata!
Selamat tinggal, bangsat!
.
.
."Sekali aku merasa dikhianati, jangan berharap ada kata kembali!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Tidak Tahu✔
Poetry"Aku hancur, dan mungkin saja... kamu juga." Mereka bilang Tuhan adil dalam memberikan luka, jadi apa kamu turut merasakannya? Beritahu aku, karena aku tidak tahu. [P.S : Kamu tidak akan pernah menduga isinya hingga kamu membacanya.] Rank 14 di #per...