Chapter 6

15.9K 1.6K 121
                                    

🐰

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🐰

🐰🐰

Inilah yang dibenci haikuan, sejujur nya—sebagai kakak, haikuan sangat tidak menyetujui jika adiknya yang tampan itu dijodoh kan oleh gadis berotak ular seperti meng Qi !! Gadis ini benar benar menjijikan dimata haikuan, u know Bitch ? Itulah sebutan yang pantas untuk nya.

Mendengar suara meng Qi, haikuan justru memalingkan wajah nya, enggan menatap apa lagi mencerna apa yang meng Qi katakan.

“A-kuan” suara lembut sang ibu membuat haikuan menoleh “Mama ingin menemui wang yi” Spontan semua mata tertuju menatap wanita dengan gaun biru yang terlihat anggun itu

“Tidak bisa—kau tidak bisa menemui nya sekarang Yenyen” Lagi lagi wang fei menyela “Itu akan memperburuk keadaan akan banyak paparazi dan sorotan kamera mengintai” ujar nya dengan nada  yang terdengar kesal.

“Aku akan berhati hati” Masih dengan tenang dan suara lembut nya.

Wang fei berdiri “Aku bilang TIDAK ya TIDAK !!” Namun nyonya wang hanya diam dan memutuskan untuk meninggalkan meja bundar itu, di ikuti haikuan dengan menunduk hormat, sebelum beranjak dari sana.

**

Wajah yang lelah, serta batin dan tubuh nya juga terasa sangat menyiksa—xiao zhan merebahkan diri, menatap kosong langit langit kamar nya, helaan nafas terdengar

Tlut – wajah nya yang terlihat lelah menoleh, meraih ponsel genggam yang berada tidak jauh dari jangkauan nya

Satu pesan ia baca, wajah nya tersenyum teduh “Ge—kau dimana ?”

Lalu jari nya mulai bergerak menekan papan keyboard “Dirumah, kenapa ?”

Pesan yang ia kirim benar benar langsung terbaca, seperti nya pemuda kecil  itu setia menunggu balasan pesan dari nya.

“Sudah makan ?” Balasan pesan sederhana , namun berhasil membuat ribuan kupu kupu bersarang diperut pria bergigi kelinci itu

Xiao zhan kembali mengetik “Sudah, bagaimana dengan mu ?”

Hening –

Xiao zhan menatap layar ponsel nya hingga menit kedua, tapi belum juga ada balasan, padahal pesan sudah jelas terbaca oleh pemuda yang membuat nya tersenyum tadi.

Mata nya terpejam, hampir berlayar ke alam mimpi—xiao zhan terbangun saat suara bel apartmen nya terdengar. “haah” dengan helaan nafas berat xiao zhan terpaksa bangun untuk membukan kan pintu, berjalan dengan sedikit malas beberapa kali bibir nya menguap karna rasa kantuk.

Xiao Zhan Is Mine [END] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang